It has been a year and a half sejak Nayla berkuliah di Ohio kemudian sukses pulang ke Indonesia tapi Argi belum juga resmi berstatus 'in relationship' dengan Nayla. Pertanyaan banyak orang pada Argi jika menyangkut Nayla akan selalu sama;
"Kenapa lo segitu sayangnya sama Nayla sampai mau terus-terusan nunggu?"
Argi hanya bisa tersenyum dan mengangkat pundaknya singkat. Dia bukannya tidak punya jawaban tapi ia merasa tidak perlu menjelaskan soal perasaan dan keyakinannya akan hubungannya dengan Nayla pada banyak orang. Karena bagi Argi, semua orang tetap tidak akan mengerti sepenuhnya. Dan juga, akhirnya yang akan menjalani susah dan senangnya adalah Argi dan Nayla sendiri.
Argi pun tidak tau alasan pasti mengapa dirinya hanya bisa melihat Nayla di dunia ini. Tidak ada alasan pasti. Yang Argi tau, Nayla changes his life. His perspective of life.
Argi tau Nayla bukan satu-satunya gadis di dunia ini yang bisa merawat wajahnya dengan baik, mengenal segala hal tentang make up dan skincare serta mengaplikasikannya dengan baik. Gadis itupun bukan satu-satunya bisa memasak dengan enak dan tidak pernah malu untuk belanja ke pasar Tradisional.
Argi tau itu.
Argi tau Nayla bukan satu-satunya tapi semua hal yang Nayla lakukan akhirnya menjadi standar bagi dirinya.
Argipun tau bahwa Nayla bukan satu-satunya manusia yang suka berdonasi dan melakukan volunteer. Tapi akhirnya, yang Argi lihat hanya Nayla.
Jika ditanya apa yang paling Argi suka dari Nayla, jawabannya adalah kehangatan yang terpancar dari tatap mata dan gesture yang selalu Nayla perlihatkan pada sekelilingnya.
Gadis ini sama seperti Argi, suka menatap orang saat ada yang berbicara sehingga kadang itu membuat orang salah sangka. Anehnya, keduanya menemukan frekuensi yang sama tiap mereka memperhatikan satu sama lain. Nayla memperlihatkan tatap mata teduh dan hangat sementara Argi memperlihatkan tatap mata manis dan melindungi.
and somehow, both of them need that kind of assurance.
Belum lagi jika Argi melihat bagaimana gadis ini selalu memprioritaskan orang lain dibanding dirinya sendiri dibanyak hal.
Seperti saat makan bersama. Nayla selalu akan memesankan makanan Argi terlebih dahulu. Saat harus pergi berdua, Nayla tidak pernah memaksa untuk segera dijemput atau marah jika Argi telat. Gadis itu selalu berkata bahwa keselamatan Argi nomer satu. Atau saat gadis ini makan dengan Freya. Nayla akan selalu mencarikan bangku terlebih dulu untuk sahabatnya itu dan akan dengan senang hati memesankan makanan di meja pemesanan dan membiarkan Freya duduk manis di meja.
All of the thing which come from heart are always the best things people can show.
Dan Argi melihat itu semua pada Nayla.
Pertanyaan lain yang orang-orang banyak tanyakan adalah "kenapa lo belum jadian juga sama Nayla?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendmates
General Fiction[Selesai - Sudah Terbit] Friendmates; stories of four best friends and their complicated-yet-struggling ways to get their soulmates. Ryan harus sekuat tenaga mengejar gadis yang serupa alpha woman. Aksa dengan predikat brengseknya, ternyata tidak bi...