"MAYRAAAA" teriak Amel melengking membuat semua tatapan murid yang berlalu lalang dikoridor menatap Amel dengan tatapan jengah.
"Apaan sih" ketus Mayra.
"LO TAUU NGGA SIH BERITA LO UDAH KESEBAR" ucap Amel
"Berita apaan sih" ucap Mayra semakin kesal.
"Ishh MASA LO NGGA TAU SIH MAY KA--" untungnya Keira segera membekap mulut Amel
"Lo kalo ngomong ngga usah teriak bisa ngga sih bikin orang kesel aja" ucap Keira.
"Emang pada kesel? ya sorry deh gue kan keceplosan" ucap Amel sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
"Keceplosan tuh sekali dua kali bukan tiap hari" balas Keira.
"Yaudah sih. Buka website sekolah aja deh liat noh beritanya" ucap Amel dan kemudian mengambil handponenya dari saku.
"Anjay beneran langsung buming aja. Lagian lo sih May pake segala minta putus di koridor otomatis semua orang langsung klaim kalian udah putus" omel Keira.
"Kan gue kesel diatur atur" jawab Mayra.
"Ya kesel kesel aja, tuh mulut difilter dulu kalo ngomong" nasehat keira
Flassback on
Setelah pertengkaran di rooftop jam istirahat tadi Mayra lebih memilih mendiami Adit. Menurutnya Adit sudah keterlaluan hanya karena ia dekat dengan sahabat kecilnya Akbar, dia langsung marah. Menurut Mayra itu berlebihan. Namun berbeda dengan Adit, ia menganggap apa yang sudah ia lakukan itu semata mata untuk menjaga Mayra lebih tepatnya mungkin menjaga hati Mayra untuk tidak berpaling darinya.
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring membuyarkan lamunan semua murid erikson high school. Melamun bukan mendengarkan. Seperti saat ini Mayra langsung berjalan keluar kelasnya sambil menenteng tas warna hijau toscanya. Saat sampai dikoridor tangannya tiba tiba dicekal dari belakang dan reflek berbalik badam menatap orang yang sudah menghentikan jalan Mayra dan dia adalah Adit.
"Kamu berangkat bareng aku dan pulang pun begitu" ucap Adit sarkas dan seperti biasa tanpa bantahan.
Mayra menghembuskan nafasnya lelah "Iya aku tau tapi hari ini aku mau kerja kelompok sama temen temen"
"Mau kerja kelompok? Atau mau pulang sama Akbar Akbar itu" ucap Adit sambil tersenyum miring.
"Kamu ngga percaya? Yaudah aku pulang tanpa dianter kamu tanpa ikut kerja kelompok" ucap Mayra dan kemudian melangkan pergi.
Adit yang melihat itu langsung mencekal tangan Mayra kembali "Kamu pulang sama aku seperti biasanya" ucap Adit lagi lagi dengan nada seperti tanpa terbantahkan.
"Kalau ngga mau jangan dipaksa" ucap seorang laki laki dari belakang mereka.
Adit menatap laki laki itu dengan tatapan kebencian "Dia cewek gue dan lo.ngga.usah.ikut.campur.urusan.gue" ucap Adit penuh penekanan.
Akbar, laki laki itu malah bertepuk tangan "Wow dia cewek lo? Lo perlakukan dia semena mena men"
"Dia cewek gue lo.ngga.usah.ngatur.hidup.gue" ucap Adit sambil mengepalkan tangannya menahan emosi.
"Cowok apaan lo? suka maksa hidup orang semena mena mentang mentang lo anak PEMILIK SEKOLAH INI?!" ucap Akbar yang sudah tersulut emosi.
Bugh
Tanpa pikir panjang Adit langsung menonjok wajah Akbar dengan emosi. Akbar yang tak terima langsung membalas menonjok wajah Adit. Mayra yang melihatnya langsung panik. Perkelahian ini karnanya, karna Akbar membelanya? Pikir Mayra merasa bersalah.
"UDAHHH STOPP" teriak Mayra sambil merentangkan tangannya di hadapan dua laki laki itu.
"Bisa ngga sih kalau kamu ngga usah bersikap berlebihan lagian aku ngga akan kemana mana"
"Kamu ngga akan kemana mana tapi hari kamu akan pergi" ucap Adit.
"Please. Cemburu boleh tapi ngga usah berlebihan gini kamu terlalu childish" ucap Mayra memohon.
"Aku nglakuin ini cuma semata mata untuk kamu" ucap Adit
"Dan lo gue udah bilang jauhin Mayra karna dia milik gue"
"Aku bukan barang yang sembarang orang miliki. Aku udah cape terus berhubungan sama kamu. Pikiran kita udah ngga sejalan kamu terlalu dikuasi oleh amarah lebih baik kita putus" ucap Mayra pelan pada kata 'putus'.
"Kita ngga akan pernah putus pegang itu" ucap Adit.
"KITA PUTUSSS DITTT" teriak Mayra.
"Lo udah denger kan?" Ucap Akbar meremehkan.
"Bangsat" Adit langsung saja menonjok Akbar dengan brutal.
Koridor sudah penuh sejak tadi, memang Mayra baru menyadarinya sekarang. Semua siswa langsung mengabdikan moment ini, moment dimana mereka akhirnya putus entah itu sungguhan atau bukan. Mayra langsung pergi begitu saja tanpa memikirkan keadaan.
Flassback off
"Udah itu lo kabur lagi May. Gue ngga midion moment kemarin masa gara gara gue sibuk liatin lo. Kan bisa tuh buat nambah nambah pengikut instagram gue" celetuk Amel.
"Heleh lo sama Adit juga kalah saing, banyakan followersnya Adit ketimbang lo" remeh Keira.
"Dia mah modal tampan lo yang jadi pacarnya harus bangga elah"
"Gue dah putus" ucap Mayra.
"Itu lo yang bilang. Sama aja lo egois lo ambil keputusan dalam sepihak" nasehat Keira.
"Nah tul kali ini gue setuju sama lo Adit juga bilang 'kita ngga akan pernah putus pegang itu' haha" ucap Amel menirukan gaya Adit dan disertai tawanya.
"Yudah sih kalian ngga usah bahas soal ini. Bahas yang lain aja" ucap Mayra malas.
"Gue bingung sebenernya sama lo May. Lo pacaran sama Adit selama ini lo ada rasa cinta ngga sih ya minimal lo suka atau sayang" ucap Keira mulai curiga.
"Udah sih itu udah lalu gue ngga mau bahas"
"MAY LO GIMANA SIHH LO ITU SA--" teriak Amel yang terpotong
"Ngga usah teriak" potong Keira.
"Coba lo buka hati lo buat nerima Adit. Apa balasan lo selama ini, Adit tuh sayang bahkan cinta sama lo tapi diam diam lo ngga sayang kan sama Adit? Apalagi suka?" ucap Keira.
"Gue emang belum bisa mencintai Adit tapi rasa sayang gue udah mulai tumbuh. Soal gue bilang putus itu spontan bukan dari hati gue" jawab Mayra dalam hati.
"May ditanya tuh dijawab. Lo diam itu nunjukin kalo lo ngga sayang kan selama ini sama Adit? Kenapa lo ngga bilang langsung" ucap Keira.
"Dua in Kei. Gue juga ngrasa kalian pacaran kan? Kenapa setiap hari ngga ada tuh romantis romantisnya lo kek risih. Tapi Adit emang berusaha buat lo jatuh cinta harusnya lo hargai itu May ngga usah kaya kemaren kemaren. Keliatan banget kalo lo belain Akbar terus" ucap Amel.
Mayra hanya diam saja mendengarkan kritikkan sahabatnya. Namun Mayra juga sadar akan hal itu.
"Dan Akbar itu statusnya sahabat kecil lo juga sahabat kecil kita ya walaupun Akbar lebih deket sama lo. Coba lo bayangin lo ada diposisi Adit sakit ngga sih? Pacar lo ngga pernah lo belain ngga pernah lo kasih sikap manis" ucap Keira.
"Dan kita mau lo berubah lo perbaiki jangan cuma bodoamat sama masalah ini sama aja lo lari dari masalah" sambung Keira
"Lo juga pernah bilang ke kita May kalau kita ada masalah kita ngga boleh lari harus selesin apapun itu masalahnya dan sekarang lo gini" ucap Amel.
Mayra menunduk ia tau dan ia juga ingat akan hal itu. Dan ia berjanji akan mencoba mencintai Adit dan meminta maaf akan kejadian kemarin.
***
Tbc
Kalau masih ada typo maaf yah, namanya juga manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend (New Version)
Teen Fiction[CERITA PERTAMA PUEBI MASIH BERANTAKAN] Ganti judul,,, judul awal my possessive boyfriend Follow akun penulis sebelum membaca Rank #1 in possessive [24-11-20] ~o0o~ Pacaran sama Aditya Erikson tuh beda. Rada-rada posesif dan ngelakuin sesukanya sen...