Tok! Tok! Tok! Tok!
"Aksaaaaa"
"AKSAAAAAAAA KEANUUUUU MAHARDIKAAAAAAAAAA"
Terdengar suara pintu yang diketuk makin keras dan teriakan yang makin tidak terkontrol dari luar pintu kamar. Sementara si empunya Kamar masih tetap tidak mengacuhkan. Teriakan melengking dari manusia diluar kamar tidak menggoyahkan niat Aksa untuk tetap berada di tempat tidurnya. Ia teramat malas membuka kenop kunci miliknya karena ia tau siapa manusia yang ada diluar kamarnya
"MONYET KAMPREEEEET. Mau gue telepon gebetan lo biar nyamperin ke rumah apa gimana???"
Umpatan mulai terdengar dan ketukan pintu sudah berubah dari sebelumnya menggunakan tangan, menjadi menggunakan kaki. Aksa berdecak kesal dan menyingkap selimutnya asal menuju pintu kamarnya untuk mempersilahkan manusia yang sekarang berada diluar kamarnya itu masuk. Ia tau, monyet satu itu tidak akan berhenti berteriak sampai dirinya bangun
"berisik lo, Ren!" Aksa mengusak rambutnya asal dan kembali ke tempat tidurnya, membiarkan Naren melakukan hal yang ingin ia lakukan di kamarnya.
"Lo tidur apa pingsan sih?"
"MENURUT LO AJEEE? JAM BERAPA NIH?"
Naren melihat jam ditangannya "jam 10"
"Gue baru tidur jam 3 pagi,kampret!" umpat Aksa kesal.
Naren masuk dengan melipat tangannya didepan dada. "Kita besok wisuda, nyet. Mau gini aja kerjaan lo seharian ini?"
"Ya emang harus gimana? Nyari kebaya? Kan kita besok juga cuma pake hitam putih" Aksa menjawab sekenanya sambil berniat kembali tidur
Naren menepuk pundak Aksa kasar "ITU! temenin gue nyari kemeja putih"
"TAI! SAKIT!" Aksa setengah beteriak kemudian ia menunjuk lemari bajunya dengan telunjuknya "Lo pilih salah satu. Nggak usah beli. Gue kasih. Gratis"
Kali ini Naren melempar bantal ke arah Aksa "Gue pake baju lo? Udah gila. Ukuran baju lo apaan nyet?"
"Kecilin lah"
Naren berdecak kesal. "Daripada gue keluar tenaga buat ngecilin, mending gue keluar tenaga buat belanja lah"
Aksa mendengus kesal diatas tempat tidurnya. "Gue tanya sekarang, lo serius nggak punya kemeja putih? FREAKING WHITE SHIRT, REN? MANDUL LO KALO BOONG"
Naren terlihat berpikir, "kayaknya ada sih, satu lemari yang isinya putih doang"
Aksa menahan emosinya yang siap meledak, "Teruuuuus??? Kenapa lo minta belanja lagi monyeeet???"
"Sa, wisuda itu event bersejarah. gue akhirnya lulus setelah jadi mahasiswa yang terseok-seok selama 4 tahun" Naren berkata dengan intonasi yang mendramatisasi
Aksa berdecih, "Said someone who has 3,6 as his GPA?"
"Nah itu. Gue mau merayakan IPK 3,6 gue yang gue dapatkan dengan susah payah dengan cara pake baju wisuda yang semuanya baru"
"Jangan sama gue bisa kali!" Aksa mulai kesal
"SAMA SIAPA LAGIIIIIII?? KAN YANG LAGI JOMBLO LO DOAAAANG"
skak mat
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendmates
Ficción General[Selesai - Sudah Terbit] Friendmates; stories of four best friends and their complicated-yet-struggling ways to get their soulmates. Ryan harus sekuat tenaga mengejar gadis yang serupa alpha woman. Aksa dengan predikat brengseknya, ternyata tidak bi...