Mobil itu berhenti disebuah rumah tua yang sangat sepi. Sepertinya hampir tidak ada orang disana. Yena diseret masuk kedalam dengan paksa. Gadis itu tak mampu melakukan apapun lagi selain menangis.
"yak kesini sebentar!" terdengar teriakan dari depan sana.
Lelaki bertopeng itu menatap Yena tajam.
"jangan kemana mana!" ujarnya kejam.
"hiks..hiks.. lepaskan aku! kalian siapa?!"
"diamlah, semakin kau memberontak hanya membuat tenagamu habis saja. tak ada gunanya"
Lelaki itu mendorong Yena kasar ke sebuah kursi.
"ingat! jangan pernah mencoba kabur!"
"hiks...hiks.." isakan Yena tak berhenti juga.
"yak! cepat kemari bantu aku!"
Ia beranjak dari ruangan kosong itu kearah depan dan menutup pintunya rapat. Tentu saja Yena tak akan menyia nyiakan kesempatan ini, gadis itu langsung mengambil ponselnya dan menekan tombol kontak. Entah siapapun itu yang ditelfonnya, intinya sudah ada orang yang dikabari oleh Yena sekarang.
'tut...tut...'
"yeoboseyo, siapapun disana tolong aku! hiks..hiks... tolong bantu aku pergi dari sini"
"m-mworago? kau kenapa Yena?"
"cepat tolong aku, ada orang yang menculikku"
"A-APA?! kau diculik?!"
"nde, cepat kesini-"
Belum selesai Yena berbicara, pintu itu terbukka dan menampakkan 2 lelaki bertopeng masuk kedalam. Salah satu dari mereka langsung merebut ponsel Yena dan mematikan panggilan itu.
"kembalikan ponselku!"
"jangan harap!"
"kau ini sebenarnya siapa sih? kenapa menculikku? apa motif mu menculikku hah?"
"hahahahaha. kau sungguhan ingin tau siapa aku?"
Yena mengerutkan keningnya bingung. Sejenak tangisannya terhenti. Sepertinya ia kenal suara itu, tapi entahlah siapa.
"t-tentu saja! siapa kau?!"
Lelaki itu menampakkan senyum smirk nya.
"arasseo arasseo. jangan panik"
Saat ia membuka topengnya, Yena benar benar tak bisa percaya. Nafasnya seolah tercekat, ia tak dapat mengatur gemuruh didalam rongga dadanya. Apa apaan ini? Bagaimana bisa?
"N-NAMJOON?"
"woah daebak.. kemana embel embel 'oppa' yang selalu kau katakan itu hm?"
"tidak penting! apa maksudmu menahanku begini?! apa kesalahanku padamu?!"
"hahaha, salah? kau bertanya salahmu padaku? tidak, kau tidak salah apapun"
"l-lalu?"
"diamlah. pertunjukan akan segera dimulai"
"a-apa? maksudmu?"
"cepat lakukan" perintah Namjoon kepada satu orang dibelakangnya.
Lelaki itu membawa sebuah tali. Ia mengikat Yena dengan paksa diatas kursi. Tidak cukup sampai sana, mulut Yena juga disumpal dengan sebuah saputangan. Gadis itu tak mampu melawan dengan cara apapun.
Air mata Yena kembali mengalir. Membasahi pipinya sempurna. Namjoon merogoh ponsel nya dan mengambil gambar Yena, setelah itu ia mengirim foto tersebut ke nomor Yeonjun dengan nomor palsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boy ✔
Fanfiction[ COMPLETED ] "..Mencintaimu adalah kebahagiaan untukku. Jadi, haruskah aku berhenti mencintai untuk kebahagiaanmu?" - Park Yena #53 - tomorrowbytogether [120720] #53 - moa [121020] #68 - choiyeonjun [250620] #82 - tomorrowxtogether [130720] #93 - c...