Maap ya... Lama ya nunggunya?
Masih inget gak sama cerita ini??
Huhuhu....
Aku lagi fokus ke usaha baru ya gaes.
Lagi bantu bapaknya anak² alias mantan pacar alias suami ye..
Kerana wabah yg gak kunjung usai, bisnis suami ikut matot. 🥺
Dan setelah berbagai usaha dilakuin, baru kali ini dapat respon positif. Do'ain ye say.. Kalo usaha lancar, nulis jg lancar.. 😁Dah ah, jadinya curcol. Gpp ya...
Betewe, selamat membaca...
#####Marcel menatap benda bulat yang menghiasi pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Tapi kakaknya belum juga turun.
15 menit yang lalu, ia sudah memerintahkan Brian untuk membangunkan putri tidur itu. Dan sekarang Brian sudah berdiri tak jauh dari tempatnya duduk tanpa hasil. Marcel berdecak.
Tak berapa lama, gawai yang berada di dalam sakunya bergetar. Memiringkan sedikit tubuhnya, Marcel meraih gawainya. Tanpa pikir panjang, Marcel mengangkat dan menjawabnya.
"Ya, ada kabar terbaru?" Tanya Marcel kontan.
"Maaf tuan, saya baru memberi kabar. Saya baru mengetahui bahwa nona Miranda saat ini berada di Spanyol. Di tempat kakek anda tinggal. Tapi--"
Suara laki-laki di seberang sana terdengar ragu.
Marcel membulatkan mata menerima kabar terbaru itu. Merasa kesal tiba-tiba namun menahannya hingga hanya terlihat rahangnya berkedut.
"Tapi, apa? Jangan bertele-tele. Dan, bagaimana bisa kau melewatkan berita sepenting itu? Hanya mengawasi satu orang saja kau tidak becus." Marcel mengumpati anak buahnya. Rodrigo atau biasa dipanggilnya Rod.
Satu-satunya orang yang selama ini ditugaskannya untuk terus mengikuti langkah dan menjaganya dari jauh.
Dan ketika dirinya memutuskan untuk pergi bersama ayahnya ke Spanyol, maka Marcel mengutus anak buahnya untuk beralih tugas mengamati gerakan Miranda dan menjaga gadis itu dari jauh. Tanpa sepengetahuan siapapun. Diam-diam.
Karena dengan menempatkan Rod untuk mengawasi Miranda, membuat pikirannya merasa tenang. Tanpa harus berada dekat di sekelilingnya.
"Maaf tuan Marcel, sepertinya ayah anda mengetahui posisi saya. Karena beberapa kali saya melihat pengawalnya berlalu lalang di sekitar rumah anda tuan. Jadi, sebisa mungkin saya menyembunyikan diri."
Mendapatkan kabar terbaru ini, Marcel mengerutkan dahi.
"Ayahku...tuan Bintang maksudmu?" Tanya Bintang lebih jelasnya.
"Betul tuan. Ayah anda. Tuan Bintang."
Ayah menyuruh pengawalnya memata-matai rumah kami? Untuk apa?
"Hemm.. Jadi begitu. Baiklah, aku mengerti. Jadi, kabar apa yang akan kau berikan padaku mengenai adikku?"
"Nona Miranda tidak ada di kediaman kakek anda tuan. Dia sedang bepergian. Dan dimana ia sekarang, saya masih menyelidikinya. Saya..."
"Arya!!"
Marcel sontak menoleh ketika seseorang memanggil namanya. Dan saat itu juga ia merasa udara di sekitarnya menghilang. Bersamaan dengan matanya yang membulat lebar, seakan udara tersedot keluar dan sesak terasa.
Disana, ia melihatnya. Seseorang yang telah menjadi pusat dunianya berada dalam ruangan yang sama. Sesuatu yang sangat mustahil terjadi. Tapi kenyataannya, disana ia melihatnya. Miranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Love (2)
Romancecerita ini lanjutan dari story Forbidden Love yang berada di akun sebelumnya @Just_Arsha.