Jangan lagi

1.8K 144 12
                                    

●Happy Reading●

.
.
.

Suatu pagi hari yang cerah, kini Vina dan Agam tengah berjalan-jalan di taman kota. 

Tujuan Vina mengajak Agam ke taman ini supaya ingatan Agam cepat kembali pulih. Karena di taman inilah mereka sering menghabiskan waktu berdua, dan di taman ini pula awal pertemuan mereka.

Intinya taman ini banyak menyimpan kenangan di antara mereka berdua.

"Kang cuacanya bagus yah. Mau aku fotoin gak?" Tawar Vina menghentikan langkahnya.

"Hah?" Agam cengo.

"Kenapa? Mau gak?"

"Enggak deh. Mending kamu aja yang aku fotoin. Kamu kan cantik."

Seketika wajah Vina terasa menghangat "haha, namanya juga wanita," Vina tertawa canggung.

"Aku gak bercanda. Dimataku cuma kamu wanita tercantik saat ini, dan kedua Mama. Gak ada lagi wanita cantik selain kalian berdua," pertanyaannya sejak kapan Agam jadi kang gombal?

"Sudahlah, di ajak foto kok malah ngebucin terus. Mending kita fotbar aja," saran Vina.

Kemudian Vina mengeluarkan ponselnya lalu mengambil foto selfi bersama sang suami tercintahh.

.

Namun disisi lain ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dengan rasa dendam.

"Jika aku tidak bisa bahagia bersama Agam, maka kamu juga tidak boleh bahagia bersamanya Vina!" Desis Amanda yang sedari tadi mengintai mereka.

.

Agam melihat anak kecil yang sedang berlari kemudian anak itu terjatuh, "Put aku mau nolongin anak itu dulu yah, kamu tunggu disini sebentar," pepatah Agam sebelum pergi menolong anak tersebut.

Vina cuma diam memperhatikan dari kejauhan, "Baik banget kamu kang," gumam Vina pelan.

Tanpa disadari Vina, seseorang mulai berjalan pelan ke arahnya dengan membawa pemukul bola kasti yang terbuat dari kayu.

Selesai menolong anak tersebut Agam berjalan untuk kembali pada Vina. Dan begitu kagetnya Agam saat melihat seseorang yang menggunakan topi dan masker berjalan ke arah Vina, pasalnya orang itu membawa sebuah pemukul.

Agam membulatkan matanya lalu berlari sekencang-kencangnya ke arah Vina.

"Put Awa---"

Bugh!!!

Pukulan orang itu mengenai kepala Agam karena berusaha untuk menjadi perisai Vina dengan cara memeluknya dari belakang.

Jika Agam tidak melakukan hal tersebut maka Vina lah yang akan celaka.

"Sss!" Hembus nafas terakhir Agam setelah berhasil menyelamatkan Vina dari pukulan kayu tersebut.

Akhirnya Agam ambruk tergeletak di rumput taman.

"KANGGGG!!!!" histeris Vina yang membuat orang-orang berdatangan.

"Pak tolong bawa suami saya ke dalam mobil!" Perintah Vina kepada bapak-bapak yang menolong Agam.

Dikarenakan Vina tidak bisa menyetir mobil jadi dia minta tolong lagi kepada bapak-bapak disana barangkali ada yang bisa menyetir.

Untunglah ada yang bisa menyetir jadi Vina bisa pergi ke rumah sakit sekarang.

the SOMVLAK couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang