Pagi ini Yena kesiangan lagi.
Cih, bahkan ayam yang berada di samping rumah milik tetangganya itu juga sudah malas berkokok kalau memang disuruh untuk membangunkan Yena setiap harinya.
Gadis itu bersiap dengan cepat kemudian langsung turun kebawah. Dan untuk pagi ini dia harus melewatkan sarapannya lagi karena tuntutan waktu. Yena langsung berpamitan kepada eommanya.
Dengan segera ia berlari kearah halte dan masuk kedalam bus.
Dan benar saja, saat Yena sampai ke sekolah, gerbang nya telah tertutup rapat rapat. Ia berdecak kesal sambil merutuki dirinya sendiri dalam hati.
"pak, tolong buka gerbangnya! saya kan hanya terlambat 2 menit, lagipula saya ini murid baru. tolong lah pak!" pinta Yena dengan berteriak sembari menggedor gedor gerbang berwarna biru itu.
"kalau terlambat ya terlambat! tidak peduli 2 menit atau bahkan 1 menit sekali pun. kalau memang murid baru kamu pikir bisa melanggar peraturan seenaknya?" jawab satpam itu ketus sambil memasang earphone nya kembali.
"pak, saya mohon"
"saya janji tidak akan terlambat lagi dan kali ini untuk terakhir kalinya!"
"tolong bukakan gerbangnya"
"pak kalau sa-"
"diamlah, percuma kau memohon begitu" potong Yeonjun yang tiba tiba berdiri dibelakang Yena sambil menatapnya aneh.
"oh astaga, bagaimana bisa suara makhluk es itu muncul dipikiranku? Park Yena sadarkan dirimu!" monolog Yena.
"kau pikir aku hantu hah?"
Yena memutar badannya perlahan. Hanya berjaga jaga kalau misalkan ini memang suara hantu sungguhan. Namun, betapa terkejutnya dia saat mendapati Yeonjun berdiri disana.
"kkamjjagiya, heol! kenapa kau lagi sih?" ujarnya malas.
"kenapa memangnya kalau aku lagi?"
"ah, molla! pagi pagi begini bertemu makhluk es sepertimu sangat merusak mood ku. jangan mencampuri urusanku!" teriak Yena.
Tanpa berbicara atau memberikan kode apapun lagi, Yeonjun tiba tiba menarik tangan Yena menuju ke belakang sekolah.
"HEI! APA YANG KAU LAKUKAN?!" pekik Yena.
"..."
"lepaskan akuu!! tolong!" ucap Yena seraya menggoyang goyangkan tangannya untuk melepas genggaman tangan Yeonjun.
"diamlah. kau tidak ingin satpam itu mendengarmu bukan?"
Yena mampu dibuat bungkam oleh lelaki itu lantaran kalah omongan telak.
Sampailah Yeonjun menyeret gadis cerewet ini ke belakang sekolah. Setelah itu, Yeonjun mencari tangga yang biasanya ia pakai untuk menerobos dinding belakang sekolah. Lelaki itu menyembunyikannya di belakang pohon.
"cepat naik"
Sementara itu Yena masih mengontrol nafas nya yang tak karuan lantaran mengejar langkah kaki Yeonjun yang sangat lebar.
"huh sabar! memangnya kau tidak lihat aku sedang apa? dan juga aku memakai rok bagaimana bisa aku menaiki tangga itu" ucap Yena sambil memegangi bagian belakang rok nya lalu mulai mendekat kearah tangga itu pelan.
"iya iya, terserah" ujar Yeonjun malas.
"jangan mengintip!"
"cih, siapa juga yang mau mengintip? seperti tidak ada kerjaan lain saja" ucap Yeonjun berdecih pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boy ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] "..Mencintaimu adalah kebahagiaan untukku. Jadi, haruskah aku berhenti mencintai untuk kebahagiaanmu?" - Park Yena #53 - tomorrowbytogether [120720] #53 - moa [121020] #68 - choiyeonjun [250620] #82 - tomorrowxtogether [130720] #93 - c...