Bagas berjalan di lorong rumah sakit, tangannya menggenggam sebucket bunga mawar merah favorit Selfi.
Bagas mendorong pintu ruang rawat Selfi dengan pelan, matanya langsung menangkap sosok gadis cantik yang terkulai lemas di brankar. Layar monitor EKG yang berbunyi nyaring, memenuhi indera pendengarannya.
"Hai" Bagas duduk dikursi samping brankar Selfi. Meraih tangan gadis itu, menggenggamnya lembut dan mengecupnya berkali-kali.
Sudah jadi kebiasaannya selama beberapa bulan belakangan ini, menjenguk sang kekasih. Membawa bunga mawar dan menggantinya dengan yang baru.
"Lo nggak kangen sama gue Fi?" ungkap Bagas sambil mengelus surai rambut gadis itu lembut.
"Bangun, banyak yang kangen sama Lo"
Bagas hanya tersenyum hambar, yang menyaut hanya bunyi dari EKG yang sedari tadi memecah keheningan.
"Hari ini gue bolos lagi, sorry Fi" ucap Bagas mengecup lembut tangan Selfi.
"Besok gue udah mulai UKK, tapi gue janji bakal nemuin lo. Tentunya nggak bolos lagi, tapi setelah pulang sekolah"
"Gue juga belakangan ini sibuk, banyak yang harus gue urus disekolah. Bentar lagi sekolah kita ngadain acara perpisahan buat kelas XII. Kita rayain besar-besaran, banyak penampilan menarik. Lo pasti suka, gue yakin itu" ucap Bagas sambil membayangkan bagaimana hebohnya gadis itu.
"Gue kangen saat Lo gangguin gue, bawelin gue, bertingkah aneh didepan gue. Temen-temen lo terus nanyain keadaan lo gimana, mereka belum bisa jenguk lo. Mereka terlalu takut buat liat keadaan lo, mereka takut bakal sedih setelah liat Lo"
"Cepet Bangun, I miss you" tanpa Bagas sadari air matanya menetes begitu saja.
Tiba-tiba pintu ruang rawat terbuka pelan,menampilkan sosok pria dengan senyum lebar terpatri diwajahnya.
"Bolos lagi Gas?" Pertanyaan Burhan sontak membuat Bagas sedikit terkejut.
Bagas membalikkan tubuhnya kemudian tersenyum lebar.
"Iya Om"
Burhan hanya menghela nafas panjang menatap Bagas.
"Besok kamu sudah mulai UKK bukan?" Peringati Burhan.
"Iya Om" jawab Bagas.
"Sekarang kamu pulang,belajarlah. Om nggak mau punya menantu yang suka bolos dan bodoh" ucap Burhan terlihat serius.
"Tapi Om...."
"Fi juga nggak mau punya calon suami yang suka membantah perintah Papa mertua" potong Burhan cepat, kemudian terkekeh geli.
"Om ngga asik nih"
Burhan hanya terkekeh geli.
"Sudah pulang sana"
"Siap Papa mertua" jawab Bagas lantang.
Bagas pun berpamitan kepada Burhan. Setelah kepergian Bagas, Burhan duduk di samping brankar Selfi. Seulas senyum terpatri diwajah pria itu, mengelus rambut putrinya lembut.
"Lihat pacarmu, dia bolos sekolah setiap hari"
"Kalo kamu tau dia begitu, Papa yakin kamu bakal marahin Bagas"
"Apa kamu tidak kangen dengan Papa, Mama dan Kak Dewa" lirih Burhan.
"Rumah sepi nggak ada kamu sayang"
"Sekarang Mama kalo nonton Drakor nggak ada temen. Kak Dewa ataupun Papa nggak ada yang mau nemenin Mama nonton Drakor"
"Sekarang Mama jadi sering melamun, mengurung diri dikamar"

KAMU SEDANG MEMBACA
BAGASKARA
Teen FictionDia BAGAS KHATULISTIWA ANGGARA ketua Geng ASKARA. Penguasa Sekolah, penguasa jalananan.