Yoona dan juga Seokjin telah tiba di rumah sakit tempat Jimin di rawat. Yoona segera mencari dimana kamar Jimin dirawat. Setelah menemukan kamar Jimin, Yoona segera memasukinya. Ia melihat Jimin sedang berbaring sendirian di kasurnya.
"Jiminie.." ucap Yoona sembari berjalan menuju Jimin.
"Yoon-akhh." Jimin hendak duduk. Namun perutnya yang terasa sangat sakit membuatnya tidak bisa bangun hanya untuk sekedar duduk.
"Ah tidak perlu duduk jika masih sangat sakit. Maafkan aku Jiminie. Aku sebenarnya tidak tega melihatmu seperti ini. Tapi aku sendiri yang membuatmu menjadi seperti ini."
"Tidak apa-apa."
"Kau tidak marah padaku?"
"Sedikit."
"Maaf. Ah iya ini aku membawakanmu buah-buahan."
"letakkan saja di meja itu." Yoona pun meletakkan buah-buahan yang ia bawa di meja yang Jimin maksud.
"Kau datang sendirian?" tanya Jimin
"Tidak, ada Seokjin oppa bersamaku."
"Ah ternyata kau juga ikut menjengukku." sapa Jimin dengan senyum miringnya ketika ia melihat Seokjin baru saja berdiri di sebelah Yoona. Yoona dapat melihat Seokjin yang mulai tersulut amarahnya. Ia menenangkan Seokjin dengan mengelus bahunya dan juga menggenggam tangannya sembari menggelengkan kepala. Seokjin yang memahami kode Yoona pun berusaha menetralkan emosinya.
"Anyeoongg!! Yakk Park Jimin!!! Apa yang terjadi padamu??" teriak seorang pemuda yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar Jimin.
"Aishh apa kau tidak bisa sopan sedikit Kim Taehyung??"
"Tidak penting. Eoh? Kau disini?" tanya Taehyung kepada Seokjin.
"Kalian saling mengenal?" tanya Yoona.
"Dia adikku."
"Mwoo??!!" teriak Yoona yang terkejut dengan ucapan Seokjin.
Taehyung menunjukkan smirknya tanpa ragu.
"Sejak kapan kau menjadi kakakku?""Yakk! Hentikan sifat burukmu itu." Taehyung hanya membuang muka merasa jengah dengan Seokjin.
"Yoona, jika kau sudah selesai dengan Jimin mari kita pergi." ajak Seokjin.
"Tapi kita baru saja sampai."
"Ikuti perintahku Kim Yoona." tekan Seokjin. Tanpa melawan Seokjin lagi, Yoona segera berpamitan kepada Jimin.
"Aku akan mengunjungimu lagi nanti."
"Nee, berhati-hatilah."
***
Seokjin mengendarai mobilnya dengan sangat kencang.
"Oppa pelan-pelan. Aku takut. Apa kau mau bunuh diri eoh? Jika iya jangan mengajakku aku masih tidak ingin mati."
"Siapa bilang aku ingin mati Kim Yoona!"
"Oppa kau ini kenapa? Apa yang salah padamu?" tanpa menghiraukan ucapan Yoona, Seokjin semakin mempercepat laju mobil yang ia kendarai.
"Oppa!! Berhenti sekarang! Aku tidak ingin terjadi hal buruk pada kita." Seokjin tetap tidak menghiraukan ucapan Yoona.
"Oppa!! Berhenti atau aku akan melukai diriku sendiri!" Yoona segera mengambil pisau yang ada di laci mobil milik Seokjin. Seokjin yang melihat itu pun segera menghentikan mobilnya di tepi jalan.
Dukkk!!
"Aww.. Ishh.." kepala Yoona terbentur laci mobil yang ada di depannya. Seokjin memandangi Yoona dengan tatapan tajamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...