.
.
.Brakkk!
Vina dan Adli kaget saat mendengar suara pintu di buka kasar gak pake perasaan oleh seseorang./iyalah, orang buka pintu pake tangan bukan pake perasaan/
"Pak Agam!"
Seseorang berjalan menghampiri mereka berdua. Vina merasa risih dan gondok saat melihat kedatangan orang itu. Pasalnya dia adalah Amanda, asisten genit penggoda suaminya.
"Maaf saya masuk sembarangan tidak mengetuk pintu dulu. Soalnya kata bu Angela(Mama Agam) saya bisa langsung masuk, dan beliau tak mengatakan bahwa ada orang lain didalam sini," ceplos Amanda yang sesekali melirik Vina jijik.
"Oh iya," Amanda melihat Vina yang tengah duduk menghadap ke ranjang tempat Agam terbaring. "Saya dengar pak Agam kecelakaan gara-gara kamu yah? Kamu itu istri macam apa sih, kok tega banget membuat suami sendiri sampe celaka kayak gini? Heran saya."
Vina hanya menipiskan bibirnya, ingin sekali rasanya dia menjambak rambut Amanda yang telah berkata enteng menyalahkannya.
"Sudah Manda, kamu jangan memojokan Vina kayak gitu. Semua ini memang sudah menjadi takdirnya Agam, bukan salah Vina," bela Adli yang tak enak hati melihat Vina di salahkan oleh Amanda.
Pasalnya tadi siang saat Adli membawa Vina ke sini bu Angela sempat memaki dan membentak Vina habis-habisan, menyalahkannya bahwa kecelakaan ini terjadi karena salah Vina.
Entah kenapa Adli sangat menyayangi Vina sudah seperti adik kandungnya sendiri. Jadi sebisa mungkin Adli akan selalu membela Vina.
"Pak, semoga bapak cepet siuman," Amanda mengelus pipi Agam di depan mata Vina.
Sontak perlakuan Amanda tersebut membuat Vina naik darah, soalnya dia seperti tak menghargai keberadaan Vina sebagai istri sah nya.
"Kalo mau jenguk ya jenguk aja, tangannya gak usah genit juga pake ngelus-ngelus pipi suami orang!" Ketus Vina dengan wajah datar.
Amanda menghentikan kegiatan mengelusnya "Oh iya lupa, disini ternyata ada istrinya yang gak tahu diri."
Vina mendengus "tolong mulutnya di jaga mbak. kalo bisa sekalian di sekolahin supaya tahu tata krama."
Amanda melipat tangan di dada lalu memutar bola matanya.
"Udah kalian jangan ribut disini. Kalo mau ribut di lapangan aja supaya lebih leluasa kalo mau baku hantam!" Saran Adli sudah jengah dengan perang mulut antara mereka berdua.
Akhirnya mereka berdua saling bungkam setelah mendengar Adli bicara. Namun tidak dengan tatapan sinis satu sama lain antara Vina dan Amanda.
"Nah kalo kalian udah akur gini kan enak di liatnya. Oh iya Vin, abang pamit dulu mau check keadaan pasien lainnya," pamit Adli seraya melenggang pergi keluar dari ruangan tersebut.
"Kang cepet sadar ya. Aku rindu," Vina kembali mengusap lembut pipi Agam.
Amanda mulai kepanasan melihat adegan tersebut lalu dia berdehem, "Ekhem! Aduh gerah banget sih!"
Pandangan Vina berubah menatap Amanda dengan tatapan sinisnya.
"Kenapa kamu natap saya begitu? Kalo gak suka yang tinggal ngo-"
"Iya gw gak suka sama lo! Gw benci kehadiran lo dalam hidup gw dan rumah tangga gw! PUAS!"
"Tenang aja sebentar lagi juga rumah tangga kamu bakalan hancur, dan kamu akan segera terasingkan lalu di lupakan. Karena kamu memang gak pantas buat Agam!"
"Kareup ah, emang aing paduli kitu? Sori we henteu! Dasar nu gelo sia!" Sengaja Vina menjawab dengan bahasa sunda supaya Amanda tidak mengerti.
Dan benar saja Amanda memang tak paham dengan apa yang barusan Vina ucapkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/153550445-288-k667491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
the SOMVLAK couple [END]
Romance[FOLLOW SEBELUM BACA!] "Pokoknya sekarang lo harus ikut gue, ini penting!" Tanpa permisi gue langsung menarik lengan cewek itu. "Ta-tapi!" Bantah si cewek saat gue terus menarik lengannya secara paksa. "Ini penting banget, menyangkut hidup dan mati...