Part 12

1.2K 107 23
                                    

Cresshhh..

AARGGHHH!!!

Seokjin memotong perut bagian kiri korbannya hingga terlihat organ dalam korbannya itu.

Cresshhh..

Kini bagian kanan perut korban Seokjin ikut terpotong. Tak lagi lagi korban Seokjin pasti akan mati.

"Lihat, aku sudah membantu mengecilkan perutmu, kau terlihat lebih kecil dari pada sebelumnya." korban Seokjin sudah tidak mampu lagi untuk berbicara.

"Heyy.. Jangan pergi dulu. Aku belum selesai."

Prakk....
(bayangin aja suara pisau jatuh🙃)

Ada seseorang yang melempari pisau Seokjin dengan batu hingga pisaunya terlepas dari genggaman Seokjin.

"Kim Yoona!!! Apa yang kau lakukan hah?!! Apa kau sadar dengan yang kau lakukan barusan?!! Apa kau juga ingin mati Kim Yoona??!!!"

"T-tidak. Aku.. Aku tidak ingin melihatmu membunuhnya. Aku sudah tidak kuat lagi. Aku takut. Sangat takut. Hikss.. Hikss.." ucap Yoona yang sudah menangis sejak tadi. Bahkan suara tangisannya masih terdengar keras oleh Seokjin.

"Argghh!! Kau sudah membuatku semakin marah Kim Yoona." Seokjin pun segera menghubungi anak buahnya untuk membereskan semuanya. Kemudian ia menarik Yoona ke dalam mobil dengan kasar. Yoona tetap berjalan masih dengan tangisnya.

Sesampainya di rumah, Seokjin kembali menarik tangan Yoona dengan kasar.

"Oppa, apa yang akan kau lakukan? Tanganku terasa sangat sakit." Seokjin tidak menghiraukan ucapan Yoona. Ia menarik Yoona ke dalam kamar mandi.

Tanpa aba-aba Seokjin menjambak rambut Yoona dengan kasar. Ia benar-benar marah dengan istrinya itu.

"Apa kau sadar apa yang sudah kau lakukan Kim Yoona? Apa kau sudah menggunakan otakmu untuk berpikir sebelum kau melempari pisauku dengan batu heum?" tanya Seokjin dengan semua emosi yang sedang ia tahan.

"O-oppa sakit. Lepaskan rambutku, ini sangat sakit." ucap Yoona dengan tangisannya yang semakin kencang karena merasa tidak tahan dengan rasa sakit yang Seokjin berikan. Seokjin mencelupkan wajah Yoona ke dalam air dingin di wastafel yang sudah Seokjin siapkan sejak kedatangannya.

Kemudian Seokjin mengangkat kepala Yoona, "Apa kau sadar nyonya Kim?!!!" bentak Seokjin lagi. Yoona masih diam dengan tangisnya. Seokjin pun kembali memasukkan kepala Yoona ke dalam air dingin itu. Kemudian mengangkatnya lagi dengan kasar.

"Oppa cukup. Aku tidak kuat lagi. Hiks.. Hikss.."

Seokjin mengambil pisau kecil yang ada di kamar mandi. Ia pun menarik tangan kiri Yoona dan seperti biasa ia melukis sebuah huruf "S" di tangan Yoona menggunakan pisaunya.

"Aakhh.. Oppa sakit hikss..." Seokjin memasukkan tangan Yoona ke dalam air dingin.

"Oppa ini perih, kumohon lepaskan aku." ucap Yoona yang mulai tidak tahan lagi di siksa oleh Seokjin.

"Kau mau aku melepaskanmu heum? Baiklah akan aku kabulkan." Seokjin melepaskan tangan Yoona dengan kasar. Kemudian ia kembali menggoreskan pisau miliknya di leher Yoona. Tidak dalam, namun sangat perih untuk dirasakan.

"Kau harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kau lakukan padaku Kim Yoona. Kau sudah menghentikan aktivitasku dan menggangguku." setelahnya Seokjin pun segera keluar dari kamar mandi dan mengurung Yoona di dalamnya.

"Oppa!! Buka pintunya!! Aku kedinginan oppa!! Kumohon!! Hiks.. Hikss..." Yoona berteriak kepada Seokjin sembari mengetuk pintu kamar mandi dengan keras. Namun Seokjin tidak menghiraukannya dan berjalan pergi ke kamar.

Yoona terduduk lemah di belakang pintu kamar mandinya. Ia tidak kuat menahan rasa sakit yang sekarang ia rasakan. Kepalanya terasa sangat pusing dan jangan lupakan luka yang Seokjin buat di tangan dan juga lehernya. Tubuh Yoona bergetar kedinginan. Ia tidak tahu harus bagaimana. Ia ingin segera keluar dari kamar mandi, ia butuh kehangatan. Namun apa daya, tidak ada yang bisa menolongnya sama sekali. Penglihatan Yoona mulai mengabur dan ia pun pingsan di kamar mandi.

***

Paginya Seokjin terbangun dari tidurnya. Ia menepuk bagian sisi kasurnya yang biasa Yoona tempati. Namun dapat Seokjin rasakan tidak ada Yoona di sebelahnya. Baru saja ia teringat jika dirinya telah mengurung semalaman istrinya itu di dalam kamar mandi. Ia pun berlari menuju kamar mandi. Dengan cepat ia membuka pintu kamar mandinya dan menemukan Yoona yang tergeletak dengan mukanya yang sangat pucat dan tubuhnya yang demam tinggi.

Seokjin pun segera membawa Yoona ke dalam kamarnya dan menghubungi dokter pribadinya untuk segera datang memeriksa keadaan Yoona.

Tak lama dokter sudah datang dan memeriksa keadaan Yoona. Dokter mengatakan kepada Seokjin jika Yoona benar-benar membutuhkan istirahat yang cukup dan keadaan Yoona sangat tidak baik untuk saat ini. Setelah dokter pergi, Seokjin segera mengambil air dan juga kompresan untuk Yoona. Ia mencium dahi Yoona sebentar.

"Aww panas." refleks Seokjin ketika ia merasakan panas di bibirnya karena mencium dahi Yoona. Ia juga mengipas-ngipas bibirnya untuk mengurangi rasa panasnya. Ia pun segera meletakkan kompresannya di dahi Yoona.

Seokjin memegang tangan Yoona erat. "Maafkan aku, aku terbawa emosiku semalam. Cepat membaik nyonya Kim. Jangan tidur terlalu rama. Aku merindukanmu." ketika Seokjin hendak pergi meninggalkan Yoona tiba-tiba saja Yoona menangis dalam tidurnya. Seokjin kembali memegang tangan Yoona.

"Kim Yoona, bangunlah. Jangan menangis sayang, aku ada di sini. Aku tidak akan menyakitimu lagi. Aku akan menjagamu." ucap Seokjin sembari mengelus-elus pipi Yoona. Yoona pun terbangun, ia langsung duduk dan memeluk Seokjin.

"Jangan menyakitiku lagi. Aku sungguh tidak kuat menahan sakitnya. Aku menyayangimu Kim Seokjin. Aku tidak pernah berpikir untuk membuatmu marah. Aku benar-benar menyayngimu hiks.." ucap Yoona dalam pelukan suaminya masih dengan tangisannya. Seokjin mengusap kepala Yoona perlahan.

"Iya aku tahu. Maafkan aku telah menyakitimu. Sekarang istirahatlah, tubuhmu sangat lemah saat ini. Aku akan menjagamu. Jangan khawatir dan jangan menangis lagi." ucap Seokjin dengan lembut. Yoona hanya mengangguk menanggapi ucapan Seokjin. Yoona pun kembali berbaring di tempat tidurnya di temani Seokjin suaminya.

Tbc..

Hiyhaa sehari up dua part🙃🙃 soalnya besok aku gak tau bisa up apa nggak jadi aku up dua part hari ini😚😚 vommentnya jangan lupa😚😚💜💜💜💜 terima kasihh💜💜

Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang