'BRUAKK'
"DIAM DITEMPAT DAN LETAKKAN SENJATA ITU"
Dua orang polisi datang mendobrak pintu sambil menyodorkan pistol nya masing masing, membuat semua orang disana terkejut bukan main. Sontak Namjoon membuang pistol nya kesembarang arah. Kini keadaan berbalik, Namjoon yang harus mengangkat kedua tangannya disamping kepala.
Yena juga terkejut melihat ini semua. Ia merasa sedikit lega karena sudah ada yang menangkap lelaki gila itu.
Namjoon beralih menatap Yeonjun dengan tajam. Seperti ada semburat merah yang mewarnai kedua bola matanya layaknya api yang menyala nyala.
"licik sekali kau, cih dasar pengecut!" tukasnya.
"YAK! bukan aku yang memanggil polisi!" teriak Yeonjun.
"jangan mengelak! kau kira aku bodoh?!"
"memang bukan aku yang memanggil polisi kesini"
Tak berselang beberapa detik, seseorang keluar dari balik pintu dan mengambil alih bicara.
"aku yang memanggil polisi kesini"
"B-BEOMGYU?!" teriak Yena dan Namjoon bersamaan.
Tanpa menggubris perkataan Yena, Beomgyu langsung mengarahkan pandangannya ke Yeonjun.
"cepat bawa Yena pergi!" ujarnya.
Yeonjun yang menyadari hal itu langsung mengangguk paham, meskipun ia tidak kenal juga dengan Beomgyu. Tapi ia percaya kalau Beomgyu itu orang baik, buktinya ia menolong Yena sekarang.
Yeonjun langsung berlari kearah Yena dan melepas ikatan tali di tangan, kaki dan badan Yena. Isakan Yena terhenti sejenak. Setelah semua ikatan tali itu terlepas, Yeonjun meraih tangan Yena dan membawanya pergi dari sana.
"yak berhenti! Yeonjun jangan pergi kau!" bentak Namjoon. Tentu saja ia tak dapat melakukan apapun, polisi sedang mengepungnya sekarang.
Namjoon beralih menatap Beomgyu.
"Beomgyu kau penghianat!" pekik Namjoon.
"mwo?! kau yang sudah hilang akal Namjoon! bagaimana bisa aku menganggapmu sebagai sahabat selama ini kalau kelakuanmu sangatlah keji" ujar Beomgyu malas.
"aku hanya melakukan apa yang diinginkan oleh appa ku!"
"bodoh! kau itu egois! kau tidak tau perasaan orang orang disekitarmu! kau tidak tau perasaan Sena dan eomma mu! setiap kali aku kerumahmu, Sena selalu menangis dihadapanku. begitu tak tahannya ia melihat kelakuanmu selama ini. appa mu justru akan sedih kalau ia melihat kelakuanmu Namjoon!"
Satu tetesan air mata membasahi pipi Namjoon. Lelaki itu menangis. Entah karena dia menyesal atau bagaimana, tapi ia tak bisa menahan emosinya. Mendengar perkataan Beomgyu barusan seperti menyadarkan separuh jiwanya yang hilang.
Beberapa saat hening, Namjoon mengusap wajahnya kasar. Ia berlari kearah pintu namun polisi menahannya.
"jangan kemana mana!"
"lepaskan aku! aku ingin meminta maaf pada appa!" berontak Namjoon.
"tidak bisa, kau harus selesaikan masalahmu dulu dikantor polisi" ujar salah satu polisi itu.
"andwe! lepaskan aku! appa jeongmal mianhae!!"
Mereka menyeret Namjoon hingga kedalam mobil dan membawanya kekantor polisi. Beomgyu yang melihat hal itu dapat bernafas lega sekarang.
Selama ini Beomgyu sebenarnya telah mengetahui niat busuk Namjoon dari cerita Sena. Ia tak tega kalau melihat Sena menangis terus terusan. Sena juga yang meminta Beomgyu untuk tetap menjadi sahabat Namjoon disekolah barunya agar Namjoon tak berbuat nekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boy ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] "..Mencintaimu adalah kebahagiaan untukku. Jadi, haruskah aku berhenti mencintai untuk kebahagiaanmu?" - Park Yena #53 - tomorrowbytogether [120720] #53 - moa [121020] #68 - choiyeonjun [250620] #82 - tomorrowxtogether [130720] #93 - c...