41

17.7K 1.3K 57
                                    


Selfi turun dari mobilnya, kehadirannya membuat beberapa anggota ASKARA bersorak.

Malik dan Dava menghampiri gadis itu yang terlihat kesusahan membawa makanan dan kotak p3k.

"Tau banget kalo kita lagi kelaparan" seru Dava semangat.

Selfi tersenyum tipis. "Lo kan emang cepet kalo soal makanan"

"Jadi malu" balas Dava sok imut.

"Tumben best friend forever lo nggak ikut?" Tanya Malik.

"Rani?" Malik langsung mengangguk.

"Gue telpon suruh kesini" ucap Selfi.

Malik menggeleng. "Nggak usah, kalo ada dia berisik"

Selfi berdecih. "Kalo suka bilang bos jangan gengsi"

Malik mengabaikan perkataan Selfi, ia memilih membantu gadis itu begitupun Dava membantu Selfi membawakan makanan yang berada di mobilnya.

Selfi berjalan beriringan dengan Malik dan Dava.

Bagas tersenyum lebar saat melihat kedatangan kekasihnya begitu pun dengan sebaliknya.

Keduanya pun duduk, Selfi meletakan kota p3k di atas meja. Namun matanya tak sengaja menangkap sosok perempuan yang duduk tak jauh darinya tengah mengobrol dengan anggota ASKARA. Selfi mengenali gadis itu, kenapa dia ada disini.

Selfi menatap Bagas yang tengah memakan makanan yang ia bawa. Wajah Bagas terdapat banyak luka, namun sepertinya sudah di obati. Apa gadis itu yang melakukannya, sia-sia saja ia datang kemari.

Selfi berdecak pelan, tapi Bagas masih bisa mendengarnya.

"Namanya Via, dia sahabat gue dari kecil. Dia baru pulang lagi ke Indonesia setelah sekian lama di NY" jelas Bagas tanpa mengalihkan pandangannya dari makanannya.

"Dia pindah ke sekolah kita bulan lalu, sama pas waktu lo lagi koma. Gue menganggap dia sahabat, jadi Lo nggak harus cemburu ataupun marah sama dia karena terlalu dekat sama Via" lanjut Bagas.

Selfi tak menanggapinya, ia memilih diam.

Dava menyenggol lengan Malik saat tak sengaja melihat perubahan raut wajah gadis itu.

"Fi thanks ya makanannya" teriak Malik.

Anggota ASKARA yang lain pun ikut mengucapkan terimakasih.

Selfi mengangguk dan melempar senyum kepada Anggota ASKARA. Begitu pun dengan Via, gadis itu tersenyum manis kearah Selfi.

Setelah menghabiskan makanannya Bagas kini beralih menatap gadisnya, yang sedari tadi diam.

"Masih marah?" ucap Bagas.

Selfi menggeleng cepat. "Maaf" lirihnya tak berani menatap Bagas.

Bagas tersenyum lalu mengacak rambut Selfi gemas.

"Maaf ya, gue kaya anak kecil. Cemburuan" gerutu Selfi.

Bagas mengangguk. "Harusnya dari awal gue cerita ini ke lo, maaf ya" balas Bagas memegang kedua tangan Selfi.

"Hai" suara itu menginterupsi keduanya.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang