"Hah? apa?" Ryan bertanya dengan suara lumayan kencang yang membuat baik Nayla dan Freya yang berada di depannya melotot kaget.
"suara lo kenceng banget. heran" ucap Freya kesal sambil melihat ke sekeliling.
Sekarang keempatnya memang sedang makan siang di food court yang berada di lantai satu di gedung yang sama dengan kantor Argi dan Ryan. Freya sedang ada meeting out di daerah dekat kantor Ryan tadi dan sengaja menelpon Nayla yang tidak ada kuliah untuk makan siang bersama. Ternyata Nayla sudah ada janji dengan Argi. Ryan yang mendengar kabar bahwa Freya berada di dekat gedung kantornya, langsung meminta gadis itu untuk makan siang bersamanya. Jadilah sekarang mereka berempat makan siang disini.
"Apa tadi? kalian mau staycation di villa? berempat doang?" Ryan berkata masih dengan keterkejutan yang kentara.
Baik Freya dan Nayla mengangguk santai. Keduanya sengaja menjelaskan berdua karena tau, dua manusia di depan mereka agak susah ditaklukkan jika urusannya dengan perijinan keluar main sampai menginap.
"udah booking villanya, Nay?" Argi bertanya dengan tenang walaupun setengah hatinya tidak tenang sama sekali. Tapi laki - laki ini berusaha menjadi pacar yang mendukung aktifitas kekasihnya.
Ryan berdecak. "malah lo tanyain gitu gi. gue belum merestui nih. ijin gue buat dua orang ya. lo sebagai kakak gue dan lo sebagai pacar gue" Ryan berkata sambil menunjuk Nayla dan Freya bergantian.
Pacar.
Freya yang tadi sedang makan ramennya seketika terbatuk. "Gue belum jadi pacar lo"
Ryan yang berada di depannya membuka mulut tidak percaya. "after what you did, kita belum resmi jadi pacar juga?!" Ryan berkata tanpa filter yang membuat Argi dan Nayla berpandangan mengartikan ucapan Ryan.
Baik Nayla dan Argi menatap dua orang di samping mereka dengan tatapan terkejut. "Lo apain sahabat gue?!" Nayla berkata protektif sambil memeluk Freya yang duduk di sampingnya.
Wajah Freya mendadak merah sedangkan Ryan memutar bola matanya kesal. "Gue yang diapa-apain sama sahabat looooo"
"enak aja omongan lo!" Freya tidak terima. "Lo yang nembak gue tiga kali ya, Ry"
"iya kan nembak doang bukan k--"
"Stop! jangan dibahas" Freya menutup cepat mulut Ryan dengan tangan yang terulur. "Intinya boleh nggak nih gue sama Nayla staycation"
Belum sempat Ryan menjawab, matanya menemukan keberadaan Naren dan Aksa yang baru masuk dari pintu utama. Ryan memanggil keduanya dengan sekali panggil. Keduanya menghampiri meja dan langsung mengambil kopi masing - masing milik Ryan dan Argi.
"kenapa lo kaya orang nggak minum seminggu sih?" Ryan bertanya saat Aksa sudah menghabiskan setengah cup kopi miliknya.
"Belum sempet minum dari tadi. anjir kerjaan proyek ada aja yang bikin emosi" Naren menjelaskan setelah mendaratkan pantatnya ke kursi samping Argi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendmates
Ficção Geral[Selesai - Sudah Terbit] Friendmates; stories of four best friends and their complicated-yet-struggling ways to get their soulmates. Ryan harus sekuat tenaga mengejar gadis yang serupa alpha woman. Aksa dengan predikat brengseknya, ternyata tidak bi...