Untuk yang kedua kalinya kelas Yena tidak ada jam pelajaran. Para guru sedang sibuk mempersiapkan untuk pendaftaran peserta didik baru. Ayolah, apa mereka tidak mengingat para murid kelas 12? Sebentar lagi akan dilaksanakan try out lalu ujian akhir dan mereka malah memberikan jam pelajaran kosong. Mengingat Yena yang pindah kesekolah ini pada semester 2, hal itu semakin mempersulit dirinya untuk mengejar ketertinggalan pelajaran.
Persetan dengan hal itu, kini Yena hanya sedang membaca novel miliknya. Sebenarnya gadis itu sempat melirik kearah Yeonjun, sudah diduga dia pasti tertidur lagi. Ia tak ingin mengajaknya bicara atau bahkan membangunkannya. Terakhir kali Yena melakukan hal itu, sebuah kejadian tidak menyenangkan datang.
Tiba tiba saja suara Taehyun memecah keheningan diantara Yena dan Yeonjun.
"annyeong Yena-ya"
Yena yang menyadari keberadaan Taehyun menutup bukunya lalu menengadahkan kepalanya.
"eoh? annyeong Taehyun"
"sepertinya kita jarang sekali berbicara"
"nee kurasa juga begitu"
"apa kau ingin kutemani kekantin?"
"b-bolehkah? maksudku memangnya tak apa?"
Taehyun terkekeh pelan lalu berkata-
"aku sudah 3 tahun berada disekolah ini. dan setiap jam kosong, aku selalu kekantin sendirian. ya tentu saja sendirian, satu satunya temanku selalu tidur. lihat saja kelakuannya, sudah seperti orang yang terjaga semalaman"
Yena menampakkan senyumnya.
"eum, kurasa aku menerima tawaranmu kekantin"
"geuraesso? kajja"
***
Kantin,
"sepertinya kalian sangat dekat. maksudku kau dan Yeonjun" ujar Yena disela sela meminum jus nya.
"hm, kurasa juga begitu"
"bagaimana bisa kau betah berteman dengannya? kau tau bukan? ah, ani. kita semua juga tau, sifatnya yang dingin dan pendiam itu"
"molla, hanya saja dia menyenangkan dan baik. dia selalu saja menolongku. dan sampai sekarang aku belum pernah membalas kebaikannya, aku teman yang menyedihkan memang. walaupun sikap dinginnya itu sedikit menyebalkan, tapi dia itu benar benar teman yang baik"
"nee. Yeonjun memang baik" puji Yena yang tak sadar tersenyum simpul mengingat perlakuan Yeonjun padanya.
Tiba tiba Taehyun menyadari satu hal.
"tunggu, kenapa kau malah membahas Yeonjun?"
Pertanyaan itu benar benar membuat Yena sedikit tersentak.
"m-mwo? t-tak apa, hanya ingin"
"eoh"
"kau tau? seharian ini dia seperti menghindariku, entahlah. setiap aku mengajaknya bicara, dia selalu mencari alasan untuk menghindar" keluh Yena.
"apa? kenapa dia melakukan hal itu padamu?"
"aku juga tidak tau. tadi sudah sempat kutanyakan tapi dia bilang tidak marah padaku. menyebalkan"
Taehyun menautkan kedua alisnya seraya memberikan ekspresi yang sulit diartikan oleh Yena. Lelaki itu tampak berfikir sejenak.
"apa aku boleh menyimpulkan sesuatu?" tanya Taehyun.
"mwohae?"
"kurasa Yeonjun menyukaimu"
Yena mengerjapkan kedua matanya berulang kali sambil menegakkan tubuhnya dari sandaran kursi seolah tak percaya dengan perkataan Taehyun barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boy ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] "..Mencintaimu adalah kebahagiaan untukku. Jadi, haruskah aku berhenti mencintai untuk kebahagiaanmu?" - Park Yena #53 - tomorrowbytogether [120720] #53 - moa [121020] #68 - choiyeonjun [250620] #82 - tomorrowxtogether [130720] #93 - c...