Tiga bulan kemudian.
Seokjin memang belum berhasil menangkap Taehyung dan juga Jungshin. Sebenarnya mudah menangkap keduanya tetapi ada saja yang mengganggunya dan menggagalkan rencana Seokjin. Seiring bertambahnya hari, perut Yoona kian membesar. Setiap pagi Yoona selalu rajin meminum susu untuk ibu hamil yang Seokjin belikan. Kerap beberapa kali Yoona meminta dibelikan sesuatu yang kurang masuk akal menurut Seokjin. Seperti beberapa hari yang lalu, Yoona meminta dibelikan buah segar yang terasa hangat dan memiliki rasa pedas. Seokjin menolak untuk membelikan Yoona buah yang seperti itu karena Seokjin pikir itu benar-benar tidak masuk akal. Yoona tetap bersikeras meminta apa yang ia mau kepada Seokjin hingga ia menangis tersedu-sedu di kamarnya karena Seokjin tak ingin membelikan buah yang ia mau. Seokjin pun mengajak Yoona untuk mencari buah yang ia mau karena ia merasa tidak tega kepada istrinya itu. Ia kini tidak dibebaskan oleh Seokjin untuk keluar rumah tanpa sepengawasannya. Seokjin selalu berada di dekat Yoona karena ia merasa khawatir ada yang menyerangnya melalui Yoona. Kini Seokjin sedang menatap pantulan dirinya di depan cermin. Seokjin mengenakan atasan berwarna putih yang dipadu dengan jas berwarna biru tua gelap dan celana panjang berwarna hitam.
(media)
"Sangat tampan." ucap Seokjin dengan senyumnya. Yoona baru saja memasuki kamarnya, ia hendak menemui dengan suaminya itu. Ia menghentikan langkahnya di depan pintu kamarnya ketika ia mendengar Seokjin memuji dirinya sendiri. Ia menatap suaminya itu dengan tatapan datarnya.
"Oppa..." panggil Yoona.
"Iya sayang?" sahut Seokjin.
"Oppa aku ingin sesuatu."
"Kau mau apa? Aku akan membelikannya untukmu."
"Tidak, yang ini tidak bisa dibeli."
"Perasaanku tidak enak. Pasti ia meminta hal yang aneh-aneh lagi." batin Seokjin.
"Baik, apa maumu? Cepat katakan." ucap Seokjin.
"Leo."
"Apa? Leo? Kau mau Leo?" tanya Seokjin dengan matanya yang membulat karena terkejut dengan ucapan Yoona.
"Aku ingin menemui Leo."
"Tidak. Tidak boleh."
"Aku ingin menemui Leo!!" kini Yoona mulai meninggikan suaranya.
"Leo itu memakan daging manusia sayang. Apa kau tidak takut?"
"Tidak!!! Pokoknya aku mau Leo!!"
"Pasti baby Kim yang minta." Seokjin pun berjalan mendekati Yoona dan berlutut untuk menyesuaikan tingginya dengan perut Yoona. Seokjin mengusap perut Yoona dengan sayang. Ia menunjukkan senyum manisnya dan mengatakan sesuatu kepada baby Kim yang mampu membuat Yoona tertawa kecil.
"Sayang, anak Appa. Kau mau menemui Leo ya? Untuk apa? Kau ingin punya hewan peliharaan seperti yang Appa punya heum? Kau boleh memiliki Leo atau keturunannya, kalau Appa menemukan Leo dengan jodohnya sih. Tapi Appa tidak memberimu izin menemui Leo saat ini. Bagaimana jika Appa membelikanmu boneka yang mirip dengan Leo heum? Leo itu jahat sayang, Appa gak mau jika nanti Leo memakanmu dan Eomma. Nanti Appa bagaimana? Masa Appa sendirian di rumah? Kan Appa atut. Appa mau dijagain sama jagoan Appa, jangan bertemu dengan Leo ya. Kalau anak Appa maksa, biar Appa aja yang nerkam Eomma dulu sebelum Leo yang nerkam Eomma." kini Seokjin melirik ke arah Yoona dengan senyum miringnya, Yoona yang melihat Seokjin pun mengalihkan pandangannya. Ia tahu apa yang dimaksud oleh Seokjin. Tiba-tiba baby Kim menendang-nendang di perut Yoona dan itu adalah tendangan pertama dari baby Kim. Seokjin dan Yoona yang menyadarinya pun sedikit terkejut dan tersenyum bahagia.
"Dia mendengarku." ucap Seokjin.
"Jadi baby Kim sudah tidak ingin menemui Leo kan?" Seokjin kembali berbicara dengan buah hatinya yang masih ada di dalam perut Yoona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...