The Storm

13.3K 1.9K 729
                                    

Part STAYCATION yang harusnya ada sebelum part ini sudah diunpublish dikarenakan terlalu banyak anak di bawah umur yang membaca work ini. I am so sorry but I need to tell you that... FRIENDMATES sebenarnya bacaan untuk NEW ADULT. Apa itu new adult? orang - orang yang berumur 17 tahun -25 tahun. Tapi ternyata makin banyak anak SD bahkan SMP yang membaca work ini. Jadi dengan berat hati, Part STAYCATION aku hapus. Terimakasih. 

⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️ Trigger Warning : ABUSIVE ⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️⚠️

Ada pepatah yang mengatakan bahwa saat kita puas tertawa, kita harus siap dengan tangis yang kapan saja bisa datang. 


Sore ini, tangis itu datang di apartemen Sekar. Gadis itu pulang dengan banyak rasa bahagia yang menumpuk dan sedikit menyembuhkan dirinya. Sayangnya perkiraan bahwa Ardan akan pulang malam hari meleset. Sekar melihat sepatu Ardan di dalam. Seketika Sekar merasa bahwa badainya akan datang.



Dan benar. Ardan duduk di depan ruang TV dengan handphone yang ia pegang erat juga dengan tatapan datar dan dingin saat Sekar memasuki ruang tengah. 



"Abis jadi pecun dimana?" Ardan berkata dengan dingin. Sekar urung bergerak. Dengan tanpa terlihat, ia menaruh handphonenya di tas yang ia bawa. 


Ardan belum tau bahwa Sekar berhubungan dengan teman-teman barunya. Sekar selalu menghapus chat dari ketiganya. Ia baru akan membalas pesan ketiganya saat sudah menjelang tengah malam dan Ardan sudah pulang. Itupun besoknya, pesan mereka akan kembali clear chat. 


Sekarpun baru-baru saja membuat instagram baru. Sebelumnya ia hanya bermain instagram di handphone Ardan karena laki-laki itu yang meminta. Ia mematikan semua notifikasi dan menyembunyikan iconnya di salah satu folder agar tidak terlihat. Sekarpun menjadikan instagramnya dalam private mode. Untunglah, baik Nayla, Sekar dan Freya, semuanya juga mengunci akun mereka sehingga Ardan tidak bisa melacak semuanya. 


Sekar melepas sepatunya dan berjalan menuju pantry untuk menaruh tasnya tapi detik kemudian Ardan menghampiri Sekar dan menarik rambut Sekar kasar. Sekar bahkan bisa merasakan kulit kepalanya memanas karena jambakan yang diberikan Ardan untuk dirinya.


"GUE TINGGAL DUA HARI DAN LO LANGSUNG JADI PEREMPUAN JALANG?!" 


Sekar tidak mengeluarkan suara apapun. Tidak dengan tangis apalagi teriakan. Ia tau, semakin ia mengeluarkan suara, Ardan akan makin menggila. 

"Jawab gue, brengsek!" Kali ini Ardan berkata dengan menampar pipi Sekar dengan kasar. Kepala Sekar berputar. Tapi ia tidak boleh tumbang. Karena jika ia tumbang, Ardan akan memanfaatkannya untuk sexual pleasure nya.




Tidak ada yang tau bahwa sampai detik tubuh Sekar tidak pernah disentuh oleh Ardan. Bukan karena Ardan tidak menginginkan itu tapi karena Sekar mati-matian melindungi hal yang paling berharga di dirinya dari tangan Ardan. Ardan boleh memiliki status kepemilikan atas Sekar atau membuat Sekar seperti bonekanya but she won't let Ardan sleep with her. 


Tidak tanpa consent dan tanpa keinginan Sekar sendiri. 


FriendmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang