Part 4

1.5K 132 19
                                    

Sreettt...

"akhhh ampun.. Tolong ampuni aku."

Cresss...

Seokjin menancapkan pisaunya pada pipi korbannya malam ini, kemudian ia menggesernya hingga mulut dan membuat pipi korbannya terbelah. Seokjin pun menampilkan senyum miringnya, "tidak semudah itu."

Kreekkk..

Seokjin mematahkan lengan pria tersebut dalam sekejap.

"aaarrggghhh... Ak-aku sudah tidak kuat lagi. Bunuh saja aku."

"hoho aku masih ingin bermain-main denganmu." Seokjin pun menusukkan pisau yang sedang ia pegang pada perut pria yang akan ia bunuh malam ini.

Ia menusukkannya berkali-kali hingga banyak sekali darah yang keluar dari tubuh pria itu bahkan darahnya pun ikut mengenai pakaian Seokjin. Bau anyir darah menggelitik hidung Seokjin dan ia sangat menyukainya.

Dan untuk kesekian kalinya, Seokjin mencongkel kedua mata pria yang akan ia bunuh itu secara perlahan. Pria itu pun menghembuskan nafas terakhirnya ketika Seokjin menusukkan pisau tepat di dadanya. Setelah selesai dengan kegiatannya Seokjin segera memotong bagian tubuh korbannya itu dan memasukkannya ke dalam karung.

Lalu ia pergi menuju sebuah tempat yang minim cahaya. "kalian pasti sudah sangat lapar, aku membawa makanan untuk kalian malam ini." ucap Seokjin.

"rauggrrhh.." Seokjin pun segera meletakkan mayat korban yang ia bunuh malam ini untuk disantap oleh harimau peliharaannya.

*****

Yoona terbangun dari tidur lelapnya ketika ia tak sengaja mendengar suara pintu kamarnya terbuka. Ia terkejut melihat Seokjin yang berjalan sedikit sempoyongan dan bajunya dilumuri darah.

"oppa? Apa kau baik-baik saja? Apa yang terjadi padamu?" tanya Yoona yang berjalan menghampiri Seokjin.

"membunuh."

"k-kau habis membunuh seseorang? Tapi siapa? Dan kenapa kau membunuhnya?" Yoona memberanikan diri untuk bertanya pada Seokjin.

"hanya untuk bersenang-senang saja."

"kau harus berhenti oppa, itu tidak baik." Seokjin tidak memedulikan ucapan Yoona dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Yoona hanya menghembuskan nafasnya melihat Seokjin. Ia pun memutuskan kembali ke tempat tidur dan terjun ke dunia mimpinya lagi.

***

Yoona bangun dalam keadaan sedikit pusing. Ia melihat di sebelah tempat tidurnya terdapat Seokjin yang masih terlelap. Ia menatap wajah manis suaminya itu. 'kenapa dia manis sekali?' batin Yoona.

Yoona pun segera membersihkan dirinya dan memasak sarapan untuk Seokjin. Ketika Yoona sedang memasak tiba-tiba saja ada seseorang yang mencium pipinya. Yoona pun menoleh melihat siapa yang menciumnya pagi ini. "oh oppa kau sudah bangun? Kenapa kau tidak mengenakan setela jasmu? Apa kau libur hari ini?" tanya Yoona melihat Seokjin mengenakan baju santainya.

"iya aku libur dan aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

"kemana oppa?"

"kau akan tahu nanti, cepatlah bersiap-siap."

"nee." Yoona pun segera kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap setelah ia menyelesaikan acara memasaknya.

Setelah selesai Yoona dan Seokjin segera pergi ke suatu tempat yang dimaksud oleh Seokjin. Tempat tersebut sangatlah gelap dan juga suram.

***

"tu-tuan tolong lepaskan aku." ucap seseorang dari tempat tersebut.

"oppa, itu suara siapa? Aku takut." Yoona memegang tangan Seokjin dengan erat.

Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang