Seokjin duduk di sebelah Yoona yang sedang menikmati acara di televisi.
"Aku sudah bertanya kondisi Jimin dan dia baik-baik saja. Jadi kau tidak perlu khawatir." ucap Seokjin.
"Aku ingin mendengar suaranya, apakah boleh oppa?"
"Jimin sedang tidak bisa di ganggu chagi, dia sedang istirahat. Sudahlah ada aku di sini. Kau bisa menggangguku sepuasmu."
"Tidak mau, aku takut jika aku mengganggumu kau akan membunuhku."
"Tidak, aku tidak akan membunuhmu kali ini. Aku sedang ingin menikmati waktuku denganmu. Kau tahu? Aku merindukanmu."
"Kau merindukanku? Kau selalu bersamaku lalu bagaimana bisa kau merindukanku?"
"Tentu saja bisa!!" bentak Seokjin tiba-tiba.
"I-iya santai saja, jangan membentakku. Aku terkejut."
"Oh." tanpa menghiraukan wajah kesal Yoona, Seokjin mengambil camilan yang di pegang Yoona dan memakannya sembari mengganti acara televisi yang sedang Yoona tonton.
"Yakk oppa!! Kenapa kau mengganti acaranya?? Aku sedang ingin menonton acara tadi!!"
"Iya santai saja, jangan membentakku. Aku terkejut." ucap Seokjin dengan wajahnya yang dibuat sama persis seperti wajah Yoona tadi. Kemudian Seokjin memberikan remot televisinya kepada Yoona.
"Ishh menyebalkan." Yoona kembali mengganti acara televisinya.
"Kau suka kartun?" tanya Seokjin.
"Hmm." jawab Yoona yang masih merasa kesal dengan Seokjin.
"Anak kecil."
"Mwo?? Kau mengataiku anak kecil?"
"Tidak tidak. Aku ingin memiliki anak kecil denganmu. Kapan?"
"Hah? Kapan? Apanya?" Seokjin hanya memandangi wajah Yoona dengan ekspresi datarnya.
"Ada apa dengan wajahmu?" tanpa aba-aba Seokjin langsung menarik Yoona ke pangkuannya dengan perlahan supaya tidak menyakiti bahu Yoona.
"O-oppa apa yang kau lakukan?" tanya Yoona yang masih terkejut.
"Aku mau sesuatu."
"M-mau apa?" Yoona merasa sedikit tidak nyaman dengan posisinya karena ia merasa terlalu dekat dengan Seokjin, bahkan ia dapat merasakan hembusan nafas Seokjin yang mengenai pipinya.
"Bagaimana jika aku mau dirimu?"
"M-maksud oppa?"
"Kau pasti tahu sayang." Yoona merasa kebingungan harus bagaimana sekarang.
"O-opaa, sepertinya aku harus pergi ke kamar."
"Tentu kau akan pergi ke kamar bersamaku."
"T-tidak bukan itu maksudku. Aku merasa lelah, aku ingin istirahat."
"Biar aku yang membawamu." Seokjin segera menggendong Yoona dan membawanya ke kamar. Setelah sampai di kamar, Seokjin segera membaringkan Yoona di tempat tidurnya.
"Oppa, bolehkah aku tidur sendiri?"
"Kau tidak ingin kutemani? Waeyo?"
"Aku hanya ingin tidur sendiri. Bolehkah?"
"Heumm terserah." setelahnya Seokjin pun melangkahkan kakinya keluar kamar dan menutup pintunya dengan sedikit dibanting. Yoona segera mengistirahatkan tubuhnya. Ia masih dapat merasakan jantungnya yang berdetak dengan cepat. Ia benar-benar merasa tidak nyaman dengan posisinya tadi. Tak lama Yoona pun tertidur dengan lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...