Yoona terbangun ketika ia merasakan rambutnya diusap perlahan oleh seseorang. Ia menatap wajah Seokjin yang sangat dekat dengannya dan juga sedang menatapnya balik. Yoona sangat terkejut ketika mengetahui Seokjin ikut berbaring di sampingnya dan memeluknya. Yoona segera menjauhkan dirinya dari Seokjin. Ia terduduk dengan raut wajahnya yang terlihat sangat terkejut, sedangkan Seokjin hanya memandangnya datar.
Plakkk!!!
"Aishhh!! Yakk!! Sakit!! Dasar kau ini." teriak Seokjin ketika perutnya dipukul dengan keras oleh Yoona.
"Aku tidak pernah mengijinkanmu tidur sini." ucap Yoona.
"Tapi orang tuamu mengijinkanku wlekk."
"Sudah sudah sana kau keluar dari kamarku."
"Kau mengusirku?"
"Cepat keluar atau aku akan memakanmu."
"Kalau begitu aku lebih memilih untuk dimakan olehmu saja. Menyenangkan membayangkan dirimu ada di atasku." ucap Seokjin sembari meletakkan kedua telapak tangannya di bawah kepalanya sembari memejamkan matanya.
Plakkk!!!
"Awww!!!! Yakk ishhh!!" Seokjin terduduk ketika Yoona memukul wajahnya dengan telapak tangannya yang lebih mungil dari pada Seokjin.
"Keluar!"
"Aku mau di sini."
"Ini kamarku!"
"Yang bilang ini kamar Leo siapa?"
"Tuh oppa sendiri yang ngomong." Seokjin memandangi Yoona dengan raut mukanya yang semakin datar.
"Baiklah kutunggu kau di meja makan." ucap Seokjin.
"Mau ngapain?"
"Ya sarapan lah jelmaan Leo."
"Siapa yang oppa bilang jelmaan Leo?"
"Itu tadi oppa nemu kucing dia kayak Leo. Sudah sana cepat mandi. Kutunggu kau di altar hahahaha." ucap Seokjin yang kemudian keluar dari kamar Yoona. Yoona hanya memandang datar kepergian Seokjin dari kamarnya.
"Pria gila hii."
"Aku mendengarnya Yoona-yya." teriak Seokjin dari luar kamar Yoona. Yoona menyingkirkan selimutnya dengan kasar dan pergi ke kamar mandi dengan kakinya yang ia hentakkan di lantai.
Tak butuh waktu lama, Yoona sudah selesai dengan acara mandinya. Ia sedang bersiap untuk sarapan bersama di meja makan. Ia hanya mengenakan celana pendek di atas lutut dan kaos biasa yang tidak terlalu tebal. Setelah selesai bersiap, ia segera turun ke bawah.
Yoona melihat Seokjin yang sudah duduk bersama kedua orang tuanya. Mereka semua terlihat sedang menertawakan sesuatu yang Yoona sendiri tidak tahu. Yoona segera duduk di samping eommanya, di hadapan Yoona ada Seokjin yang menatap penampilan Yoona dari atas hingga bawah. Tatapan Seokjin terlihat berubah ketika ia melihat Yoona. Tatapan yang sulit diartikan, Yoona sendiri tidak mengerti kenapa Seokjin menatapnya seperti itu.
Yoona mengabaikan Seokjin. Ia segera mengambil nasi dan juga lauknya. Yoona sedang lapar jadi ia merasa sangat malas menanggapi Seokjin yang masih menatapnya sejak tadi. Yoona memakan sarapannya dengan sangat lahap hingga sebuah tangan terulur menyentuh punggung tangannya yang dibiarkan di atas meja.
"Ada yang ingin kubicarakan denganmu. Segera selesaikan sarapanmu nee?" ucap Seokjin sembari mengusap tangan Yoona. Yoona hanya mengabaikan Seokjin. Ia masih tetap melanjutkan sarapannya.
"Yoona, kau tidak boleh mengabaikan calon suamimu." ucap nyonya Choi.
"Calon suami? Bukankah dia adalah mantan suamiku?" tanya Yoona yang masih mengunyah makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...