Aku pisahin jadi dua. Kenapa? Nanti kepanjangan nanti kalian bosen. Ngga niat gantungin yah. Kan aku double up.
Happy reading😅
****
"Jembatan Airlangga? maksudnya apa?"
Mayra sambil berjalan sambil memegang kuat tali tas slempangnya. Gadis itu sudah memasuki jembatan tapi tidak ada seseorang. Daerah ini sepi. Mayra cukup tahu.
"Adit" lirihnya dengan tangan bergetar. Lampu lampu kota sudah menyala tapi penerangan lampu kota disini tidak seterang di jalanan lain.
Ting
Bunyi ponsel Mayra berbunyi, gadis itu langsung mengambil ponselnya dan mengecek isi pesan yang masuk. Nomor yang tadi, Mayra tidak mengenalnya.
+62819*****
Dasar begoMayra mengernyit heran. Apa maksudnya?
Gadis itu terlonjak kaget ketika sebuah tangan menepuk pundaknya. Gadis itu langsung menutup matanya takut. Seluruh tubuhnya sudah bergetar menahan ketakutan, ia ingin teriak tapi tidak mungkin. Tempat ini sepi.
"Saya orang bukan hantu"
Mayra menghela nafas lega dan mulai membalikkan tubuhnya menghadap ke belakang. Menatap orang yang baru saja membuatnya ketakutan.
"Hufft. Lo siapa?" tanya Mayra sambil bernafas lega.
"Seharusnya gue yang nanya. Lo ngapain ada disini?" tanya orang itu.
"Apa urusan lo"
"Gue saranin lo pulang sekarang sebelum maghrib"
"Emang kenapa? gue ada janji sama temen"
"Temen mana yang mau ke temuan di tempat keramat kaya gini" ucap orang itu.
"Ke-- keramat? maksudnya?"
"Jembatan ini dulunya indah ramai dikunjungi buat sekedar foto-foto. Dulu pernah ada cewek yang jatuh cinta sama cowok tapi cowoknya malah nolak. Cewek itu malu karna tuh cewek nembak cowok itu di pesta ulang tahunnya. Karna rumahnya deket jembatan ini dia lari kesini terus bunuh diri disini, yang ngebuat dia bunuh diri bukan karena hal itu aja. Karna cowok itu bilang dia cinta sama sahabatnya"
Mayra menganggukkan-anggukan kepalanya mendengarkan cerita dari orang yang tidak ia kenal.
"Tapi tuh cewek korban bunuh diri yang kedua disini"
Mayra membelalakkan matanya kaget.
"Mending gue kasih tau lo di warteg depan sana" ucap orang itu.
Mayra duduk di warung sederhana didalam tenda sambil menikmati teh hangat dan nasi goreng yang sudah dipesankan orang itu. Entah kenapa Mayra mudah sekali berbaur dengan orang itu. Bahkan namanya saja Mayra tidak tahu.
"Nama lo siapa?" tanya Mayra setelah mengunyah makanannya.
"Oh. Kenalin, nama gue Raynald. Lo bisa panggil gue Ray"
Mayra menganggukkan kepalanya mengerti.
"Nama lo Mayra?" ucap Ray tersenyum miring.
"Kok lo tau?"
"Tau lah" lagi lagi Ray tersenyum.
"Tujuan lo apa ke sana"
"Mau nemuin orang, tapi gue ngga tau"
Ray mengangguk mengerti. Sebelum Ray bertanya cowok itu juga sudah tahu tujuan Mayra.
"Gue pulang aja deh" ucap Mayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend (New Version)
Novela Juvenil[CERITA PERTAMA PUEBI MASIH BERANTAKAN] Ganti judul,,, judul awal my possessive boyfriend Follow akun penulis sebelum membaca Rank #1 in possessive [24-11-20] ~o0o~ Pacaran sama Aditya Erikson tuh beda. Rada-rada posesif dan ngelakuin sesukanya sen...