[FOLLOW SEBELUM BACA!]
"Pokoknya sekarang lo harus ikut gue, ini penting!" Tanpa permisi gue langsung menarik lengan cewek itu.
"Ta-tapi!" Bantah si cewek saat gue terus menarik lengannya secara paksa.
"Ini penting banget, menyangkut hidup dan mati...
Sudah beberapa hari semenjak kejadian pengusiran Angela kepada Vina saat di rumah sakit, Vina tak kunjung menunjukkan batang hidungnya lagi didepan keluarga itu.
Vina cukup sakit hati, jadi dia memutuskan untuk tinggal kembali di rumah lamanya, yaitu rumah peninggalan almarhumah ibu nya tercinta.
Di rumah ini Vina hidup sebatang kara, dan kini dia harus berjualan kue keliling menggantikan ibunya untuk mencari pemasukan.
Jika dia diam terus di rumah tanpa melakukan apa-apa dari mana dia bisa makan & mendapat uang? Sedangkan kebutuhan perempuan itu banyak.
.
"Kuee, kuee! Kue nya pak, bu, dek, jang, neng, teh, aa!" Ucap Vina lantang sambil menjinjing sebuah rantang plastik hijau.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kak mau kue nya satu," ucap bocah laki-laki yang berjalan menghampiri Vina.
"Oh iya dek, mau kue apa? Ada bolu, ada apem, cetil, dan lainnya."
"Mau bolu itu yang warnanya coklat kak!" Tunjuk bocah tersebut setelah Vina membuka tutup rantang.
"Oh ini," Vina mengambilnya lalu memberikan kue itu ke si bocah.
Bocah itu senyum, "berapa harganya kak?"
"Seribuan dek."
"Ini uangnya kak," si bocah memberikan Vina uang logam 500an dua buah jadi jumalahnya pas jadi 1000.
"Terimakasih yah dek."
"Masama kak."
Vina melanjutkan langkahnya untuk berjualan keliling.
Udah hampir sore hari dan Vina hanya mampu menjual 11 kue saja. Hari ini memang Vina kurang beruntung, biasanya kalo jam segini kue nya sudah laku bahkan bisa habis semua.
Karena lelah hampir seharian berjalan, Vina memilih istirahat sejenak duduk di sebuah kursi yang ada di pinggir jalan.
Saat mengedarkan pandangan ke jalanan, disebrang jalan lebih tepatnya didepan mini market Vina melihat sepasang pria dan wanita sedang berjalan bersampingan. Si wanita nampak bergelayutan manja di lengan si pria.
Ada rasa sesak di dada ketika Vina melihat pemandangan tersebut, pasalnya yang dia lihat adalah Agam dan Amanda :(
'Ya Allah cobaan apa lagi ini? Kenapa gw jadi nyesek liat si Amanda sama Agam. Makin lama mereka makin akrab aja' -batin Vina.
Vina segera pergi dari tempat tersebut karena tak ingin mereka melihat keberadaannya, dia berjalan menyusuri trotoar jalan.
Tidd,
Tiddd...
Vina kaget karena seseorang membunyikan klakson mobil tepat disampingnya berjalan.