✔Part 34 -Engagement-

5.8K 220 2
                                    

"Maaf yah lama" ucap Ana pada ibu Adit. Lita.

"Wajar perempuan" balasnya ramah.

"Iya. Dandannya lama" sahut Ana seraya terkekeh.

Mayra hanya mendengarkan mereka. Sambil menatap sekeliling, kemudian duduk di tempat yang sudah disediakan.

Semuanya sudah di siapkan. Jamuan makanan dan minuman sudah tersedia juga para tamu undangan yang sudah datang. Dua pengusaha sukses itu menaiki panggung menyapa para tamu yang diundang. 

"Saya Vito Erikson mengucapkan terima kasih kepada semua tamu yang sudah bersedia datang. Acara ini adalah acara syukuran project bisnis kami, saya dengan Willi. Juga acara pertunangan anak kami. Adit dan Mayra" ucap Vito di atas panggung sana.

Mayra melototkan matanya kearah Adit yang tengah berjalan menaiki panggung. Memang, dua minggu lagi Mayra akan melaksanakan ujian. Tapi ini terlalu mendadak menurutnya.

Ana yang di sebelah Mayra mendorong pundak putrinya pelan.

"Apa sih bun?" Mayra menoleh kesal menatap Bundanya.

"Maju. Inget, jawab iya" ucap Ana galak.

"Kalau aku bilang engga?"

"Ngga boleh kuliah di sini"

Mayra berkeinginan ingin kuliah saja disini. Tapi Ana dan Willi juga Marchel malah mendukung Mayra untuk kuliah di luar negeri seperti Marchel.

"Iya" Mayra menjawab manis. Siapa juga yang akan menolak?

Mayra menaiki tangga dengan anggun, gadis itu sedikit mengangkat dress nya untuk memudahkan jalannya.

Di saku celana Adit sudah ada sepasang cincin yang sudah lama dipesan Adit dengan desain hasil rekomendasi dari Lita. Adit mengeluarkan kotak cincin itu ketika Mayra sudah ada di hadapannya.

"STOPPP"

Semua orang yang berada di gedung ini langsung menolehkan kepalanya menatap perempuan dengan baju kumalnya yang dibelakang punggungnya bertuliskan 'tahanan'. Semua orang langsung berfikir, ada banyak pertanyaan di benak mereka. Dengan beraninya perempuan itu berteriak saat acara berlangsung.

Mayra yang ada di atas panggung menyipitkan matanya menatap perempuan itu jeli. Kedua tangan Adit terkepal, kemudian menuruni panggung dengan perasaan emosinya.

"Pergi" suara Adit terdengar dingin dan tanpa penolakan.

"Ngga. Aku yang seharusnya disana Nath..." balas perempuan itu.

"Kenapa harus lo?" tanya Mayra geram.

"Karna gue cinta. Apalagi?" perempuan itu mengedikkan bahunya.

"Sejak lo belum kenal dia. Gue yang dari dulu kenal Adit. Gue yang dulu cinta sama Adit " sambung perempuan itu. Perempuan itu hanya tidak rela jika Adit harus bahagia tapi bukan dengan dirinya. Perempuan itu hanya mau Adit menjadi miliknya.

"Nath... aku yang selalu perhatiin kamu sejak saat kamu mutusin Clara dulu, aku juga yang ngeliat kamu ketemu dia" perempuan itu menunjuk Mayra dengan tatapan permusuhan.

"Jadi, lo ngikutin Adit?" tanya Mayra. Memotong penjelasan perempuan itu.

"Emang. Kenapa? lo ngerasa di perhatiin? lo slalu ngira itu bodyguard suruhan Adit? salah, gue merhatiin lo karena lo ngga berhak milikin Adit"

"Oh ya? terus siapa? lo?" Mayra terkekeh kecil menertawai ucapan perempuan itu.

"Iya gue. Gue yang selalu cinta sama dia. Adit cuma punya gue"

"Psyco" Mayra berdesis. Perempuan di depannya ini bisa bisanya datang ke acara keluarga Erikson. Yang seharusnya sekarang perempuan itu berada di tahanan karena kasusnya sendiri. Cindy, benar-benar perempuan itu tidak ada rasa penyesalannya sama sekali. Dan, yang mengejutkan Mayra ternyata Cindy sudah memiliki perasaan tertarik sejak Adit masih bersama Clara, sebelum mengenal Mayra sama sekali.

Cindy berjalan mendekat mengambil kedua tangan Adit untuk di genggam. Adit langsung menolak dengan menepis tangan Cindy, alih-alih menghindari Cindy Adit menggenggam tangan Mayra yang sekarang sedang berada di sampingnya.

"Aku ngga akan pernah rela kamu bahagia sama dia. Kamu harus bahagia sama aku" Cindy berteriak histeris menatap genggaman tangan itu. Mengundang perhatian para tamu yang sedari tadi memang sudah penasaran melihat adegan didepan pintu itu.

"Lo cuma obsesi Cin. Bedain itu" ucap Mayra yang membuat Cindy semakin histeris.

"Sudah. Kalian kembali lanjutkan acara. Papah sudah telfon pihak kepolisian. Mereka akan datang sebentar lagi" ucap Vito menengahi pertengkaran mereka.

"Security yang tahan dia" Vito menatap Cindy tajam. Di pejara selama bertahun tahun sepertinya tidak akan membuat Cindy menyesal. Benar-benar menyesal, bukan akting semata. 

Adit menghela nafas berat. Suasana kembali aman seperti semula. Acara memasangkan cincin mereka sudah selesai. Adit dan Mayra benar benar bertunangan. Menjalani hubungan yang lebih serius bukan sekedar status.

"Maaf, dia kabur saat jam kunjungan" ucap polisi itu kepada Vito.

"Siapa yang berkunjung?"

"Saudara angkatnya"

"Permisi, kami izin pamit. Maaf sudah mengacaukan acara anda" 

Vito mengangguk kemudian pria paruh baya itu mendekat kearah putra tunggalnya.

"Siapa saudara angkatnya?" tanya Vito.

"Saudara angkat siapa pah?" tanya Mayra ikut menimbrung.

"Cindy"

"Clara. Memangnya kenapa?"

Vito menggeleng. "Yasudah kalian lanjutkan makannya"

****

"Mayra Mayra. Selamattt" ucap Keira gembira. Sembari memeluk Mayra erat.

"Makasih Kei. Gue bener-bener mau serius ngejalanin ini" ucap Mayra.

Keira menunjukan kedua jempolnya. "Bagus. Jangan ada kata putus lagi" 

"Akbar mana?"

"Owh dia lagi sama Vino sama Adit"

"Lo tau ngga Amel kemana?"

"Kata Akbar Amel pindah rumah plus pindah sekolah"

"Kok dia ngga pamit sama kita?" tanya Mayra dengan nada kecewa.

"Bentar bentar" Keira menahan pergerakan Mayra. Kemudian cewek itu mangambil buket bunga yang dibawanya tadi.

"Sunflower dari gue" ucap Keira riang.

"Kok lo tau bunga kesukaan gue sih" Mayra menerima pemberian Keira. Mencium sebentar wangi harum bunga itu.

"Tanya dulu sama tunangan lo" Keira kemudian terkekeh pelan.

"WOY KALIAN SINI" teriakkan Akbar langsung membuat Mayra dan Keira menoleh. Kemudian cowok itu memberikan gelas kepada Keira juga Mayra.

"BERSULANG" teriak Vino ketika gelas mereka menyatu dengan bunyi bersentuhan antara gelas.

Malam itu menjadi malam yang tidak pernah Mayra lupakan. Malam pertunangannya juga malam kebahagiaannya.

***

Tbc

Sebelum ini revisi ini part endingnya guyss😭😭 jadi belum ending ya!!!

My Boyfriend (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang