Seokjin dan Yoona sedang menikmati sarapan bersamanya lagi setelah sekian lama tidak menikmati sarapan bersama.
"Aku rindu masakanmu." ucap Seokjin di sela-sela makannya.
"Bahkan masakanmu lebih enak dariku tuan Kim."
"Ya, itu memang benar. Tapi aku juga suka masakan istriku." ucap Seokjin dengan senyumnya yang sangat lebar.
"Terima kasih Mr.psycho yang manis."
"Apa kau ingin membangunkan jiwa psychoku heum?"
"Oh tentu tidak. Aku tidak ingin terbunuh di pagi hari ketika aku sedang menikmati sarapan bersama suamiku."
"Oh begitu?" Yoona hanya mengangguk menanggapi ucapan Seokjin.
Dorr!!!
Yoona terkejut dengan suara tembakan yang tiba-tiba terdengar hingga ia tersedak makanannya sendiri. Seokjin yang juga terkejut dengan spontan menggenggam tangan kiri Yoona yang ada di atas meja menggunakan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk mengambil minum dan memberikannya pada Yoona. Yoona segera meminum air putih yang diambilkan oleh Seokjin.
"Aku akan memeriksanya. Suaranya berasal dari depan rumah." ucap Seokjin dengan raut mukanya yang terlihat khawatir.
"Aku ikut." Seokjin mengangguk dan mengeratkan genggamannya sembari berjalan menuju depan rumah.
Seokjin membuka tirai yang ada di jendela rumahnya untuk memeriksa halaman depan rumahnya. Ia terkejut melihat Taehyung yang sudah berdiri tegak di depan pintu rumahnya.
"Ada siapa oppa?" tanya Yoona.
"Ada Taehyung di depan pintu."
"Ya sudah, kau buka saja pintunya."
"Tapi, Taehyung semalam berniat menembakmu. Aku takut ia akan berbuat yang tidak-tidak lagi kali ini." Yoona mengusap lengan kanan Seokjin untuk menenangkan suaminya walaupun sebenarnya ia sendiri merasa takut.
"Tidak apa-apa. Ada dirimu bersamaku, kau mengatakan kau akan selalu bersamaku dan menjagaku bukan? Aku juga akan menemanimu oppa." ucap Yoona dengan senyum manisnya. Seokjin sedikit merasa tenang mendengar ucapan Yoona.
"Baiklah. Tapi berjanjilah untuk tetap di sisiku. Jangan menjauh dariku. Aku takut jika Taehyung merencanakan sesuatu. Aku tidak ingin kau meninggalkanku lebih dulu."
"Aku janji." ucap Yoona masih dengan senyumnya. Seokjin menghembuskan nafasnya perlahan sebelum ia berjalan menuju pintu dan membukanya untuk Taehyung.
"Akhirnya kau membuka pintunya hyung."
"Ada apa kau kemari? Aku tahu semalam kau berniat membunuh istriku. Bukankah kita sudah berbaikan Taehyung-ah?" ucap Seokjin.
"Aku tidak bersungguh-sungguh dengan ucapanku waktu itu. Menyayangimu? Aigoo jangan mimpi hyung. Aku tidak menyayangimu, sama sekali tidak. Aku hanya membencimu dan aku ingin menghilangkanmu dari dunia ini. Aku tidak suka kau ada di dunia ini bersamaku, karena kau selalu merebut kebahagiaanku. Kau selalu membuatku terpojok dan terabaikan!! Keluarkan pisaumu!!! Bukankah kau seorang psycho yang hebat Kim Seokjin?!! Buktikan di depanku sekarang juga!!!" bentak Taehyung dengan pistol yang ia arahkan ke dada Seokjin. Yoona yang melihatnya pun ikut berdiri di depan Seokjin.
"Jangan membunuhnya Kim Taehyung!!! Dia kakakmu!!" bentak Yoona.
"Menyingkir atau kau yang akan kutembak Yoona-ya."
"Taehyung-ah, aku tidak pernah melihatmu seperti ini."
"Kau tidak akan melihat sisiku yang seperti ini di kampus Yoona-ya. Cepat menyingkir atau aku benar-benar akan menembakmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...