Effort

12.1K 2K 746
                                    

Calistha Lovatha Rafly, atau yang biasa Aksa panggil dengan nama "Lova" adalah gadis yang tiga taun lebih tua dari Aksa. Ia bertemu dengan Lova dua tahun lalu di salah satu club saat gadis itu kehilangan dompet dan tasnya atas kecerobohan gadis itu sendiri dengan posisi Lova yang sudah setengah mabuk. 

Aksa membantu Lova untuk pulang ke apartmentnya karena semua handphone dan tas g itu lenyap entah dimana. Aksa saat itu hanya berniat menolong karena Lova kebetulan memakai baju yang sangat seksi dan suasana tidak kondusif karena terlalu banyak mata nakal yang melihat nafsu ke arah Lova berdiri. Tidak ada yang terjadi di apartement Lova saat itu. Aksa hanya mengantar dan kemudian pulang. 

Yang membuat Aksa kaget adalah Lova mendatangi kampus Aksa di suatu sore setelah Aksa selesai dengan kelas Mekanika Batuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang membuat Aksa kaget adalah Lova mendatangi kampus Aksa di suatu sore setelah Aksa selesai dengan kelas Mekanika Batuan. Aksa tidak tau bahwa Lova tiga taun diatasnya tapi saat ia melihat Lova dengan Id card pegawai sebuah bank besar tersampir di leher gadis itu, Aksa tau bahwa Lova sudah pasti lebih tua darinya. 



"Lo Aksa kan? yang kemarin lusa bantuin gue balik" Lova bertanya saat Aksa masuk ke mobil HRV milik perempuan itu. 

Aksa mengerutkan keningnya heran. "Tau darimana?"

"Gue tanya waiters disana. Glad they know you. Mereka bilang lo cowok baik. Bukan penjahat kelamin" Ucap Lova blak-blak-an.

Aksa hanya mendengus kecil "Don't believe them. I am the villain. Truly a villain" Ucap Aksa tegas.

"But you don't seem like an antagonist one" Lova berkata dengan satu senyum tersungging di ujung bibir kanannya.

"Don't try me--" Aksa menggantungkan ucapannya karena ia tidak tau nama gadis yang duduk di belakang kemudi itu


"Lova. Gue Calistha Lovatha Rafly" Lova memperkenalkan diri dengan riang.


"Okay, Kak Lova" Aksa berkata dengan imbuhan kak di depan nama Lova yang membuat gadis itu tertawa.


"Do I look like that old? Your height is way taller than me tho" Lova berkata disela tawanya.


Aksa tersenyum. Tidak munafik. Lova terlihat sangat cantik meski make up nya sudah agak pudar dan masih dengan blazer khas tempatnya bekerja. Perempuan ini juga tanpa segan membiarkan rambutnya teracak santai tanpa berusaha menatanya terlebih dahulu. 


"Can we have dinner together? my treat" Lova menawarkan sopan.



Aksa tersenyum miring. "If you think I can be your sugar boy or baby or whatever you named it, please leave me alone. I am not that kind of man you might think. I could buy everything I want without your money and also---" Aksa menunjuk ke arah depan dimana Argi - Naren dan Ryan menunggu di mobil Pajero hitam milik Naren, "They will not let me become that sugar boy. Gue bisa di depak jadi sahabat mereka"

FriendmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang