Terungkap

1.5K 135 14
                                    

.
.
.

"AGAM HILANGGGG!" teriak Angela saat mengetahui bahwa putra keduanya tidak berada dikamarnya.

Sontak seluruh penghuni rumah tersebut kaget dan langsung menemui Angela yang berteriak dari lantai dua kamar Agam.

"Yampun Mah masih subuh juga udah berisik aja," ucap Galih yang masih lengkap dengan piyama tidurnya.

"Abang kamu hilang Galih! Ya mama kaget dong."

"Tapi kan Mah gak usah teriak-teriak juga lah," sahut Adli dengan kondisi rambut yang masih acak-acakan dan memakai sandal tidur sebelah.

"Mama itu syok Adli, adik kamu ilang loh. Apalagi dia kan masih hilang ingatan, kalo dia di culik gimana coba? Terus kalo dia di mutilasi? Kamu bisa apa?" Tanya Angela kepada anak pertamanya.

"Mah Agam itu udah bukan anak dibawah 5 tahun lagi, dia udah dewasa, dia bisa jaga diri sendiri. Apalagi Agam kan anak laki," ucap Adam berusaha membuat Angela supaya tidak panik.

"Tapi Pah tetap aja mama khawatir, dia itu anak mama loh! Masa papa teh mani henteu ngarti pisan kumaha perasaan seorang ibu."

"Udah deh Mah, Pah ini masih subuh juga udah debat aja. Mending aku bobo lagi," cetus Galih seraya meninggalkan keluarganya yang masih berada didalam kamar Agam.

"Iya ah aku juga, hoamm!" Ucap Adli sambil menguap lalu pergi juga.

Bayangkan saja Angela berteriak di jam setengah empat pagi. Awalnya ia bermaksud untuk bertanya mengenai gunting kuku yang Agam pinjam beberapa hari lalu karena tidak disimpan pada tempatnya lagi saat Angela akan memakainya.

"Udah yah Mah, Papa mau lanjut tidur." Pamit Adam sebelum pergi meninggalkan Angela seorang diri.

"Lah kok pada ninggalin? Padahal ini keadaan gawat loh!" Ucap Angela yang tak lama ikut pergi juga.

🍃

"Kang kalo keluarga kamu nyariin gimana? Kalo mereka lapor polisi gimana? Kalo aku jadi tersangka pencu-"

"Sssstttt!" Agam menaruh jari telunjuk di bibir Vina lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Vina.

"Sssstttt!" Agam menaruh jari telunjuk di bibir Vina lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Vina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah aku yang bakal tanggung jawab atas semuanya," sambung Agam tersenyum simpul.

Vina sedikit tenang ketika melihat senyuman dari Agam, namun tetap saja hatinya masih was-was dan khawatir.

"Ya sudah kang aku mau masak dulu," pamit Vina kemudian pergi ke dapur meninggalkan Agam di ruang tamu sendirian.

Kini Vina sedang sibuk di dapur mengoseng-oseng nasi goreng yang ada di wajan.


"Boleh aku bantuin?" Tanya Agam tiba-tiba datang menghampiri Vina.

the SOMVLAK couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang