Pagi ini Vina sudah stand by dipasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan membeli bahan-bahan untuk membuat kue.
Vina membawa beberapa kantong kresek berukuran sedang ditangannya.
Disaat orang-orang baru berdatangan ke pasar, beda halnya dengan Vina yang sudah selesai belanja dan tinggal pulang.
Hebat bukan? Tentu, karena Vina sudah berbelanja sejak tadi subuh.
Vina terlihat kesulitan membawa belanjaan sebanyak itu, jadi dia mempercepat langkahnya supaya lebih cepat sampai ke halte untuk menunggu bus.
Namun saking buru-burunya Vina sampai tak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang berjalan didepannya sambil nunduk karena fokus ke ponsel yang dia pegang.
Bruk!
"Yah! Belanjaan gw!" Vina menatap iba belanjaannya yang jatuh berhamburan dijalan.
"Maaf!" Ucap orang itu seraya memunguti belanjaan tersebut.
Padahal yang salah siapa, yang minta maaf duluan siapa.
Vina masih syok berdiri mematung memperhatikan orang yang kini sedang memunguti belanjaannya.
"Ini sudah saya rapikan semuanya," ucap orang itu sambil menyodorkan kembali beberapa kantong kresek.
Saat keduanya bertatap muka dan saling pandang, mereka diam hanyut dalam pikiran masing-masing.
"Pu-putri!" Ucap orang itu yang tak lain adalah Agam.
Rasanya Vina ingin pergi berlari dan menangis saat melihat kembali suami yang sangat dia cintai ini.
Tapi Vina menahan semua itu,
"Terimakasih!" Ucap Vina lalu segera mengambil belanjaannya dan pergi begitu aja.
"Putri tunggu!" Agam mengejar Vina.
Karena langkah Vina yang pendek akhirnya Agam mampu menyamai langkahnya.
"Putri kemana aja kamu selama ini? kenapa kamu menghindari aku?" Tanya Agam berjalan disebelah Vina.
"Sudahlah lebih baik kamu lupain aku. Karena kita akan segera cerai."
"Aku gak mau kita cerai. Walaupun aku hilang ingatan tapi aku lebih merasa nyaman ketika bersama kamu. Aku mencintaimu."
Jleb!
Kata-kata itu membuat Vina makin ingin menangis.
Seketika Vina langsung menghentikan langkahnya.
"Percuma, Mama kamu membenci kehadiran aku dan beliau tidak akan merestui hubungan kita."
"Aku tidak mempedulikannya. Yang aku ingin cuma hidup bersama kamu, susah senang kita lalui bersama."
"Kok kayak lirik lagu?"
"Aku serius Putri-_-"
"Oh iya maaf. Oke mode serius On!"
"Aku mohon aku gak mau pisah sama kamu," pinta Agam memelas.
Agam tiba-tiba mengambil alih kantong kresek yang berada di tangan kanan Vina kemudian ia pegang di tangan kirinya "aku yakin bahwa pilihan aku gak salah," ucap Agam mengenggam dan mencium punggung tangan Vina.
"Sudahlah," Vina segera melepas tangannya dari Agam. "Ini ditempat umum," sambungnya dan mengambil kembali kantong kresek yang berada di tangan kiri Agam.
Kemudian Vina melanjutkan langkahnya dengan pipi yang mulai memanas.
Sedangkan Agam hanya bengong melihat Vina yang berjalan cepat sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
the SOMVLAK couple [END]
Romansa[FOLLOW SEBELUM BACA!] "Pokoknya sekarang lo harus ikut gue, ini penting!" Tanpa permisi gue langsung menarik lengan cewek itu. "Ta-tapi!" Bantah si cewek saat gue terus menarik lengannya secara paksa. "Ini penting banget, menyangkut hidup dan mati...