Part 45 -Hampir saja-

878 34 3
                                    

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~o0o~

"RAA," teriak Keira yang berjalan tergopoh-gopoh mengejar Mayra sambil membawa dua tas.

"Bengong lagi. Kesambet lo abis marah-marah?" ucap Keira sambil menyerahkan tas milik Mayra.

"Gue liat Amel."

"Ngaco lo, kita tau dimana Amel aja engga," balas Keira.

"Gue ngga bohong. Gue yakin mata gue masih jelas buat liat orang."

"Kalau bener bagus deh. Seharusnya dia minta maaf sama kita terutama lo."

"Kan dia udah--,"

"Ngga cukup Ra. Ngga cukup cuma kertas," Keira memotong ucapan Mayra kesal.

Mayra tak menjawab. Ia berjalan begitu saja menyebrangi jalan. Namun, bunyi klakson membuat Mayra juga Keira yang masih disebrang jalan terpekik terkejut.

"MAYRAA AWASS ADA MOBIL," teriak Keira nyaring.

Mayra yang masih kaget hanya berdiri mematung, kemudian dirinya merasa terdorong ke samping. Mayra menoleh dan ternyata seorang perempuan menolongnya.

BRAKK

Perempuan itu tergeletak diaspal.

"Lo ngga apa-apa kan?" tanya Keira yang langsung menghampiri Mayra.

Jalanan langsung ramai di penuhi orang-orang yang ingin melihat si korban.

Mayra tak menjawab, ia masih menatap seorang perempuan yang terbujur kaku diaspal dengan darah yang keluar dari kepala juga kaki.

Mayra yang akan menghampiri perempuan itu tertahan karena ada seseorang yang menahan pergelangan tangannya. Mayra menoleh kebelakang dan ternyata Keira.

"Lo mau kemana?"

"Gue mau lihat. Dia yang udah korbanin nyawanya buat gue," jawab Mayra lirih.

"Kita liat sama-sama."

Mayra mengangguk tanpa suara dan bergegas menghampiri perempuan itu.

Kedua matanya membola, perempuan itu bukan sekedar orang asing yang tiba-tiba menyelamatkannya. Dia, perempuan itu adalah sahabatnya. Amel.

"Bener kan Kei. Gue tadi liat Amel dan dia yang nolongin gue ternyata," Mayra menepuk pundak Keira tak menyangka.

Wajah Keira berubah datar. Dia tak merespon ucapan Mayra. "Wajarlah Ra. Dia kaya gitu pengen dimaafin lo," ucap Keira tanpa ekspresi.

"Lo berubah Kei. Dulu lo bersikap dewasa, walaupun dia pakai cara kaya gini gue masih maafin dia Kei," jelas Mayra menatap Keira dengan raut kecewa.

"Permisi korban akan segera di tangani" ucap seorang laki-laki dengan baju putih khas rumah sakit.

****

My Boyfriend (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang