✔Part 17 -Tentang masa lalu-

7.4K 236 2
                                    

Tepat pukul delapan KST Mayra tiba di negeri gingseng, tiba di apartemen kota Seoul tepatnya di ibu kota Korea Selatan. Banyak rumor dan mungkin benar negeri ini banyak klinik kecantikan yang bisa menyembuhkan luka permanen lewat operasi plastik.

Mayra berjalan melewati setiap koridor apartemen sambil menenteng slingbag nya sedangkan Adit mendorong koper warna biru mudanya. Kedatangannya ternyata disambut baik oleh nenek dan kakek Adit. Adit yang sudah mengatakannya bahwa ia sementara akan tinggal bersama Oma Opa nya di apartemen yang memang milik mereka sendiri.

"Hai cantik. Udah sampe yah" ucap seorang wanita dengan wajah ceria. Dari ucapannya terlihat sudah seperti nenek tapi dilihat dari wajah wanita itu terlihat muda.

"Oma bisa bahasa indonesia" ucap Adit memberi penjelasan. Sedangkan Mayra mengangguk paham, ia masih canggung dengan suasana ini.

"Masuk dulu yuk" ajaknya kepada Mayra dan Mayra hanya menurut dan mengekori wanita itu berjalan.

Sampai diruangan tamu, Mayra duduk dan hanya bisa tersenyuman canggung. Ia takut karena kondisinya yang saat ini dengan wajahnya yang rusak membuat Oma dan Opa ilfeel dengannya.

Oma hanya tersenyum melihat kecanggungan Mayra. Tangan Oma terulur mengusap rambut Mayra dan menyelipkannya dibelakang telinga membiarkan lukanya terlihat.

"Oma ngga jijik sama luka. Oma juga ngga bakal ilfeel sama kamu. Namanya Mayra kan? Adit yang kenalin ke Oma. Adit ngga pernah loh sesuka itu sama cewek" jelas Oma. 

Mayra lagi lagi hanya tersenyum, kalau dibilang lega itu memang benar.

"Dulu waktu kecil Adit tinggal di Korea ditempat Oma. Mamah papahnya sibuk makanya Adit dititipin sama Oma.  Oma asli orang Indonesia cuma Opa aja yang asli korea" ucap Oma disertai senyuman.

"Jangan takut buat operasi plastik. Kamu jangan dengerin cacian orang orang sana nanti yah? Jangan patah semangat ngga boleh ngurung diri.  Kecelakaan yang kamu alami itu ujian biar Mayra tambah tabah. Bukannya Oma mau menggurui Mayra"

"Engga kok Oma. Mayra aja yang terlalu lebay sampe mogok keluar rumah" ucapnya membetulkan ucapan Oma. 

"Kita ke taman yuk pasti kamu suka" ajak Oma nya dan Mayra hanya menurut.

****

Suasana Korea memang beda dengan Indonesia apalagi kota Jakarta yang memang selalu macet. Pagi hari yang cerah, Mayra hanya menghabiskan waktunya berdiam di taman bunga apartemen Oma Opa. 

Mayra sedikit mendengar interaksi Oma nya dengan Adit.

"Adit. Kamu tau Yoora ke Jakarta?" tanya Oma. 

Adit hanya menaikkan alisnya tanda tak mengerti dan kemudian mengedikkan bahunya acuh.

"Tadi Yoora ngabarin Oma katanya udah kerumah kamu tapi kamunya ngga ada" jelas Oma nya.

Tak berselang lama bunyi dering ponsel Adit menghentikan percakapan mereka. Adit mengambil ponselnya dan menekan tombol hijau telfon.

"Halo Adit"

"Hmm"

"Aku udah di Indonesia loh. Tapi kok kamu ngga ada"

"Di Korea"

"Ishh. Lo nyebelin yah gue di Indonesia lo malah di korea"

"To the point"

"Gue cuma pengen ketemu lo. Kangen tau, semenjak lo pindah ke Indonesia kita kan ngga pernah ketemu"

"Udah kan? gue matiin"

Tanpa menunggu waktu Adit langsung menekan tombol merah telfon dan meletakkan kembali ponselnya disaku. 

"Kamu jangan terlalu dingin ke Yoora. Kasihan, dia teman kecil kamu tanpa dia kamu ngga seceria sekarang. Kita banyak berutang jasa ke Yoora karena kamu dulu"

"Bisa ngga Oma jangan bahas Yoora di sini. Adit ngga mau ada orang ketiga dihubungannya Adit"

"Oma ngerti. Kamu nyadar ngga? Yoora dari kecil udah suka sama kamu, tertarik sama kamu dia sering kesini liatin foto foto kamu"

"Yaudah. Turunin foto foto Adit"

"Adit. Jangan egois. Oma udah nduga kalau Oma kasih tau Yoora suka sama kamu. Kamu bakal ngga suka"

"Ngga semua perempuan itu baik, Yoora pakai topeng dia baik cuma karena keluarga kita" ucap Adit sedikit lantang.

"Emang perempuan yang kamu bawa ngga pake topeng?"

"Oma. Adit kenal betul siapa Mayra hatinya tulus ngga seperti dua perempuan dimasa lalu Adit"

"Oke terserah. Bukannya Oma ngga suka sama Mayra Oma suka suka banget. Bukannya Oma nuduh Mayra pura pura baik. Oma minta tolong kamu jangan ngga suka Yoora"

"Terserah Oma. Tapi Adit akan tetep ngga suka. Adit pergi"

****

Mayra berjalan melewati koridor menuju lorong lorong yang berada di apartemen ini. Telinganya mendengar terlalu banyak desas desus masa lalu Adit. Adit dulu memang terlalu mengekangnya dan itu memang benar, tapi ntahlah dengan sekarang rasanya Mayra sudah terbiasa.

Langkah kakinya terhenti saat seorang wanita sedang berdiri menatap pigura besar yang ada di lorong ini. Dahinya mengernyit bingung dan menghampiri orang itu.

"Eh? kesini Mayra?" ucap wanita itu dan ternyata Oma.

"Iya Oma. Maaf Mayra ngga sopan" ucapnya seraya menunduk merasa bersalah.

"Anggap aja apartemen Mayra" ucap Oma nya dan Mayra hanya bisa mendengarkan.

"Ini foto foto sama lukisan anak SD. Kecilnya Adit"

Mayra hanya menatap lekat pigura foto yang tertempel di dinding dan membiarkan Oma nya melanjutkan ucapannya.

"Kamu lihat foto itu" tunjuk Oma pada sebuah foto yang diambil saat orang itu sedang bermain, disana terlihat jelas raut bahagia seorang anak laki-laki yang usianya mungkin masih SD dan seorang perempuan yang dengan pose yang sama.

"Itu namanya Yoora. Teman pertamanya Adit, dulu Adit terpukul dia beranggapan kalau dia dibuang karena mamah papahnya nitipin ke Opa sama Oma. Yoora anak yang baik dia mau berteman sama anak nakal kaya Adit"

Mayra sedikit terusik tak nyaman dengan cerita Oma nya.

"Adit benci sama Yoora" ungkap Oma nya dan tentu saja Mayra sudah dengar pembicaraan itu namun Mayra masih tetap pura pura tak tahu apapun tentang masa lalunya Adit.

"Yoora tinggal dimana Oma?" tanya Mayra membuka suara.

"Didepan apartemen Oma"

"Dulu Adit sering main sama Yoora itu di taman bukan disini cuma Oma pengen aja buat kenangan mereka disini"

"Oma cuma mau nyeritain masa lalunya Adit biar Mayra paham kalau Adit sensitif banget sama perempuan. Dulu Adit juga punya pacar murid baru disekolahnya namanya Clara dan katanya udah putus sebenarnya Oma kurang sreg sama Clara. Mintanya aneh aneh"

Mayra hanya tersenyum. Sudah terlihat jelas bahwa Oma nya Adit ini juga kurang menyukainya, buktinya sedari tadi Oma hanya memuji Yoora yang katanya sudah banyak berutang jasa pada keluarga Oma. 

"Tapi bukannya Oma ngga suka Mayra. Oma seneng ketemu Mayra" ungkapnya.

Mayra lagi lagi tersenyum, ia juga tidak akan mempunyai niat untuk membuat Oma Adit berpihak padanya seutuhnya. Ia masih menghargai Yoora yang mampu membuat Adit berwarna walaupun itu dulu. Memang, Adit tak pernah sekalipun menceritakan soal masa lalunya padanya, tapi ia wajar saja.

****

Tbc


My Boyfriend (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang