"Maaf tuan, kami harus mengatakan kabar buruk kepada anda. Jantung nyonya Kim terlalu lemah, istri anda membutuhkan pendonor jantung untuk menyelamatkan hidupnya. Tetapi di rumah sakit kami, tidak ada jantung yang di donorkan untuk saat ini. Jadi kami benar-benar membutuhkan donor jantung secepatnya untuk menyelamatkan nyonya Kim." jelas salah satu dokter yang ada di depan ruang ICU, tempat Yoona terbaring lemah untuk memertahankan hidupnya.
"Astaga apa yang harus kulakukan??!!! Shit!!!!" Seokjin berteriak sembari meremas rambutnya merasakan beban yang begitu berat setelah mendengar penjelasan dari dokter tersebut.
"Aku akan mendonorkan jantungku." semua pandangan pun terpaku kepada Jimin setelah ia mengatakan satu kalimat yang membuat Seokjin ikut terkejut.
"Tidak. Kau sedang tidak berpikir jernih Park Jimin. Kalau kau mendonorkan jantungmu, kau akan mati. Yoona pasti merasa terpukul ketika ia mengetahui jika dirimu yang mendonorkan jantungmu padanya." jelas Seokjin kepada Jimin.
"Setidaknya jantungku masih hidup di dalam dirinya. Aku tidak sepenuhnya pergi, aku selalu ada di dalam dirinya dan membuatnya hidup untuk menemanimu."
"Tidak. Aku tidak mau. Aku akan mencari jantung yang lain. Jantungmu buruk!!!" Seokjin mengatakan hal tersebut dengan tujuan supaya Jimin mengurungkan niatnya untuk mendonorkan jantungnya.
"Aku tahu, jantungku tidak seburuk itu. Kau hanya mengatakan hal tersebut supaya aku mengurungkan niatku bukan?" Seokjin tidak lagi mendengarkan ucapan Jimin. Ia berlari meninggalkan rumah sakit untuk menemukan seseorang yang membuatnya sangat menderita, ia akan meminta pertanggung jawaban kepadanya.
"Kau harus kutemukan saat ini juga. Kau tidak akan bisa kabur dariku." gumam Seokjin disertai senyum miringnya. Ia pun segera memasuki mobilnya dan melajukan mobilmya dengan kecepatan tinggi. Ia menghubungi anak buahnya untuk segera melacak posisi orang yang sedang ia cari. Ia memerintahkan kepada anak buahnya untuk mencari semua jejaknya tanpa ada yang tersisa satu pun.
Beberapa menit kemudian.
"Bagaimana? Kau sudah menemukannya?" tanya Seokjin kepada seseorang yang ia temui di sebuah gang kecil dekat sungai Han.
"Dia ada di jembatan tersebut tuan. Dia sedang menyamar dan dia sangat pandai menyamar. Ini foto yang berhasil kami ambil baru saja." seseorang yang berpakaian serba hitam itu pun menyerahkan beberapa lembar foto kepada Seokjin.
"Dia adikku. Aku tidak mungkin tidak mengenalnya. Kalian segera bersiap di sekitarku tetapi tetaplah bersembunyi. Jangan sampai persembunyian kalian bocor sedikitpun. Aku akan menemui Taehyung."
"Baik tuan." Seokjin segera kembali menuju mobilnya dan melajukannya ke dekat jembatan di sungai yang biasa menjadi tempat untuk menenangkan diri oleh orang-orang yang ada di sekitar tempat tersebut. Seokjin mencari letak keberadaan Taehyung saat ini. Tak lama, ia pun menemukan Taehyung yang sedang meminum segelas kopi hangat sembari menikmati pemandangan yang terlihat menarik baginya namun tidak bagi Seokjin.
"Ternyata kau di sini. Kenapa aku harus susah payah mencarimu hmm?" tanya Seokjin yang membuat Taehyung terkejut.
"K-kau? Bagaimana bisa kau menemukanku?"
"Penyamaranmu masih kurang baik adikku." ucap Seokjin dengan senyum miringnya.
"Apa yang kau inginkan?" tanya Taehyung yang sudah mulai merasa tegang dengan kehadiran Seokjin di dekatnya. Seokjin memandangi Taehyung dengan tatapan tajamnya.
"Jantungmu. Kau harus bertanggung jawab karena kau sudah melukai Yoonaku!!!!"
"Tunggu. Apa?? Yoona terluka? Apa yang terjadi padanya??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)
Fiksi Penggemar'sebenarnya ada apa denganmu? Aku masih belum memahamimu dengan benar Kim Seokjin, maafkan aku.' batin Yoona. "apa aku mengijinkanmu untuk memandangiku ketika aku tidur?" ucap Seokjin tiba-tiba. "eoh oppa? K-kau sudah bangun? Maafkan aku." ucap Yoon...