part 41 - Again

110 15 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, namun Yeonjun belum selesai berlatih juga. Yena rela menunggu sendirian disini hanya untuk memberikan sebotol air mineral dan roti coklat yang dibeli nya tadi.

Sebenarnya Yeonjun tau kalau Yena menunggu disana, tapi dia ingin mengetes saja seberapa lama gadis itu bertahan. Setelah putaran terakhir dilakukan, kini Yeonjun segera membereskan barang barang nya dan menghampiri Yena.

"kenapa lama sekali sih? disini membosankan kau tau" keluh Yena.

"kalau bosan, kenapa tidak pulang daritadi saja?"

"bagaimana bisa aku pulang, kau terus berlatih sampai sampai waktu istirahat pun tidak kau hiraukan"

"aigoo, kekasihku sangat manis. jangan berhenti peduli padaku dan jangan lakukan hal yang sama untuk lelaki lain, arasseo?" ucap Yeonjun sambil membuka tutup botol air mineral.

"heumm.., kalau itu tergantung" goda Yena.

"tergantung? maksudmu?"

"tergantung kau masih menjadi kekasihku atau tidak"

"oh, jadi kau berharap kalau kita akan berpisah begitu?" tanya Yeonjun curiga.

Yena memasang ekspresi jahilnya yang malah dikira serius oleh Yeonjun.

"mungkin saja hal itu bisa terjadi, kenapa tidak? karena kau kan jelek, wleeee" ujar Yena menjulurkan lidahnya kemudian berlari menjauh dari sana.

"yak! Park Yena!" kini Yeonjun berlari mengejar Yena.

***

"jadi kau kesini hanya untuk membawakanku seporsi gimbab dengan wijen extra?" tanya Beomgyu.

Sena yang duduk dihadapannya menjadi murung, kenapa Beomgyu bertanya seperti itu? Kedengarannya sedikit membuat Sena kesal.

"tentu saja, memangnya kenapa? tidak boleh ya?"

"bukan begitu, kau tau diluar sedang hujan deras sekali. lagipula ini sudah petang, tidak baik untukmu kalau pulang malam nanti"

Sena berdecak kesal. Ia hanya berniat baik, ingin setidaknya sekali saja membawakan makanan kesukaan kekasihnya itu. Ya walaupun waktu nya saja yang kurang tepat.

Beomgyu yang menyadari perubahan ekspresi Sena menjadi tidak enak. Ia menggeser letak duduknya di sofa agar bisa sedikit lebih dekat kemudian menggenggam tangan Sena.

"aku mengerti maksudmu, kau boleh kok memberiku makanan seperti ini lagi. tapi perhatikan keadaan dan dirimu, lihat 'kan? pakaianmu hampir saja basah seluruhnya"

"iya, aku minta maaf. lain kali tak akan kuulangi lagi"

Mereka saling membalas senyuman, sampai akhirnya Beomgyu yang memecah keheningan ini.

"sebentar, biar kuambilkan baju untukmu"

Beomgyu naik keatas meninggalkan Sena sendirian disana. Ya bisa dibilang begitu, kedua orang tua Beomgyu selalu bekerja, mungkin akan pulang malam nanti. Dirumah hanya ada beberapa pembantu dan seorang satpam.

Tak perlu menunggu lama, kini ia telah kembali dengan membawa sebuah pakaian perempuan untuk Sena.

"ini milik siapa? eomma mu?"

"bukan, itu milik sepupuku. cepat ganti baju, kamar mandinya ada diujung kanan. aku akan menyiapkan makanan dulu" ucap Beomgyu yang langsung dibalas anggukan oleh Sena.

***

Mobil Yeonjun berhenti tepat di depan pagar rumah Yena. Tentu saja Yeonjun mengantarkan Yena pulang dulu. Namun ada yang aneh, kenapa gadis itu tidak turun turun juga?

You're My Boy ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang