Tak perlu menunggu terlalu lama, kini mobil Yeonjun sudah terparkir rapi di pekarangan rumah Yeonjae. Ia membukakan pintu Yena kemudian mengajaknya masuk kedalam.
'ceklek'
"Yeonjun, kenapa tidak mengetuk dulu?" gerutu Yena.
"bukan masalah bagi siapapun dirumah ini" jawab Yeonjun santai.
"kata siapa bukan masalah hm?" tanya Yeonjae yang tiba tiba keluar dari dalam kamarnya. Ia menatap Yeonjun horror. Yang ditatap malah memutar bola matanya malas.
"Yena-ssi, katakan pada kekasihmu ini kalau hal itu tidak sopan. mungkin jika kau yang menasehatinya dia akan menurut"
Yena hanya tersenyum kaku pada Yeonjae.
"jangan mempengaruhi pikirannya hyung"
"aish, terserah kau lah. Yena baru saja datang namun langsung disuguhi perdebatan ini, yang benar saja. kajja, masuklah kedalam" ajak Yeonjae yang kini meraih bahu Yena dan mendorongnya kearah ruang makan.
"cih, bahkan dia sendiri yang memulainya" gumam Yeonjun.
Yeonjun berjalan menuju ke ruang makan. Dilihatnya Yena telah duduk manis dan memakan samgyeopsal buatan Mirae dengan lahap. Yeonjun paham, gadis itu lapar. Seharian penuh perutnya kosong. Ia ikut mendudukkan dirinya dibangku samping Yena.
"Mirae eonni, masakanmu sangat enak. gomawo" ujar Yena disela sela mulutnya yang masih penuh.
"eoh, jinjjayo? padahal aku hanya mengikuti resep dari internet kok. baguslah kalau memang enak"
Yena tersenyum manis. Menyadari sedang diperhatikan, ia menolehkan wajahnya kesamping.
"kenapa menatapku begitu? makan kimchi mu Yeonjun"
"ingin saja. makanlah pelan pelan, nanti tersedak"
"hm"
"Yeonjun oppa perhatian kepada Yena eonni, uuu... Yeonjun oppa sangat manis" ledek Jihyo.
"yak! jangan ikut campur urusan orang dewasa Jihyo" ketus Yeonjun.
"wleeeekk" Jihyo menjulurkan lidahnya kearah Yeonjun.
"kau mau membantu eonni memakan ini?" tanya Yena sambil menunjuk selada dipiringnya.
"nde, aku mau" jawab Jihyo semangat.
"arasseo, buka mulutmu. aaaa"
Jihyo membuka mulutnya lebar lebar dan langsung diisi selembar selada oleh Yena. Ia tersenyum lebar lantas melanjutkan kegiatan makannya.
Setelah beberapa menit berlalu, mereka telah selesai. Tentu saja diiringi perbincangan kecil disana, terlebih Mirae yang menanyakan banyak tentang Yena. Kini, Yeonjun tengah mengambil kunci mobilnya untuk mengantarkan Yena pulang.
"jeongmal gomawoyo Mirae eonni sudah membuatkan makan malam yang enak. aku pamit dulu" ucap Yena.
"bukan apa apa, lain kali datang lagi arasseo?"
"eum, tentu saja"
Yeonjun berjalan keluar menuju teras rumah. Ia sudah mengenakan jaket nya kembali dan menggenggam kunci mobil di tangan kanan nya.
"sudah selesai?" tanya Yeonjun.
"sudah. kalau begitu aku permisi semuanya, geureom" pamit Yena sambil membungkukkan badannya.
Ia menyusul langkah Yeonjun menuju ke mobil. Setelah berada didalam, Yeonjun menyalakan mesinnya dan mulai menjauh dari sana. Malam ini jalanan tidak cukup ramai, entahlah. Lagipula sekarang masih pukul 8 malam, belum terlalu larut untuk Yena pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boy ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] "..Mencintaimu adalah kebahagiaan untukku. Jadi, haruskah aku berhenti mencintai untuk kebahagiaanmu?" - Park Yena #53 - tomorrowbytogether [120720] #53 - moa [121020] #68 - choiyeonjun [250620] #82 - tomorrowxtogether [130720] #93 - c...