New friends

12.1K 2.1K 672
                                        

"what happened in the past stays in the past, right?"


Tidak ada yang berkata apapun setelahnya. Sekar yang terlebih dulu memutus tatap mata keduanya. Air matanya luruh dan tertangkap oleh Aksa. Gadis itu sudah akan pergi saat Aksa berdiri di dekatnya. menghalangi Sekar untuk keluar. Lagi - lagi dengan jarak cukup dekat tapi tidak ada sentuhan sama sekali. Aksa hanya berdiri dekat tanpa menyentuh. 


"Kenapa lo nangis?" Aksa bertanya dengan geram yang tertahan. "Kenapa lo memperlihatkan emosi yang seperti ini di depan gue?"


Aksa merasa tidak ada alasan untuk Sekar memperlihatkan emosi seperti ini di depannya jika memang gadis ini sudah melupakan semuanya bertaun-taun lalu. 



Sekar tidak mengatakan apapun. Gadis itupun tidak menatap Aksa. Ada hening yang menyiksa hingga akhirnya Aksa menyerah. Laki - laki itu mundur dua langkah dengan masih menatap Sekar yang membuang pandangan matanya ke arah kanan. Air mata gadis ini masih luruh yang membuat Aksa ingin sekali memeluk gadis di depannya ini dan bertanya semua pertanyaan yang ingin ia tanyakan.  


Tapi urung ia lakukan. 



Sekar sudah bukan miliknya



Salah. Sekar tidak pernah menjadi miliknya. 



Sekarangpun, dia bukan miliknya. Dia milik orang lain sepenuhnya. 



"gue tunggu di depan. Anggap gue nggak pernah tanya apapun." ucap Aksa dingin dan kemudian keluar dengan menutup pintu. 



Sesaat setelah Aksa menutup pintu, Sekar duduk memeluk lututnya dan menuntaskan emosinya. Rasanya sesak karena semua kata yang ingin gadis ini sampaikan pada Aksa hanya berhasil sampai di tenggorokannya tanpa berhasil berubah menjadi sebuah suara. 




Aksa benar. Laki - laki baik mana yang mau menghancurkan hubungan dua orang. 



Laki - laki baik bukan untuk perempuan jahat kaya lo, sez    

Sekar memejamkan matanya dan kembali merasakan nyeri di hatinya. 



***

Sekar keluar dari ruangan sepuluh menit kemudian. Sekar kira Aksa sudah pergi tapi laki - laki itu masih ada di depan ruangan dengan sudah mengenakan jas yang baru. Keduanya berjalan beriringan tanpa berkata apapun sampai mereka kembali memasuki hall f&b. 

"Lo mau makan atau ketemu yang lain dulu?"

"Gue nggak mau ganggu kalian. Gue makan sendiri aja"

Aksa berdecak dan kemudian menunjuk satu titik. "Mereka nungguin lo daritadi. Dan lo nggak ganggu mereka"


FriendmatesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang