"eoh, Hyera-ssi?"
Hyera mengembangkan senyumnya. Tidak salah lagi, yang berada dihadapannya itu adalah Yena, mereka pernah bertemu di restoran saat bersama Beomgyu waktu itu.
"nee, aku Hyera. kau masih mengingatku Yena?"
"tentu saja, kau juga mengingat namaku ternyata" ujar Yena yang kini bersemangat. Sepertinya ia sudah tak mengantuk lagi, lantaran mendapat teman bicara selama perjalanan pulang.
"kau pulang sendirian?" tanya Hyera.
"eum. kau sendiri? sejak kapan naik bus ini, aku tidak pernah melihatmu"
"aku memang pertama kali pulang sekolah naik bus. biasanya dijemput oleh appa, tapi hari ini sedang ada urusan pekerjaan jadi aku harus pulang sendiri"
Yena mengangguk anggukkan kepalanya paham setelah mendengar penjelasan dari Hyera. Beberapa saat menyadari sudah tak ada percakapan, ia merogoh isi tasnya untuk mencari air mineral yang dibeli tadi. Niatnya hanya membeli satu, namun penjualnya memberi lebih karena memang tinggal tersisa dua botol dan toko akan ditutup.
"kau mau?" tawar Yena.
"eoh, nee. gomawo Yena-ssi" Hyera mengambil botol tersebut dari tangan kiri Yena.
Mereka membuka tutup botol masing masing lantas meneguknya.
"aku sudah mendengar tentang perjodohan itu, paman Choi mengatakannya padaku" ujar Hyera.
"eum, mereka melakukan itu karena tuan Choi ingin membalas kebaikan appa semasa dia dalam keadaan susah dulu. appa juga tidak berjanji banyak padanya, namun setelah aku mengetahui kalau akan dijodohkan, aku marah dan menolak. appa menyampaikannya pada tuan Choi sehingga mereka tidak memaksaku lagi"
"ah, geurae? aku baru mengetahuinya. kalau begitu bersyukurlah karena perjodohannya batal, kau tidak tau Beomgyu itu sepupu paling menyebalkan. dia selalu saja menggangguku saat datang kerumah"
"jinjjayo? padahal wajahnya tidak tampak begitu"
Mereka berdua tertawa bersama. Sepertinya Hyera ini gadis yang baik dan juga sangat menyenangkan jika diajak bicara, pikir Yena.
"ah, Hyera-ssi. kau bersekolah dimana? sepertinya aku kenal dengan seragam mu itu" tanya Yena yang kini mempeerhatikan seragam Hyera.
"sekolah yang sama dengan Beomgyu"
"daebak, pasti menyenangkan bisa satu sekolah dengan saudara sendiri"
"eum, tidak juga sih. tapi ya tergantung, kalau misalkan uang jajan ku habis aku selalu meminta padanya. kalau disekolahku yang lama, tidak ada yang bisa melakukannya padaku" jawab Hyera.
"sekolah yang lama?" tanya Yena.
"iya, sekolah yang lama. aku murid pindahan dari Korean Arts High School"
Pernyataan Hyera barusan itu mampu membuat Yena terkejut.
"a-apa? jadi dulu kau bersekolah di tempat yang sama denganku sekarang?"
"eum" ucap Hyera sembari mengangguk anggukkan kepalanya.
"kau pindah sejak kapan?"
"tiga minggu sebelum semester 2 dimulai. saat aku sudah kelas 12"
"kau pindah saat kelas 12 dan ditengah tengah tahun pelajaran? yang benar saja, hanya perlu 1 semester lagi kau akan lulus. untuk apa pindah sekolah kalau disekolah barumu ini hanya akan menghabiskan waktu beberapa bulan?"
Hyera terdiam, kini pandangannya beralih menatap jendela. Yena yang menyadari hal itu kembali membenarkan posisi duduknya.
"sebenarnya kau sama sih denganku, aku juga murid pindahan dari Daegu. aku masuk disekolah ini pada awal semester 2, tapi aku melakukan ini karena appa harus pindah tugas kerja. tidak mungkin bukan aku tinggal sendirian di Daegu? kau sendiri kenapa?" tambah Yena.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boy ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] "..Mencintaimu adalah kebahagiaan untukku. Jadi, haruskah aku berhenti mencintai untuk kebahagiaanmu?" - Park Yena #53 - tomorrowbytogether [120720] #53 - moa [121020] #68 - choiyeonjun [250620] #82 - tomorrowxtogether [130720] #93 - c...