"Baik anak anak latihannya kita sudahi dulu kalian boleh istirahat terlebih dahulu dan nanti lanjut latihan lagi" kata pak Andre pelatih basket.
"Eh Dit lo mau kemana?" sergah Vino sahabat Adit.
"Nyusul Mayra bentar"
"Jangan lama lama woy Dit istirahat cuma lima belas menit" teriak Vino karena jarak mereka sudah lumayan jauh.
Adit hanya menghiraukan teriakkan Vino, ia terus berjalan menghampiri Mayra yang ada di kelas. Saat Adit berbelok akan menuju kelasnnya tiba tiba dirinya melihat Mayra sedang berpelukan dengan laki laki yang tidak Adit kenal.
Bugh
Sontak Adit langsung menonjok pelipis orang itu sampai mengenai sedikit bibirnya. Yang membuat orang itu sedikit mengeluarkan darah pada area bibirnya.
Bugh
Adit kembali memberikan pukulannya sampai orang itu terkapar di lantai.
"UDAH STOOPPP" teriak Mayra melerai dua laki laki itu.
"Adit kamu apa apaan sih. Main pukul orang aja kalau dia masuk rumah sakit gimana, mau tanggung jawab!?" bentak Mayra pada Adit.
"Kamu yang apa apaan. Kenapa kamu meluk dia hah! Kalau dia masuk rumah sakit yang biarin sekalian aja sampe MATI" teriak Adit tersulut emosi.
"ADIT, ngga seharusnya kamu ngomong gitu. Dia sahabat kecil aku, aku cuma kengen aja sama dia. Dia udah pergi satu tahun wajar lah aku kangen sama dia"
"Harus yah harus? HARUS PELUKAN KAYA GITU HAH!"
"Kamu harusnya ngertiin aku Dit. Aku bukan cuma butuh PERHATIAN KAMU TAPI AKU JUGA BUTUH PENGERTIAN KAMU" Mayra langsung pergi begitu saja.
"Lo pacar Mayra? ngga pantes mending sekarang lo putusin Mayra" ujar Akbar sahabat Mayra sambil menepuk bahu Adit dan langsung pergi
"Dit lo dari mana aja sih? udah slese istirahatnya. Loh Mayra mana katanya lo nyusul Mayra" tanya Vino pada Adit.
Adit tak menjawab, cowok itu langsung bergegas pergi.
"Lah tuh bocah kenapa?" guman Vino heran.
****
Mayra langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa ada salam maupun sapaan. Bundanya yang melihat Mayra bertingkah seperti itu menatap putrinya heran.
"Mayra kamu kenapa nak" teriak Ana khawatir.
Mayra langsung saja menyelonong masuk ke dalam kamarnya dan segera merebahkan diri di kasur queen size miliknya.
"Kenapa sih lo dateng ke kehidupan gue dan lo main klaim gue jadi pacar lo arggg" kesal Mayra pada dirinya sendiri
Mayra membuka ponselnya yang sedari tadi berdering dan benar saja ada pesan dari Adit.
Adit 120 massage
Adit 32 call missed
ThreeGirl 52 massage
Marchel 5 massage
Marchel 2 call missed
Amel 7 massage
Keira 5 massage
Akbar 2 massageTak berniat membalas Mayra langsung menutup ponselnya dan memejamkan matanya.
****
Sesampainya di kelasnya Mayra tetap tidak beranjak dari tempat duduknya. Ia lebih memilih membaca novelnya dari pada harus keluar dengan desas desus dirinya yang tidak tahu balas budi.
"Ayolah Ra, Akbar main basket ini" ucap Amel sambil menarik narik tangan Mayra.
"Gue ngga mau Mel" jawab Mayra lirih.
"Kenapa sih? ngga usah lah dengerin mereka, mereka kan ngga tau yang sebenarnya" balas Amel masih dengan nada memohon.
"Oke gue ikut" ucap Mayra dan kemudian ikut mengekori kedua sahabatnya itu.
Sesampainya di lapangan basket, ketiga cewek itu duduk dikursi penonton melihat acara menutupan hari ulang tahun sekolah. Kali ini bukan pertandingan, hanya sekedar mementaskan permainan yang paling populer di SMA Erikson.
"Ehh itu Akbar beneran main anjir" teriak Amel heboh.
"Ini lomba?" tanya Mayra mengernyit heran.
"Bukan kok, kan ini cuma buat penutupan aja" jawab Amel.
"Tapi liat mereka kaya anggep ini pertandingan" ujar Keira ikut menimbrung.
"Nah iya bener tuh Ra. Salah sih kemaren lo pelukan gitu, gue kalo ada di posisi Adit juga sama marahnya" ucap Amel.
"Maksudnya diposisi Adit?" tanya Keira sambil mengernyit heran.
"Ya seandainya gue punya cowo liat cowo gue pelukan ya sama marahnya" geram Amel.
"Ngga usah pake urat lo" ucap Keira.
"Lo nuduh gue suka sama siapa?" tanya Amel.
"Ngga nuduh, ngga nanya juga" jawab Keira asal.
****
Penutupan hari jadi sekolah sudah selesai dan bel pulang sudah dibunyikan beberapa menit yang lalu. Mayra berjalan menuju gerbang sambil menenteng tasnya.
Mayra tidak akan mencari taksi ataupun tukang ojek, Adit sudah memberinya pesan dan ia harus mengikuti perintahnya. Dan memang jika Mayra akan pulang ia selalu bersama Adit tidak pernah pulang sendiri.
Mayra berdiri di luar gerbang sambil menunggu mobil silver milik kekasihnya itu keluar dari area parkir.
Tin tinnn
Mobil Adit sudah sampai di hadapan Mayra. Cowok itu turun dan kemudian membukakan pintu mempersilahkan Mayra masuk.
"Tadi kamu niat tanding kan?" tanya Mayra setelah Adit mengemudikan mobilnya.
"Hmm" jawab Adit dengan dehemannya.
"Gara gara masalah kemarin?" tanya Mayra.
"Cobalah kamu jangan berlebihan Dit, dia sahabat aku ngga lebih"
"Tapi dia suka sama kamu"
"Ya mana mungkin, dia baik ke aku karena kita udah temenan lama" ucap Mayra membela diri.
"Karena kalian temenan jadi ngga bakalan suka?" tanya Adit.
"Ya engga mungkin" jawab Mayra cepat.
"Aku cowok Ra, aku tahu tatapan cowok yang suka sama cewek itu gimana"
"Jadi kamu liat dia natap aku suka?" potong Mayra.
"Udahlah Dit jangan diperpanjang dan aku juga ngga bakal ngejauh karena dia sahabat aku"
"Buat aku ngga bisa?"
"Tolong Dit. Jangan hanya kehadiran kamu aku jadi ngga punya temen, apalagi dia sahabat aku dari aku masih kecil ngga tau apa apa" jelas Mayra frustasi.
"Terserah kamu tapi aku minta kamu jaga jarak" putus Adit.
"Iya" jawab Mayra jengah.
"Nanti malem kamu siap siap jam tujuh aku jemput" ucap Adit.
****
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend (New Version)
Teen Fiction[CERITA PERTAMA PUEBI MASIH BERANTAKAN] Ganti judul,,, judul awal my possessive boyfriend Follow akun penulis sebelum membaca Rank #1 in possessive [24-11-20] ~o0o~ Pacaran sama Aditya Erikson tuh beda. Rada-rada posesif dan ngelakuin sesukanya sen...