[FOLLOW SEBELUM BACA!]
"Pokoknya sekarang lo harus ikut gue, ini penting!" Tanpa permisi gue langsung menarik lengan cewek itu.
"Ta-tapi!" Bantah si cewek saat gue terus menarik lengannya secara paksa.
"Ini penting banget, menyangkut hidup dan mati...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebelum baca alangkah baiknya vote dulu🙏, kalo suka komen juga boleh😁
▪︎ ▪︎ ▪︎
"Aduh kalau sampai Vina beneran hilang bisa gawat urusannya sama Agam!" Ucap Adli sambil berlari mencari Vina diantara ratusan manusia yang ada disini.
Mencari Vina saat ini sama dengan mencari jarum dalam jerami, sulit.
Rambut Adli yang awalnya rapi kini berantakan tak karuan dan wajah berkeringat karena lari mencari Vina membuat kesan dirinya terlihat lebih sexy.
Ditambah baju yang awalnya di masukan ke dalam celana kini keluar, dan kancing baju kemejanya yang sengaja dilepas sampai dada karena gerah membuat dirinya semakin berdamage.
Hosh! Hosh! Hosh! Deru nafas Adli yang kecapekan terdengar begitu jelas, saat ini ia berhenti sebentar untuk mengatur nafas.
Karena semakin gerah ia menaikan lengan bajunya sampai sikut, dan semua perhatian cewek kini tertuju padanya.
"Huwaaa! Ada oppa korea dari mana ganteng banget!"
"Anjirr gila sampe mimisan gini hidung gw gak kuat liat tampangnya oppa yang ganteng itu!"
"Kyak!! Daddyable banget itu mah!"
"Ahh! Aku meleyot! Aku padamu oppa!"
"Gila! Damage-nya kena banget sih! Rasanya gw pen pingsan aja!"
"Kira-kira usia berapa ya? Daftar masih bisa kali?"
"Gw kudu minta nomor WA nya anjrot!"
"Pen kenalan! Samperin kuy!"
"OPPA OPPA SARANGHAE!"
"I LOPE YOU MAS, KOWE KASEP TENAN TOH!"
"Aduh rasanya pengen nikah lagi deh!"
"Bungkus bawa pulang gak papa kali?"
"Keringetan gitu malah makin kece euy!"
Dan banyak lagi omongan plus bisikan-bisikan yang keluar dari para wanita yang melihatnya. Tak cuma anak muda sekitar SMA-an yang membicarakan dan menyukai Adli bahkan ibu-ibu pun mulai aktif ya bund :)
Karena tak mau jadi pusat perhatian Adli segera pergi mengamankan diri sebelum terjadi serangan betina.
"Gawat, sekarang harus menghindari para wanita ini dulu!" Adli kembali berlari.