"jauhi Yeonjun"
Rahang Yena mengeras, ia segera menepis tangan gadis itu dari bahunya.
"yak! beraninya kau! memangnya tidak tau siapa aku?" bentaknya.
"apa? siapa kau? aku tidak peduli" tanya Yena menantang.
"aku Min Suji, kelas 12-3. senior disini, itu artinya kau harus mendengarkan perkataanku. jangan mengelak, apalagi melawan"
Yena memberikan tatapan tajamnya pada Suji. Entah mendapat keberanian darimana, tapi didalam lubuk hatinya ia ingin sekali melawan gadis tidak tahu diri ini. Jangan lupakan sebuah fakta kalau ia pernah mengalami hal yang serupa dengan Soojin waktu itu. Yena memajukan satu langkahnya kedepan dan sukses membuat ketiga orang didepannya mundur.
"dengar ini, aku juga kelas 12. jadi, kau bukan senior ku karena kita satu tingkat. lalu, apa hak mu untuk melarang ku?" bantah Yena.
Suji tertawa mendengar itu. Kini situasi berbalik, ia maju satu langkah kedepan yang membuat Yena mundur kebelakang. Meskipun begitu, tatapan penuh emosi dari Yena tidak pudar sedikitpun.
"kau kira aku tidak tau? kau adalah murid pindahan dari Daegu, lalu dimana letak kesalahannya kalau aku berkata bahwa aku senior mu? panggil aku sunbae, Suji sunbae! itu lebih baik"
"m-mwo? yang benar saja!" jawab Yena sambil menunjukkan senyum remehnya.
Kedua alis Suji bertaut, ia semakin geram dengan Yena. Tangan kanan Suji beralih mencengkeram kuat bahu kiri Yena.
"terserah kau gadis sialan. apapun itu, intinya jangan dekati Yeonjun lagi, jangan bergandengan dengannya, jangan pulang bersamanya dan yang paling penting jangan berpacaran lagi dengannya karena dia itu hanya milikku!" bentak Suji.
Kini Yena mendorong Suji, gadis itu sampai tersungkur di lantai toilet. Kedua temannya segera membantu Suji untuk berdiri.
"jangan konyol, kau tidak bisa mengklaim Yeonjun sebagai milikmu karena Yeonjun itu kekasihku" ucap Yena penuh emosi.
Yena mengacak surainya kasar sembari berdecak kesal. Ia kembali memfokuskan pandangannya pada Suji yang masih terduduk dilantai.
"tidak ada gunanya berbicara pada orang sepertimu, membuang buang waktu saja" ujar Yena.
"ingat ini. bumi tidak selalu berputar mengelilingimu, jangan egois dan lihatlah kesekitar. buka matamu karena dunia tidak sekecil dan sesempit yang kau kira. aku permisi, Suji sunbaenim" tambahnya.
Ia memutar badannya untuk keluar darisana. Baru beberapa langkah berjalan, Suji menahan lengan Yena dan spontan membuat Yena berputar kearahnya. Kedua mata Suji sudah memerah karena menahan emosinya sejak tadi, ia menatap Yena lekat.
"apa lagi?" tanya Yena.
Tanpa menjawab apapun, tangan kanan Suji melayang keudara hendak menampar pipi kiri Yena. Yena yang menyadari hal itu segera memalingkan wajahnya sembari memejamkan mata erat. Namun ada yang aneh, setelah beberapa detik berlangsung kenapa Yena tak merasakan tamparan itu? Dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan, akhirnya Yena membuka matanya.
"Y-Yeonjun?"
Lelaki itu menahan tangan Suji. Semua orang terpelonjak kaget melihat Yeonjun yang tiba tiba masuk kedalam toilet perempuan.
"lepaskan aku Yeonjun" pekik Suji.
"apa maksudmu ingin menampar Yena?" tanya Yeonjun. Kini ia melepas genggamannya dari Suji dengan kasar.
Yena beralih dibelakang Yeonjun. Suji hanya dapat terdiam menundukkan wajahnya.
"kenapa diam saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Boy ✔
Fanfic[ COMPLETED ] "..Mencintaimu adalah kebahagiaan untukku. Jadi, haruskah aku berhenti mencintai untuk kebahagiaanmu?" - Park Yena #53 - tomorrowbytogether [120720] #53 - moa [121020] #68 - choiyeonjun [250620] #82 - tomorrowxtogether [130720] #93 - c...