part 8 - What?

140 22 1
                                    

Yena telah sampai dirumahnya sekitar 15 menit setelah pertemuannya dengan Beomgyu tadi. Gadis itu membuka pintu dan masuk kedalam.

"eomma aku pu-"

Saat Yena sampai di ruang tengah, ia terhenti. Dilihatnya appa dan eomma yang tengah duduk diatas sofa dan menatap kearah Yena lurus. Tentu saja Yena bingung dengan ini semua, dia butuh penjelasan.

"Yena, sini duduk dulu" ucap eomma nya.

"e-eum, baiklah"

"wae geruraeseyo? kenapa wajah kalian berdua tegang begitu?" tanya Yena.

"Yena, appa ingin mengatakan sesuatu, tapi kau jangan marah dulu"

"yasudah bicara saja appa, tapi haruskah suasananya canggung begini? aku tidak suka"

Tuan Park tampak menarik nafasnya dalam kemudian berkata- "appa mempunyai seorang sahabat. dia sahabat terdekat appa sejak kecil. dahulu saat dia sedang bangkrut, appa yang telah membantu memberi suntikan dana untuk perusahaannya. jadi untuk membalas kebaikan appa, dia ingin menjodohkan putra nya denganmu"

"t-tunggu, appa ini sedang bicara apa? jangan bercanda begitu" jawab Yena sambil terkekeh pelan.

"Yena, appa mu tidak bercanda, yang dikatakannya barusan itu benar" tambah eomma.

"m-maksud kalian aku akan dijodohkan?!" tanya Yena terlebih kaget.

"maafkan appa. dengan sangat terpaksa, appa harus bilang iya"

"MWO?! AKU TIDAK MAU"

Tanpa mendengarkan penjelasan apapun dari appa ataupun eomma nya, ia beranjak dari sana dan berlari ke kamar lantas menutup pintu dengan kasar.

'Bruakk'

***

Lantai kamar Yena telah dipenuhi tisu tisu yang jumlahnya sangat banyak karena sudah ia gunakan untuk mengelap air mata dan ingusnya. Yena benar benar tidak habis pikir. Apa maksudnya mereka mau menjodohkan? Memangnya masih jaman jodoh jodohan begitu? Lagipula Yena juga masih sekolah, bagaimana bisa hal itu terjadi?

"aaaa, hiks, hiks, aku benci appa, aku benci eomma, aku benci perjodohan, aku benci semuaa!!"

'tok...tok...tok...'

"Yena, ini eomma. bolehkan eomma masuk?" terdengar suara dari ujung sana.

"hiks, hiks, nee eomma" jawab Yena mengizinkan eomma nya masuk.

'ceklek'

"aigoo, anak eomma satu satunya ini kenapa menangis?"

"sudahlah jangan berakting begitu eomma, percuma. mau bagaimanapun merayuku, aku tetap tidak mau"

"Yena, dengarkan dulu. kalian akan dijodohkan setelah lulus sekolah kok. lagipula appa mu juga tidak bisa berjanji banyak pada temannya itu"

"jinjjayo? tapikan tetap saja. intinya aku tidak mau dijodohkan dengan orang yang tidak kukenal" elak Yena.

"eomma, tolong aku. apa yang harus kulakukan untuk membatalkan perjodohan itu?" tambah Yena.

"e-eum..,"

"sepertinya kalau kau memiliki kekasih dan mengenalkan pada appa mu, dia akan luluh. kan tadi eomma juga sudah bilang kalau dia tidak bisa berjanji banyak pada temannya itu" saran eomma.

"begitu ya"

Hancur sudah harapan Yena. Bagaimana bisa dia memiliki kekasih dalam waktu cepat? Lagipula taruhan yang dengan Yeonjun saja belum menang. Lalu Yena harus melakukan apa untuk membatalkan perjodohan ini?

You're My Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang