✔Part 27 -Siapa?-

4.4K 191 6
                                    

Now playing | NCT Dream 'Ridin'
.
.


Musuh ada karena mereka dekat dengan kita. Yang dekat justru yang paling bisa membuat kecewa.

****

Mayra duduk di kursi belajarnya sambil menatap kertas yang kering karena panas listrik. Itu kertas yang baru-baru saja ia temukan di toilet sekolah. Gadis itu juga menatap origami yang berbentuk hati. Tak hanya itu sedari tadi gadis itu menatap nomor yang sering menghubunginya. Namun setelah Mayra menelfon balik nomor itu sudah tidak aktif lagi. Gadis itu curiga dengan cowok yang baru-baru ini datang ke kehidupannya. Siapa lagi kalau bukan Raynald. Kenapa cowok itu seakan-akan tahu yang kini Mayra alami.

Ting

Mayra segera membalikkan layar handphone nya ketika bunyi notif itu muncul. Lagi-lagi dari orang yang tidak ia kenal. Tapi kemudian dahinya mengernyit heran, darimana orang itu mendapatkan nomornya.

Unknown
Gue Ray May

Gue dapet nomor lo dari Keira

Dia cerita, lo lagi dapet teror gue rasa gue bisa bantu lo

Mayra
Kok lo tau?

Ray
Gue ceritain
Kita ketemu di cafe deket kompleks rumah lo

****

"Ceritain ke gue Ray. Cepet" ucap Mayra tak sabaran. Padahal baru saja Ray sampai dan baru saja mendudukkan dirinya di kursi namun dia sudah disuguhi pertanyaan.

"Lo lagi ngga buru-buru kan?"

"Gue cuma risih Ray sama ini. Plis jangan lama-lama"

"Kenapa gue bisa tahu nama lo itu karena gue ngga sengaja denger pembicaraan orang di sebrang jembatan waktu itu"

"Gue ngga kenal, intinya dia cewek dan tuh cewek ada di kelas lo. Gue juga ngga tahu itu kelas lo"

"Terus?"

"Pas tragedi pot yang diatas jatuh kayanya itu sengaja deh. Tapi gue pusing, habisnya ada dua cewek yang jadi pelaku yang mana"

"Lo tahu ciri-cirinya"

"Engga hafal juga sih"

"Lo bisa tunjukin ke gue besok"

****

Mayra berjalan memasuki rumahnya setelah dari cafe itu. Gadis itu tidak banyak bicara hanya perbincangan sedikit.

"Kamu dari mana?" tanya Ana, Bunda Mayra.

"Ke cafe depan"

"Tadi ada kurir terus ngasih kamu surat" ucap Bunda Ana sambil menyerahkan kertas itu.

"Apa ini Bun?"

"Bunda ngga buka, takut itu privasi kamu" ucap Bunda dan kembali lagi ke dapur.

Setelah sampai di kamarnya kemudian Mayra melepaskan tas slempangnya dan mulai membuka kertas itu.

"Jangan-jangan teror lagi" guman Mayra jengah.

My Boyfriend (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang