Sudah beberapa hari sejak kejadian Yoona pingsan setelah ia melihat Seokjin membunuh seseorang dengan kejam dihadapannya.
Seokjin sama sekali tidak mengijinkan Yoona untuk berangkat ke kampus walaupun waktu cuti Yoona sudah habis. Seokjin berusaha bersikap lembut kepada Yoona sehingga rasa takut Yoona kepada Seokjin perlahan mulai hilang.
Hari ini ia berusaha sekuat tenaga membujuk Seokjin supaya mengijinkannya pergi ke kampus. Ia juga memastikan kepada Seokjin bahwa dirinya baik-baik saja. Karena merasa tidak tega melihat istrinya merasa sedih dan bosan, akhirnya Seokjin pun mengijinkan Yoona berangkat ke kampus namun dengan syarat Seokjin sendiri yang akan mengantarnya.
Yoona sangat bahagia ketika ia diijinkan pergi ke kampus. Saking senangnya Yoona hingga ia meloncat loncat kegirangan. Dengan cepat ia pun bersiap-siap tanpa menghiraukan Seokjin yang menggelengkan kepalanya melihat tingkah istri tersayangnya.
Yoona melihat pantulan dirinya di depan cermin besar. "wahh aku terlihat cantik sekali mengenakan pakaian ini." ucap Yoona bermonolog.
"yakk kau akan memakai pakaian itu ke kampus?" tanya Seokjin yang tiba-tiba saja sudah berada di depan pintu kamar.
"eoh oppa, memangnya kenapa dengan pakaian ini? Bukankah aku cantik mengenakan ini?"
"kau memang cantik. Tetapi aku tidak suka kau menebarkan bagian qdari tubuhmu kepada semua orang. Kenakan pakaian ini." ucap Seokjin sembari memberikan pakaian pilihannya kepada Yoona.
"aishh ini benar-benar stylemu oppa. Aku sedikit tidak suka." ucap Yoona.
"tetapi aku suka, kau tidak boleh menentangnya atau kau tahu akibatnya."
"hmm baiklah aku akan mengenakan ini." ucap Yoona yang tidak berani dengan ancaman Seokjin.
Walaupun ia sedikit tidak menyukai pakaiannya, ia tetap merasa bahagia karena sebentar lagi ia akan pergi ke kampus dan bertemu dengan teman-temannya lagi tanpa rasa bosan yang terus menghantuinya selama beberapa hari ini.
Senyum Yoona tidak luntur sedikitpun ketika Seokjin mengantarnya menuju kampus. Ia benar-benar rindu dengan suasana kampus. Seokjin yang melihatnya pun ikut tersenyum. Sesampainya di kampus, Seokjin mencium dahi Yoona sekilas. "berhati-hatilah. Aku akan menjemputmu jika kau sudah pulang. Jangan lupa hubungi aku nee?" ucap Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fiksi Penggemar'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...