Baiklah aku ambil ini saja." Seokjin pun segera membayar ponsel yang sudah Yoona pilih. Setelahnya Seokjin segera menarik tangan Yoona keluar dari toko elektronik.
"Ada apa oppa?" tanya Yoona sembari berjalan.
Seokjin segera menyuruh Yoona masuk ke dalam mobil, "Kau diamlah di dalam mobil jangan kemana-mana. Tetap di dalam sampai aku tiba di sini mengerti?"
"Kau mau kemana oppa? Aku takut."
"Tenanglah jangan takut. Aku akan melindungimu. Ikuti perintahku." tanpa basa basi Seokjin segera menutup pintu mobilnya dan berjalan menjauh entah kemana.
Yoona merasa sangat khawatir. Ia tidak tahu apa yang sedang terjadi dan kenapa suaminya itu terlihat sangat terburu-buru. Untuk mengurangi rasa khawatirnya, Yoona menelfon Jimin menggunakan ponsel barunya sekaligus memberi tahu nomor barunya kepada Jimin.
Di dalam telepon.
"Nee? Yeobeoseyo?"
"Jimin-ah, ini aku Yoona."
"Ah apa kau mengganti nomormu? Tapi kenapa? Oh iya apa kau baik-baik saja? Kenapa semalam kau tiba-tiba mematikan panggilanmu?"
"Jimin-ah semalam ponselku tiba-tiba di banting oleh Seokjin oppa ketika dia tahu aku menelfonmu tanpa seizinnya. Jadi hari ini dia membelikanku ponsel baru."
"Ah baiklah. Untung saja kau menghubungiku Yoona-ya Ada hal penting yang ingin kubicarakan denganmu."
"Nee ada apa Jimin-ah?"
"Maaf Yoona aku harus mengatakan ini padamu. Apa kau tahu? Suamimu itu telah menduakanmu."
"Nee? Tidak mungkin Jimin-ah. Kau jangan bercanda sekarang karena itu tidak lucu."
"Aku tidak bercanda. Aku akan mengirimkan bukti fotonya, tunggulah sebentar. Ku harap kau baik-baik saja Yoona."
Setelah mengucapkan hal itu pun Jimin segera mematikan panggilannya dengan Yoona dan ia mengirimkan sebuah foto yang terlihat Seokjin sedang mencium seorang gadis. Dalam foto itu, pakaian yang dikenakan Seokjin terlihat sama persis dengan yang Seokjin pakai saat ini sehingga Yoona sangat terkejut ketika melihat foto tersebut. Rasanya seperti antara percaya dan tidak percaya jika Seokjin menduakannya. 'Apa benar ini Seokjin oppa? Tapi kenapa?'
Jimin memgirimkan sebuah pesan kepada Yoona.
Apa kau baik-baik saja?
Apa benar itu Seokjin oppa?
Kau bisa melihatnya Yoona, mana mungkin aku berbohong padamu. Apa kau tidak percaya padaku?
Dari mana kau mendapatkan foto itu?
Aku tidak bisa mengatakannya Yoona, maaf:(
Kenapa?
Jimin tidak lagi membalas pesan Yoona. Yoona merasa ini benar-benar mencurigakan. Apakah benar itu Seokjinnya? Tapi kenapa ia menduakan Yoona? Apa maksudnya? Apa tujuan dia melakukan itu? Apakah dia tidak menghargai perasaan Yoona? Banyak sekali pertanyaan di dalam benak Yoona yang membutuhkan jawaban dari Kim Seokjin. Tanpa Yoona sadari air matanya mengalir di pipi mulusnya. Entah mengapa hatinya terasa sangat sakit, seperti ada yang menusuknya tetapi bukan pisau Seokjin melainkan Seokjin sendiri yang menusuknya.
Klekk
Seokjin membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Yoona segera menghapus sisa air mata yang masih ada di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...