Seokjin memasuki rumahnya dengan langkah yang terlihat sedikit lemas. Ia merasa lelah setelah melakukan kegiatannya. Ia ingin segera istirahat pagi ini.
Seokjin membuka pintu kamarnya perlahan. Ia tidak ingin Yoona terbangun. Seokjin berjalan perlahan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia sangat memperhatikan langkahnya supaya tidak menimbulkan suara dan membangunkan Yoona.
"Oppa?" ucap Yoona yang tiba-tiba terbangun dan membuat Seokjin terkejut.
"Eoh? Kau terbangun? Maafkan aku. Aku tidak berniat membangunkanmu." ucap Seokjin.
"Oppa dari mana? Membunuh lagi?" Seokjin hanya diam menatap Yoona. Ia tahu Yoona tidak akan suka dengan jawabannya jadi ia memilih untuk diam saja.
"Siapa? Tiga gadis tadi? Kau membunuh tiga orang sekaligus?" Seokjin hanya mengangguk tanpa berniat untuk mengeluarkan suaranya lagi. Ia tidak ingin jika dirinya salah berkata dan membuat Yoona semakin kesal.
"Oppa.. Untuk apa kau membunuh mereka?"
"Mereka sudah menyakitimu. Aku tidak suka jadi aku bunuh mereka."
"Tapi apa itu perlu? Kau bisa memberi tahu mereka bagaimana cara bersikap yang baik tidak perlu membunuhnya. Kenapa kau tidak bisa menghentikan sifatmu itu Kim Seokjin!!" tiba-tiba saja Yoona membentak Seokjin dengan kasar.
"Kau membentakku? Kau marah padaku?"
"Memangnya kenapa kalau iya??!!!" bentak Yoona lagi dengan wajahnya yang mulai memerah karena merasa emosinya tidak bisa ditahan lagi.
"Ayolah Kim Yoona. Aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu. Aku lelah hari ini. Aku ingin istirahat." ucap Seokjin berusaha menenangkan Yoona.
"Setelah apa yang kau lakukan, kau masih bisa berkata seperti itu?!!"
"Kim Yoona, ada apa denganmu?"
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu! Ada apa denganmu Kim Seokjin?!!"
"Sudah ya nyonya Kim. Kau sebaiknya istirahat. Tubuhmu masih lemah."
"Lalu bagaimana dengan tubuh manusia yang sudah kau bunuh?!! Kau tidak merasa kasihan dengan mereka?!!"
"Aku tidak membunuh orang sembarangan setelah aku bertemu denganmu. Aku hanya membunuh orang-orang yang berani menyakitimu."
"Bullshit!!!"
"Kim Yoona!! Jaga bicaramu!" bentak Seokjin setelah ia tidak bisa menahan lagi emosinya.
"Aku benci dirimu Kim Seokjin!!" tanpa Yoona sadari, setetes air matanya mengalir di pipi mulusnya.
Melihat istri cantiknya menangis, Seokjin segera menghampiri Yoona dan memeluknya.
"Sudah. Tahan emosimu sayang. Maafkan aku, jangan membenciku."
"Sikapmu yang membuatku semakin membencimu Kim seokjin!!" bentak Yoona sembari memukul dada Seokjin.
"Lepaskan Kim Seokjin!!" bentak Yoona lagi berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Seokjin.
"Diamlah Kim Yoona. Tenangkan dirimu."
"Aku membencimu!!!" bentak Yoona yang kemudian ia berhenti memukuli Seokjin dan tetap menangis.
"Jangan membenciku. Cukup sayangi aku. Kau sudah mengatakan padaku jika kau menyayangiku. Lalu mengapa kau akan membenciku heum?" ucap Seokjin dengan lembut sembari mengusap punggung Yoona untuk menenangkannya.
"Aku tidak tahu! Aku benci dirimu!! Aku benci!!"
"Sayangi aku atau kubunuh kau." ucap Seokjin dengan sangat lembut tetapi berniat mengancam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...