Part 43 -Cerry-

2.3K 78 9
                                    

Ngga usah bertele tele lagi, yokk kita konflik lagi pecahkan teror ini lagi yapp💜💜🎉

~o0o~

"Lo tenang aja kak, gue yang akan balas dendam"

"Gue tunggu aksi lo"

Perempuan itu mengangguk percaya diri, kemudian tersenyum menyeringai.

"Gue bakal pantau apa yang bakal lo lakuin. Gue harap lo ngga ceroboh"

"Ngga akan. Gue bakal main aman sampai target kita ngga sadar kehadirannya"

"Bagus. Lakuin semau lo, dan jangan ngerugiin gue" peringatnya kemudian berdiri melangkah pergi.

Perempuan berkacamata bulat itu melepaskan kacamatanya kemudian mengusap lensanya. Sebenarnya perempuan itu tidak memiliki masalah diarea penglihatannya. Perempuan itu hanya ingin mendalami tokoh yang sedang di perankan di dramanya.

****

Perempuan itu membawa makanan pesanannya menuju mejanya. Cerry tidak akan membiarkan seseorang menduduki bangku yang sudah ia klaim sebagai tempat duduknya.

Perempuan itu mulai menyantap makanannya tanpa memperdulikan sekitar. Dirinya memang dikenal sebagai perempuan yang paling cantik di angkatannya, tapi Cerry sendiri tidak pernah mengurusi pendapat orang lain. Cerry adalah tipe perempuan misterius dan suka menyendiri.

Perempuan itu berdecih kesal ketika bangku disebelahnya di duduki seseorang. Cerry kembali menaruh sendoknya diatas piring dan menatap orang itu tajam.

"Berani banget lo natap gue gitu" ucap orang itu tidak terima.

Cerry masih diam tidak membalas.

"HEH!!" sentak orang itu merasa kesal.

"Pergi" balas Cerry terdengar dingin.

"Emang ini bangku punya nenek lo? bokap gue yang beli kali" ucapnya kembali menantang.

Tanpa mengatakan sepatah kata Cerry langsung beranjak dari duduknya. Cerry bahkan sengaja menggeser kursi yang tadi didudukinya dengan keras.

Orang itu menyeringai sinis, yang di katakannya tentu bukan fakta orang itu hanya ingin membela diri dan membuat perempuan itu kesal.

****

"Kerjain"

Mayra menatap sinis Raden, Raden menyuruhnya ke perpustakaan dan ternyata hanya disuruh mengerjakan tugas milik cowok itu yang tidak diketahui Mayra sama sekali.

"Gue ngga tau jawabannya" kesal Mayra.

"Ya lo cari dibuku"

"Gue ngga ngerti"

Raden mengalihkan pandangannya dari ponselnya, kemudian merebut kembali buku miliknya.

"Sana ke kantin" usur Raden dengan wajah kesalnya.

"Bawain gue minum sama makan sekalian" ucapnya memerintah Mayra.

Mayra menyodorkan tangannya sambil menatap Raden sinis. "Duit mana" ucapnya.

Raden berdecih sebal, Raden kemudian mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang lima puluh ribu. "Lo beli di cafe depan" ucapnya setelah menyodorkan uangnya pada Mayra.

"Ngga mau. Lo bilang tadi dikantin" ucap Mayra memprotes.

"Ganti. Cepetan"

Mayra menatap sinis Raden kemudian keluar dari perpustakaan dengan perasaan dongkolnya.

My Boyfriend (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang