Part 34

979 82 79
                                    

Srettt!!!!

"Andwaeeee!!!!" teriak Yoona.

Satu pisau lagi menancap tepat di dada kanan Jimin.

"Oppa!!! Kumohon hentikan. Sudah cukup. Kau terlalu menyakiti Jimin. Jangan bunuh dia."

"Aku tidak suka dia ada di dunia ini Yoona-yya. Kau harus merelakannya pergi. Dia adalah pembunuh yang lebih kejam dariku."

Yoona baru saja teringat jika dirinya membawa sebuah pisau kecil di dalam sakunya. Ia segera mengeluarkan pisau tersebut dan berlari menghampiri Jimin. Yoona memotong tali yang mengikat dan menggantung tubuh Jimin.

"Yakk Choi Yoona!!! Ku peringatkan kau untuk tidak memotongnya atau kau akan ikut mati!!!" ancam Seokjin yang tidak menyangka jika Yoona membawa sebuah pisau kecil di sakunya.

Yoona mengabaikan ancaman Seokjin, ia tetap berusaha memotong tali yang mengikat Jimin. Tak butuh waktu lama, tali tersebut sudah berhasil di potong oleh Yoona dan tubuh Jimin terjatuh di pangkuan Yoona.

"Jiminie, kau pasti merasa sangat kesakitan hiks.."

Dengan tangan yang gemetar hebat, Yoona berusaha mencabut kedua pisau yang menancap di dada dan di perut Jimin.

"Akhh!!"

Satu pisau berhasil Yoona cabut.

"Akhh!!"

Semua pisau sudah berhasil Yoona cabut bersama erangan Jimin yang terdengar menyakitkan. Yoona memeluk Jimin sedikit erat supaya tidak menyakitinya.

"Jiminie.. Ada aku di sini. Aku akan membantumu. Bertahanlah, aku akan membawamu ke rumah sakit. Tetap jaga dirimu bersamaku. Jangan tinggalkan aku. Jangan bawa pergi senyum manismu dariku, kumohon hiks.." ucap Yoona masih dengan tangisnya. Yoona melepas pelukannya perlahan dan berniat membantu Jimin berdiri.

"Lepaskan dia atau kau akan ikut mati Choi Yoona."

Yoona dapat merasakan sebuah pisau menempel di lehernya. Ia tidak berani menggerakkan sedikit pun tubuhnya.

"Bunuh aku juga Kim Seokjin." ucap Yoona lirih.

"Oh kau juga ingin mati rupanya." Seokjin berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Yoona.

Yoona merinding merasakan Seokjin yang berjongkok di belakangnya dengan posisi yang sangat dekat. Bahkan Yoona bisa merasakan hembusan nafas Seokjin di lehernya. Yoona menelan ludahnya dengan sangat susah. Ia benar-benar terkunci dalam posisi seperti ini.

"Lepaskan dia atau kau akan ikut mati Choi Yoona?"

Yoona memejamkan mata dan menggigit bibirnya merasa takut dengan apa yang Seokjin lakukan.

"Jangan seperti itu. Kau membuat sesuatu dalam diriku terbangun Choi Yoona." ucap Seokjin dengan nada menggoda.

"A-aku tidak tahu. Aku hanya tidak ingin siapapun terluka. Aku tidak tega melihat seseorang terbunuh olehmu." ucap Yoona dengan tangisnya.

"Kau harus melepaskannya Choi Yoona. Kenapa kau terus saja memegangi iblis ini?"

"Kumohon lepaskan Jimin, jangan bunuh Jimin hiks.."

Seokjin menjauhkan tubuhnya dari Yoona. Ia memanggil anak buahnya untuk menyeret Yoona dan memberinya obat bius hingga Yoona tidak sadarkan diri.

***

Sepertinya keburuntungan berpihak kepada Yoona, obat bius yang anak buah Seokjin gunakan tidak bekerja dengan baik pada tubuh Yoona. Yoona membuka matanya perlahan. Ia melihat kesekelilingnya.

Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang