Seokjin terbangun dari tidurnya karena ia merasa sisi sebelahnya kosong. Ia mencari dimana Yoona berada. Ia mencari Yoona di dalam kamar mandi, tetapi ternyata Yoona tidak ada di sana. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mencari Yoona di dapur. Benar saja, Yoona sedang menyiapkan sarapan di dapur.
"Sayang, kau sedang masak?" tanya Seokjin yang kini memeluk Yoona dari belakang.
"Iya. Tunggulah sebentar, tidak lama lagi aku selesai menyiapkan makanannya."
"Tidak. Aku ingin kita makan di luar. Itu siapkan saja di dalam kotak makan. Kita akan makan nanti saja di rumahmu."
"Kenapa di luar?"
"Aku ingin sarapan di luar bersamamu. Tidak apa-apa?"
"Baiklah. Aku akan memasukkan makanannya dulu di kotak makan. Kau cepatlah mandi. Kau sungguh bau." canda Yoona.
"Bau wangi."
"Ish sudah sana." Seokjin segera berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. Ia membersihkan dirinya dengan cepat karena ia sudah tidak sabar pergi keluar bersama Yoona. Ia mengenakan pakaian yang agak tebal karena di luar sedang sangat dingin.
Setelah selesai bersiap, Yoona dan Seokjin segera pergi meninggalkan kediamannya. Mereka pergi menuju sebuah tempat makan untuk sarapan.
Seokjin sangat menikmati sarapannya karena ia memakannya bersama Yoona. Yoona tidak memperhatikan Seokjin sama sekali. Ia terfokus dengan makanan yang ada di hadapannya. Entah mengapa pagi ini ia merasa sangat lapar.
"Yoona-ya.." panggil Seokjin.
"Nee oppa? Waeyo?"
"Sebentar lagi kau mau ku antar pulang atau jalan-jalan dulu?"
"Terserah. Tapi besok kita akan menikah. Bukankah lebih baik kita istirahat saja?"
"Eumm jalan-jalan sebentar saja bagaimana?"
"Baiklah. Terserahmu."
"Oke." Seokjin segera menghabiskan makanannya. Begitu pun Yoona.
Setelah selesai sarapan, Seokjin menggandeng tangan Yoona menuju mobil. Ketika hendak memasuki mobil, ponsel Seokjin berdering menandakan ada panggilan masuk. Seokjin pun mengangkatnya dan sedikit menjauh dari Yoona. Yoona hanya terdiam menunggu hingga Seokjin selesai dengan ponselnya.
"Sayang, sepertinya kita tidak jadi jalan-jalan. Ada beberapa pekerjaan yang harus segera kuurus di kantor. Jadi apa kau mau ikut denganku ke kantor?" jelas Seokjin setelah ia selesai dengan panggilannya di telepon.
"Boleh." Seokjin segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya menuju kantor.
Beberapa menit kemudian mereka sudah tiba di kantor Seokjin. Seokjin segera membuka pintu mobil untuk Yoona dan menggandengnya keluar. Setelah mengunci mobilnya, Seokjin berjalan memasuki gedung perusahaannya bersama Yoona. Ada banyak sekali karyawan pria yang memandangi Yoona karena Yoona memang terlihat sangat cantik. Seokjin yang menyadarinya pun menarik pinggang Yoona mendekat dan merangkulnya.
"Oppa, kenapa kau menarikku. Aku sedikit tidak nyaman dengan posisi seperti ini." ucap Yoona sembari berjalan bersama Seokjin.
"Aku tidak suka karyawanku memandangimu. Jadi diamlah, biarkan seperti ini. Lagi pula kau adalah istriku."
"Masih belum oppa."
"Hanya kurang satu hari saja."
"Ya sudah lepaskan."
"Tidak mau."
"Oppa."
"Diam atau aku akan menciummu di sini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fanfiction'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...