part 37 - Meet Hyera pt. 2

110 19 0
                                    

Sudah beberapa menit terakhir sejak Yena menyuruh Yeonjun untuk membacakan sinopsis cerita dari novel novel yang baru dibelinya, gadis itu belum mengantuk juga. Sayang sekali untuk melewatkan kesempatan kali ini, pikirnya. Menatap paras Yeonjun yang tengah tertidur di kursi samping kasur Yena, kelelahan telah menyeret lelaki itu ke alam mimpi.

Yena membenarkan posisi duduknya untuk menghadap kearah Yeonjun. Ia mengambil sebuah novel yang tergeletak di paha Yeonjun. Begitu pelan ia melakukannya, namun malah membangunkan.

"eoh, maaf aku ketiduran" ujar Yeonjun sembari mengusap wajahnya.

"tak apa, harusnya aku yang minta maaf karena membangunkanmu"

"sekarang pukul berapa?"

"pukul tujuh malam" jawab Yena santai yang masih menatap Yeonjun lekat.

"apa? kenapa tidak membangunkanku sejak tadi?" kini Yeonjun beralih mengambil tasnya dan hendak berdiri.

"jangan pulang dulu" cegah Yena yang sukses membuat pergerakan Yeonjun terhenti.

"ini sudah malam, aku harus pulang. nanti orang tua mu berpikir yang macam macam"

"tidak kok, barusan eomma kesini. dan dia bilang batasmu hanya sampai pukul delapan nanti"

"eoh" perlahan Yeonjun kembali mendudukkan dirinya diatas kursi.

"perutmu masih sakit atau tidak?"

"sudah lebih baik"

"baguslah, kalau begitu istirahat saja. jangan tidur terlalu larut"

"aish, aku belum mengantuk sama sekali" bantah Yena.

"pejamkan saja matamu, nanti juga tidur sendiri"

"tidak bisa,"

"coba dulu baru menjawab, dari mana kau tau kalau itu tidak berhasil?"

"arasseo" Yena membaringkan badannya kembali dan menarik selimut hingga ke dagu nya. Ia melirik kearah Yeonjun.

"kau mau dengar cerita?" tanya Yeonjun yang langsung dibalas anggukan oleh Yena.

"ada seorang gadis kecil yang menangis diujung jalan karena anak ayam miliknya terjebur ke got. beberapa saat setelahnya datanglah kakak beradik yang membawa 1 anak ayam berwarna masing masing, mereka menghampiri gadis kecil itu. setelah diberi tawaran, gadis itu lebih memilih anak ayam milik sang adik karena memiliki warna pink dan itu adalah warna kesukaannya. kau tau? pada akhirnya seorang adik tidak selalu kalah dari kakak juga. tamat"

Bukannya tertidur, Yena malah tertawa mendengar cerita dari Yeonjun. Yang bercerita malah ikut tertawa, meskipun tidak tau juga tertawa untuk apa.

"itu sebuah cerita masa kecilmu atau apa? kalau kukatakan pada Yeonjae oppa, dia pasti memarahimu. hahaha" ledek Yena.

Yeonjun spontan menghentikan tawanya.

"apa? bagaimana kau bisa tau?" tanyanya terheran.

"menebak saja, ternyata tebakanku tepat" ujar Yena membangga dirinya sendiri.

"terserah kau lah. sekarang cepat tidur, aku akan pulang"

"eum, terimakasih dongeng masa kecilnya" Yena kembali terkekeh.

Yeonjun memutar bola matanya. Ia beranjak dari kursi lantas mengambil barang barangnya diatas nakas. Tangan kanan Yeonjun terulur mengelus surai Yena lembut. Ia tersenyum kemudian baru benar benar keluar dari sana.

Yeonjun berpamitan pada kedua orang tua Yena sekaligus meminta maaf karena ketiduran dikamar Yena. Tidak lupa juga ia meyakinkan kalau tidak ada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, kalian tau semacam itulah. Dan tentu saja kedua orang tua Yena percaya pada Yeonjun. Ia memasuki mobil nya dan pulang menuju rumah nya.

You're My Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang