Part 15

1.2K 102 15
                                    

Gaes maaf ya kalo videonya gak sesuai menurut kalian, tapi aku dapet ide buat part ini dari video itu jadi aku juga pengen nunjukin ke kalian biar kalian dapet feelnya. Sebenernya aku masih pengen ngasih lanjutan di video itu buat part jimin ngomong tapi aku gak sempet maaf ya🙏🙏🙏 untuk selanjutnya aku bakal berusaha lebih keras lagi maaf kalo kurang memuaskan😊😊 enjoy my story😚😚😚💜💜

***

"Kim Yoona.."

"Kim Yoona.."

"Yakk Kim Yoona.."

"Kim Yoona bangunlah!"

Saat itu juga Yoona terbangun dari tidurnya. Nafasnya terengah-engah seperti baru saja selesai berlari jauh.

"Chagiya.. Kau baik-baik saja?" tanya Seokjin.

"Oppa. Hiks.." tiba-tiba Yoona menangis dan memeluk Seokjin yang berdiri di sebelah tempat tidurnya.

"Ada apa sayang? Apa kau bermimpi buruk?" tanya Seokjin yang merasa khawatir dengan kondisi Yoona. Yoona mempererat pelukannya tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan Seokjin. Seokjin yang nemahami kondisi Yoona pun hanya membalas pelukan istrinya itu sembari mengusap rambut Yoona.

"Sudahlah, tenangkan dirimu. Ada aku di sini. Jangan takut nee?" ucap Seokjin berusaha menenangkan Yoona.

Tak lama tangisan Yoona mulai mereda. Ia melepaskan pelukannya dari Seokjin. Seokjin menghapus sisa air mata di pipi Yoona.

"Apa kau bermimpi buruk sayang?" Yoona mengangguk menanggapi ucapan Seokjin.

"Apa yang kau mimpikan dalam tidurmu?"

"Jimin." Seokjin merasa emosi mendengar jawaban Yoona tetapi ia berusaha menahannya supaya tidak memperburuk kondisi Yoona.

"Kenapa kau memimpikan dia? Lalu apa yang kau lakukan dengannya dalam mimpimu itu?"

"Aku melihat dia sedang menari di depanku mengenakan pakaian serba putih. Kemudian dia mengucapkan selamat tinggal padaku. Aku berusaha menggapainya, aku berusaha memegangnya erat tetapi semua usahaku sia-sia. Aku tetap tidak bisa menyentuhnya walaupun hanya sekedar menggenggamnya. Dia pergi. Pergi dariku, untuk selamanya." Yoona terlihat seperti sedang menahan tangisnya. Seokjin kembali memeluknya dan menenangkannya.

'Sebentar lagi dia akan pergi. Ku harap kau akan merelakannya. Aku masih menyayangimu Kim Yoona. Jangan berpaling dariku.' batin Seokjin.

"Sekarang kau sudah diperbolehkan pulang sayang. Tapi kau masih tidak boleh kebanyakan jalan. Jadi aku akan menggendongmu menuju mobil." Yoona hanya mengangguk menanggapi ucapan Seokjin.

Di dalam mobil Yoona hanya diam memandang keluar jendela menikmati udara di sore hari ditambah pemandangan yang sangat indah untuk dilihat. Yoona masih tetap memikirkan mimpinya tentang Jimin. Ia berharap semoga Jimin tidak benar-benar pergi darinya.

"Sayang.. "

"A-ah nee? Waeyo?" Yoona tersadar dari lamunannya setelah Seokjin memanggilnya.

"Apa kau sedang memikirkan sesuatu? Kau melamun sejak tadi. Aku bahkan sudah menanggilmu berkali-kali."

"Ah maafkan aku. Ada apa oppa?"

"Apa kau memikirkan tentang mimpimu tadi?"

"Nee."

"Sudah jangan dipikirkan lagi. Kau harus banyak istirahat supaya cepat sembuh." ucap Seokjin sembari menggenggam tangan Yoona dengan tangan kirimya sedangkan tangan kanannya tetap memegang kendali mobilnya.

"Nee oppa."

"Baiklah. Apa kau mau membeli es krim?"

"Nee?"

Sweet Psychopath -Kim seokjin (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang