part 5 - Double date

191 26 4
                                    

Khusus untuk pagi ini berbeda dengan biasanya.

Yena tidak kesiangan lagi karena semalam ia telah memasang alarm yang berbunyi setiap 5 menit sekali di ponsel miliknya. Yap, terdengar aneh memang, tapi ini salah satu cara yang ampuh menurutnya. Yena segera bersiap dan turun kebawah.

"tumben sekali sudah bangun" tanya eomma nya yang sedang menyiapkan sarapan.

"tak apa, aku hanya tidak ingin terlambat lagi eomma. murid baru harus menaati peraturan bukan?"

"iya iya eomma tau. ah iya, nanti berangkat diantar appa saja, dia sudah bersiap dikamar" perintah nya.

"nee eomma. sebentar lagi aku selesai"

Yena berjalan ke dapur untuk mencuci piring kotor nya. Setelah itu, membuka sebuah lemari yang berada didekat dapur untuk mencari kotak bekal.

Ia mengisinya dengan 2 buah roti bakar rasa keju yang masih hangat kemudian menutupnya dan memasukkan ke dalam tas nya.

"semoga saja dia memaafkanku"

***

"baiklah, aku masuk dulu appa, terimakasih sudah mengantarku" pamit Yena pada appa nya yang disusul dengan senyuman manis.

"sama sama. belajarlah yang rajin, jangan mengecewakan appa" jawab appa sembari mengecup kening kening Yena.

"annyeong appa, aku duluan" Yena melambaikan tangannya lantas keluar dari dalam mobil.

Gadis itu berjalan menuju kearah kelasnya dengan tangan kanan yang memegang sebuah jaket jeans berwarna biru muda. Tenang saja, Yena sudah mencucinya kok kemarin. Dan untungnya tadi pagi kering.

Saat mulai masuk ke kelas, dilihatnya Yeonjun sedang menulis. Entahlah, sepertinya dia belum mengerjakan PR dan mencontek pekerjaan milik Taehyun.

Yena memberanikan diri untuk melangkah ke arah Yeonjun dan duduk dibangkunya. Ternyata rasanya lebih menegangkan dari yang ia pikirkan. Yeonjun tidak meliriknya sama sekali.

"eum..,"

"Yeonjun-ah, apa kau marah padaku?"

Tak terdengar jawaban apapun dari Yeonjun, dia masih fokus untuk menulis.

"hei, aku bicara denganmu"

"menurutmu?"

Yena menghela nafasnya panjang. Disisi lain ia senang karena Yeonjun mau menjawab perkataannya, tapi ia juga khawatir nanti Yeonjun akan marah padanya.

"arasseo, aku tau kau marah padaku. aku minta maaf soal kemarin. bukannya aku tidak mau berterimakasih, tapi eum.., aku hanya lupa mengatakannya"

"terserah"

"jaketmu yang kemarin sudah kucuci"

"dan ini ada roti untukmu, sekali lagi maaf" tambah Yena seraya memberikan jaket Yeonjun dan sebuah kotak bekal berwarna kuning.

Sejenak Yeonjun kalut dengan pikirannya. Apa apaan gadis itu? Seenaknya saja dia minta maaf dan menyogoknya dengan 2 buah roti bakar yang sudah dingin. Ah, sudahlah. Berhubung Yeonjun sedang malas berdebat, ia memaafkan saja dan menerima rotinya.

"letakkan saja di meja"

Yena meletakkan keduanya disamping buku Yeonjun. Setelah itu, ia berdiri untuk menghampiri Sena. Yena hanya ingin mengajakknya untuk pulang bersama nanti, dan juga supaya bisa bertemu dengan Namjoon.

"Sena-ya, apa nanti kau dijemput oppa mu lagi?" tanya Yena.

"eoh, nde. waeyo?"

"itu, bolehkah aku pulang bersamamu lagi nanti? maaf merepotkan, tadi aku lupa membawa uang untuk pulang naik bus karena aku diantar appa ku" jelas Yena.

You're My Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang