Yena benar benar tak bisa memahami kelakuan Yeonjun padanya hari ini. Kalau soal sifat dingin dan menyebalkannya itu sudah biasa memang, tapi kali ini lebih dari kedua hal itu. Saat Yena mengajaknya bicara, ia selalu menghindar, entah alasan ada yang memanggilnya atau pergi ke toilet.
Seperti sekarang ini. Guru Hwang memberi mereka tugas mengerjakan beberapa soal yang ada dibuku, namun dengan berkelompok sesuai teman sebangku. Dan tentu saja Yena harus mengerjakannya bersama Yeonjun, tapi sejak tadi Yeonjun hanya diam saja. Tidak ingin membahas soal ataupun salah satu jawaban.
"Yeonjun-ah, bagaimana dengan yang nomor 3 ini? kau punya pendapat?" tanya Yena.
"tidak. coba kau cari saja di buku"
Yena menghela nafasnya kasar. Lantas membuka buku tebal itu. Netra nya bergerak kekanan kekiri membaca setiap kata yang ada disana sambil beberapa kali membalik halaman tersebut.
"ah, apa ini jawabannya? bagaimana menurutmu?" ujar Yena seraya menunjuk salah satu paragraf yang ada di halaman itu.
"eum kurasa begitu" jawab Yeonjun.
Kini Yena benar benar kesal padanya. Kedua alisnya sudah bertautan dan menunjukkan ekspresi marah.
"YAK! bagaimana bisa? kau bahkan belum melihatnya atau membacanya sama sekali" bantah Yena.
"kalau menurutmu itu benar, yasudah. lalu apa gunanya bertanya padaku?"
"tapi ini adalah tugas kelompok dan anggotanya adalah kau dan aku. jadi, jika mencari jawaban pun juga harus diputuskan bersama Yeonjun"
"kalau begitu aku akan selalu setuju dengan jawaban yang kau punya. selesai 'kan?"
"aarghh, kau menyebalkan"
***
Kantin,
"omoo Sena-ya, kenapa dia melakukan hal itu padaku?" tanya Yena dengan wajah memelasnya.
"aigoo, kau ini kenapa hm?"
"kau tau? Yeonjun sangat berbeda hari ini. kenapa dia sangat tidak peduli padaku?"
"ei, bukankah itu memang sifatnya?"
"anieyoo, kali ini berbeda. dia seperti.., menghindariku"
"eoh geuraesseo? eum, apa kau berbuat salah padanya?" pikir Sena.
"berbuat salah? entahlah, sepertinya tidak"
"itu kan menurutmu, mungkin kau melakukan sesuatu yang membuatnya kesal dan marah padamu. tapi kau tak menyadarinya"
Yena tampak memutar bola matanya keatas dan mulai berfikir. Mengingat apa saja yang telah dilakukannya pada Yeonjun selama ini.
Tiba tiba Yena teringat kejadian waktu itu.
"ah, atau mungkin dia marah padaku karena waktu itu aku membuat punggungnya sakit saat di perpustakaan"
"m-mwo? kau melakukan apa padanya?"
"kemarin guru Yoon menyuruhku membawakan bukunya ke perpustakaan, lalu ditengah jalan Yeonjun menolongku membawakan buku buku itu. saat di perpustakaan, ada orang yang sedang mengambil sebuah buku di rak yang berada tepat dibelakangku. dia menariknya paksa lalu rak itu jatuh kearahku"
"jinjjayo?! lalu bagaimana?" tanya Sena seraya menutup mulutnya.
"ya Yeonjun menolongku, dia menarikku kearah berlawanan dan rak itu jatuh ke punggungnya"
"apa dia baik baik saja?"
"kurasa begitu, entahlah. saat kutanya jawabannya biasa saja"
"setelah menggendongmu ke UKS pagi hari, lalu dia menolongmu di perpustakaan. daebak" salut Sena.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boy ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] "..Mencintaimu adalah kebahagiaan untukku. Jadi, haruskah aku berhenti mencintai untuk kebahagiaanmu?" - Park Yena #53 - tomorrowbytogether [120720] #53 - moa [121020] #68 - choiyeonjun [250620] #82 - tomorrowxtogether [130720] #93 - c...