Part 11

1.2K 104 24
                                    

Yoona mengobati luka Seokjin dengan baik. Ia membersihkan darah di dahi Seokjin dengan sangat perlahan supaya Seokjin tidak merasa kesakitan. Seokjin hanya memandangi wajah cantik Yoona yang terlihat sangat imut ketika sedang serius. Seokjin pun tertawa kecil melihatnya.

"Oppa kenapa kau tertawa?" tanya Yoona.

"Aku tidak tertawa." ucap Seokjin yang wajahnya sudah berubah menjadi datar. Yoona kembali membersihkan luka Seokjin dan memberinya obat merah.

Ting..

Ponsel Yoona berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk. Yoona pun membuka ponselnya dan ternyata itu pesan dari Jimin.

"Dari siapa?" tanya Seokjin.

"Hmm Jimin."

"Aishh dasar pengganggu." ucap Seokjin tidak suka karena kegiatannya memandangi wajah Yoona terganggu.

Yoona pun membaca pesan Jimin.

"Yoona aku ada di depan rumahmu, bisa kau keluar sebentar? Aku ingin bertemu denganmu. Aku rindu padamu:("

"Oppa, Jimin ada di depan. Dia bilang dia ingin bertemu denganku. Bolehkah?"

"Ada apa memangnya?"

"Entahlah, dia bilang dia r-rindu padaku." ucap Yoona takut-takut jika Seokjin marah.

"Aishh dasar bantet. Sudah bantet masih rindu pada istri orang lagi. Apa dia tidak punya otak?"

"Oppa!! Jangan berkata seperti itu! Aku tidak suka!"

"Yasudah pergi saja sana."

"K-kau mengusirku?"

"Kau bilang Jimin ingin menemuimu bukan?"

"Ah nee." Yoona segera berjalan keluar rumahnya untuk menemui Jimin. Tanoa Yoona sadari Seokjin mengikutinya dan mengawasinya dari dalam.

"Jiminie.. Aigoo kenapa kau kesini? Bukankah lukamu belum sembuh?" Yoona dapat melihat Jimin duduk di kursi roda ditemani Jungkook.

"Sudah kubilang aku rindu padamu."

"Apa kau mau dibunuh oleh Seokjin oppa?"

"Ahh tidak tidak. Jangan begitu, ditusuk olehmu saja sudah sangat sakit. Apalagi oleh Mr.psycho seperti dia." wajah Yoona berubah menjadi sedih ketika ia ingat dirinya telah menusuk perut sahabatnya itu.

"Jiminie, maafkan aku. Aku tidak tega melihatmu kesakitan tetapi aku malah menusukmu. Aku merasa sangat menyesal. Aku ingin menebus kesalahanku."

"Kau ingin menebus kesalahanmu? Kau yakin?" tanya Jimin yang dibalas anggukan oleh Yoona.

"Baiklah kemari peluk aku."

"Nee?"

"Bukankah kau ingin menebus kesalahanmu? Jadi peluklah aku."

"T-tapi-"

"Yoona, aku hanya ingin berpelukan denganmu. Kau tahu bukan pelukan terakhir kita berakhir dengan sangat buruk."

"Kau sungguh tidak marah padaku?" Jimin hanya mengangguk menanggapi ucapan Yoona. Kemudian Jimin membentangkan kedua tangannya meminta sebuah pelukan dari Yoona.

"Tenang aku tidak akan menusukmu hehe." ucap Jimin dengan cengirannya yang sangat imut. Yoona pun segera memeluk Jimin yang masih duduk di kursi roda itu.

"Aku rindu pelukan ini sahabatku." Yoona tersenyum mendengar ucapan Jimin.

DUARR..

Jimin dan Yoona terkejut mendengar suara tembakan yang hampir saja mengenai kepala Jimin.

Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang